Punya Omset Rp27 Miliar - Cuan Harumnya Minyak Telon Habbie Yang Cetak Rekor Dunia

Jeli memanfaatkan digital marketing, inovasi produk dan tidak pernah absen dalam setiap pameran produk UMKM menjadi cerita dibalik kesuksesan penjualan minyak telon Habbie dengan produk andalan wangi aromatik dan obat tradisional yang berpadu.” Kita mainnya pertama itu Meta Ads karena larinya ke WA. Terus dari situ kita bikin Shopee dan biasanya orang kalau nggak closing di WA beli di Shopee. Nah udah dua kaki itu jalan. Terus kemudian lama-lama ada yang beli. Dari beli satu, beli dua, beli tiga, beli lima, beli seribu. Terus jual lagi,”ujar CEO Habbie, Novita Anggraeni kepada Neraca saat hadir BRILian Fest.

Bahkan produk minyak telon asal Yogyakarta ini berhasil mendapatkan rekor MURI dunia dan bukan lagi rekor MURI Indonesia dengan kategori varian terbanyak, yakni 30 varian. Mengawali usaha di tahun 2019, pada awalnya minyak telon yang dipasarkan hanya dua varian dan kemudian ada feedback dari konsumen dan meminta coba varian lain. “Sejak feedbanck dari konsumen bagus, langsung kita inovasi dengan varian baru dan terciptalah 30 varian seperti saat ini,”tutur Novita.

Selalu mengerti dan mendengar konsumen menjadi kilas balik kesuksesan minyak telon Habbie dan berani untuk bikin varian lainnya.”Ketika kita rilis varian baru mereka mau nyobain, mereka kasih feedback gitu. Dan rata-rata tuh mereka ngerti gitu, varian-varian yang aneh yang nggak bestseller di online. Kalau sekarang mungkin orang kenalnya varian-varian bestsellernya saja,”ceritanya.

Varian Habbie itu ada 30 varian, dimana 15 T series dan 15 varian bunga. Dimana semua produk ini  telah mengantongi izin dari BPOM dan dibandrol mulai dari Rp26 ribu sampai Rp55 ribu dengan tiga ukuran 100ml, 60ml, dan 10ml. Ibarat orang pepatah anda puas tolong disebarkan ke yang lain dan kurang puas disampaikan pribadi, menjadi tren peningkatan penjualan minyak telon Habbie.

Hebatnya lagi, lanjut Novita, produk minyak telonnya sempat direview youtuber produk kesehatan dan kecantikan Tasya Farasya tanpa diminta,”Produk kita direview stroynya gratis dan dia suka banget wanginya dan dari situ langsung naik shoppee follower,”ungkapnya.

Tidak hanya menjual minyak telon, Habbie juga menjual minyak kayu putih untuk anak. Hanya saja, 90% penjulan masih dari minyak telon. Meski sudah memiliki omset Rp27 miliar setahun, kata Novita, pihaknya belum berencana ekspor lantaran masih menata manajemen. “Dulu pernah ekspor dengan pihak ketiga, tapi kita tidak lanjut karena tidak tahu pasarnya,”jelasnya.

Untuk pemasaran sendiri, kata Novita, mintak telon Habbie sudah masuk pasar modern, mothercare selain online shop. Memiliki pabrik di Yogyakarta, produk minyak telon Habbie produksi 100 ribu botol perbulan dengan kapasitas produksi pabrik satu juta botol. Kemudian dibalik pesatnya penjualan minyak telon Habbie ini, Novita yang juga hobi naik gunung ini, mengaku peran Bank BRI sangat penting dalam memasarkan produknya,”BRI tempat belajar sih kalau aku. Dan kulturnya kan bagus ya. Kayak gini, ngasih kesempatan ikut pameran. Itu menurutku sebuah kesempatan yang oke banget buat kita. Karena kadang kita nyari-nyari peluang saja,”tuturnya,

Dirinya menegaskan, BRI memberikan banyak edukasi bagaimana cara menjalankan bisnis agar dapat berkelanjutan. ”Berbagai program edukasi ini menguatkan kembali. Tim kami belajar lagi, me-refresh pengetahuan,” katanya.

Edukasi Konsumen

Soal persaingan bisnis, Alumni jurusan pembangunan wilayah Universitas Gajah Mada (UGM) ini mengatakan, pihaknya bisa bersaing dengan keunggulan komposisi produk yang dirinci.”Kalau dari keunggulan tuh kita sih selalu ngasih tau ya, kita ngedukasi. Pertama minyak telon itu kan sebenarnya adalah resep tradisional dari nenek moyang kita untuk bayi. Yang angetnya pas, karena kalau ngomongin minyak telon orang pasti bilang minyak kayu putih nggak boleh buat bayi,”katanya.

