NERACA
Jakarta — Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) memutuskan untuk membayarkan dividen tunai sekitar 50% dari laba bersih perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 atau sebesar Rp703 miliar atau Rp703 per lembar saham.
Direktur Utama Adira Finance, I Dewa Made Susila dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pembayaran dividen ini akan dibayarkan pada tanggal 25 April 2025. “Adira Finance secara konsisten terus memberikan apresiasi atas dukungan para pemegang saham. RUPST juga. memutuskan untuk menyisihkan Rp14,1 miliar atau 1% dari laba bersih sebagai dana cadangan umum sesuai Undang-Undang Perseroan Terbatas,”ujarnya.
Disampaikannya pula, RUPST juga memutuskan untuk menunjuk Elisabeth Imelda sebagai Akuntan Publik dan Liana Ramon Xenia & Rekan (firma anggota Deloitte Southeast Asia Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku 2025.
Made menambahkan RUPST juga menyetujui untuk menerima pengunduran diri Eng Heng Nee Philip dari jabatannya selaku komisaris perusahaan. Selain itu juga menerima perubahan susunan dewan komisaris perseroan sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Hafid Hadeli di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. “Kami menyampaikan terima kasih atas dedikasi serta kontribusi yang telah diberikan selama masa tugasnya. Kami juga berharap keduanya dapat terus sukses kedepannya,” kata Made.
Selanjutnya, RUPST juga menyetujui pengangkatan Honggo Widjojo Kangmasto selaku komisaris perseroan dan Ricky Gunawan selaku direktur perseroan, yang akan efekif menjabat setelah lulus uji kemampuan dan kepatutan dari OJK. “Kami mengucapkan selamat bergabung kepada Honggo Widjojo Kangmasto di jajaran komisaris dan Ricky Gunawan di jajaran direksi perusahaan. Kami yakin dengan keahlian, pengalaman, dan kapabilitas yang mereka miliki, keduanya akan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan dan industri pembiayaan,” tandas Made.
Sebagaimana diketahui, kinerja ADMF tertekan beban sepanjang tahun 2024. Dimana laba tahun berjalan emiten tersebut per Desember 2024 tercatat sebesar Rp1,4 triliun, turun 27,83% secara tahunan (yoy). Dari sisi top line, perusahaan yang menawarkan pembiayaan di kredit kendaraan hingga pinjaman dana tunai ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp9,99 triliun. Capaian ini naik 5% dari tahun lalu sebesar Rp9,51 triliun.
Industri fashion busana muslim di Indonesia terus mengalami perubahan dinamis dan mencatatkan pertumbuhan. Mengutip data The State Global Islamic Economy,…
Jeli memanfaatkan digital marketing, inovasi produk dan tidak pernah absen dalam setiap pameran produk UMKM menjadi cerita dibalik kesuksesan penjualan…
Momentum Ramadan dan lebaran selalu menjadi berkah bagi pelaku usaha layanan transaksi keuangan tanpa kantor atau Agen BRI Link, lantaran…
Industri fashion busana muslim di Indonesia terus mengalami perubahan dinamis dan mencatatkan pertumbuhan. Mengutip data The State Global Islamic Economy,…
Jeli memanfaatkan digital marketing, inovasi produk dan tidak pernah absen dalam setiap pameran produk UMKM menjadi cerita dibalik kesuksesan penjualan…
Momentum Ramadan dan lebaran selalu menjadi berkah bagi pelaku usaha layanan transaksi keuangan tanpa kantor atau Agen BRI Link, lantaran…