Ya bener minyak kayu putih kalau dikasih ke bayi nggak boleh. Makanya kemudian nenek moyang kita kan ngedevelop namanya telonya. Biar panasnya nggak terlalu panas buat bayi. Makanya ditambahin kokos oil sama minyak adas. “Kokos oil itu kan sebenarnya bagus banget ya buat guli. Nah itu sebenarnya resep tradisional yang sebenarnya udah ada. Cuman kemudian kita tambahin minyak lain agar bisa menutrisi kulit. Kayak minyak zaitun, minyak argan, terus lavender. Itu kan untuk menutrisi kulit. Lavender untuk anti nyamuk dan itu kita oil. Terus kemudian kita tambahin ekstrak bidara. Karena kalau di sebagian umat muslim itu kan percaya kalau daun bidara itu bagus untuk terapi. Kalau dari segi keilmuannya tuh bidara itu calming, terus anti iritasi,”jelasnya.

Faisal (27) pembeli dan juga karyawan BRI mengatakan, minyak telon Habbie tidak kalah bagusnya dengan produk lainnya.”Saya sengaja beli karena cocok untuk anak dan wanginya ok banget,”ujarnya.

Menurut dokter spesialis anak yang sehari-hari praktek di RS Royal Taruma, Grogol Jakarta Barat, dr Elizabeth Hutapea mengatakan, aromanya yang khas membuat minyak telon masuk dalam daftar “kosmetik” wajib untuk bayi.“Penggunaan minyak telon sebagai penghangat diwariskan turun-temurun secara tradisional,”ujarnya.

Disampaikannya, minyak sejenis ini termasuk dalam kategori fitofarmaka atau obat tradisional. Penggunaannya lebih ditujukan sebagai terapi tambahan terhadap terapi medis yang umumnya berupa obat-obatan. Itu artinya, penggunaan minyak telon pada prinsipnya bukan sesuatu yang wajib dan bukan pula sesuatu yang dilarang.

Efek hangat dari minyak telon, menurut Elizabeth, didapat dari ramuan tradisional yang umumnya diklaim terbuat dari bahan-bahan alami. Sebutan minyak telon sendiri berasal dari 3 jenis minyak yang diramu sedemikian rupa, yakni minyak adas, minyak kelapa, dan minyak kayu putih. “Sebenarnya yang amat berperan sebagai penghangat adalah minyak kayu putih yang juga berkhasiat sebagai antisakit,” kata Elizabeth.

Namun, konsentrasi minyak kayu putih dalam minyak telon biasanya rendah. Minyak adas dipakai karena aromanya yang khas dan melegakan. Sedangkan minyak kelapa berfungsi menyatukan minyak adas dan minyak kayu putih guna menghasilkan campuran yang lembut dan tak mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif.

Efek hangat yang diperoleh dari pemakaian minyak telon dapat membantu melegakan pernafasan jika hidung si kecil tersumbat. Rasa nyaman dari pernafasan yang lebih lega akhirnya membantu bayi tidur lebih nyenyak, sehingga mempercepat proses penyembuhan.

BERITA TERKAIT

Pendampingan BRI Bikin Produsen Sepatu Kulit Asal Bandung Mendunia

Faisal (25) bersama tiga temannya sengaja mengisi sore weekendnya sambil berbuka puasa sepulang kerja dengan mengunjungi bazar BRILian Fest Ramadhan…

Mudik Bersama BUMN 2025 - BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik Secara Gratis

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan mendukung pemerintah untuk kelencaran arus mudik,  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)…

Libur Lebaran 2025, Cek Lokasi ATM Bank DKI Terdekat

Menyambut libur Lebaran 2025, Bank DKI memastikan ketersediaan layanan perbankan bagi nasabah melalui jaringan ATM yang tersebar pada berbagai lokasi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Pendampingan BRI Bikin Produsen Sepatu Kulit Asal Bandung Mendunia

Faisal (25) bersama tiga temannya sengaja mengisi sore weekendnya sambil berbuka puasa sepulang kerja dengan mengunjungi bazar BRILian Fest Ramadhan…

Mudik Bersama BUMN 2025 - BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik Secara Gratis

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dan mendukung pemerintah untuk kelencaran arus mudik,  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)…

Libur Lebaran 2025, Cek Lokasi ATM Bank DKI Terdekat

Menyambut libur Lebaran 2025, Bank DKI memastikan ketersediaan layanan perbankan bagi nasabah melalui jaringan ATM yang tersebar pada berbagai lokasi…