NERACA
Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa infrastruktur menjadi kunci utama dalam keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang memadai akan mendukung pemerataan penerima manfaat program ini, sehingga bisa mencapai target 82,9 juta penerima manfaat pada September 2025.
"Kunci sukses yang paling krusial adalah infrastruktur. Dengan infrastruktur ini kami mengembangkan jejaring kerja sama, bermitra dengan seluruh instansi yang ada, kementerian lain, lembaga termasuk di antaranya Polri," ujar Dadan saat mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di Jakarta Selatan.
Selain infrastruktur, Dadan menambahkan bahwa terdapat dua faktor lain yang mendukung kesuksesan MBG, yakni anggaran yang telah disiapkan dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih.
"SDM sudah kami didik dan sedang kami tambahkan untuk lengkap dan baru akan selesai Juli," jelas Dadan.
Asapun untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan MBG, Dadan juga menyoroti pentingnya empat standar yang harus dipenuhi, yakni pemenuhan kebutuhan kalori, komposisi gizi, aspek higienis, dan keamanan pangan. Keempat hal ini telah diterapkan di SPPG Polri sebagai salah satu percontohan.
Sejalan dengan upaya tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) turut berkontribusi dalam optimalisasi pembangunan infrastruktur pendukung MBG. Bentuk dukungan ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Menteri PU Dody Hanggodo dan Kepala BGN, Dadan Hindayana. Kerja sama ini mencakup pembangunan dapur serta fasilitas pendukung di berbagai daerah.
"Kesepakatan dan perjanjian ini juga merupakan komitmen penuh Kementerian PU untuk turut menciptakan ekosistem pendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di berbagai daerah," ujar Menteri Dody.
Pembangunan dapur dan fasilitas pendukung ini diproyeksikan berlangsung selama empat bulan dan diharapkan dapat segera beroperasi tahun ini. Menteri Dody menyampaikan bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, juga menyampaikan harapannya agar program MBG dapat menjadi bagian dari upaya membangun generasi yang lebih sehat dan kuat.
"Yang sudah menerima Makan Bergizi Gratis ini, jangan lupa untuk tetap rajin belajar, tetap semangat, kalian adalah harapan Indonesia di masa yang akan datang," ujar Mu’ti.
Sehingga dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk kementerian dan lembaga negara, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Sinergi yang telah terjalin ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, pun menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan MBG, sehingga dalam hal ini Kadin akan melakukan sosialisasi kepada anggota Kadin, peningkatan kapasitas SDM, serta kerja sama lainnya.
Anindya menekankan bahwa program ini akan membawa manfaat bagi daerah, terutama dalam hilirisasi sektor pangan, seperti produksi cabai, jagung, beras, dan protein hewani.
Kadin juga berkomitmen membangun 100 dapur SPPG sebelum 17 Agustus 2025, selaras dengan empat inisiatif utama "Quick Win". Dengan meningkatnya jumlah SPPG dari 11 ribu menjadi 30 ribu, ia mendorong keterlibatan pengusaha dalam memasok bahan pangan.
Sementara itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga turut memperkuat dukungan terhadap MBG dengan meningkatkan pengawasan keamanan pangan segar. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha dalam memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman dan berkualitas.
“Keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Semua pihak harus memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi masyarakat memenuhi standar yang ditetapkan,” ujar Arief
MBG yang diluncurkan awal tahun ini bertujuan mengatasi gizi buruk dan stunting serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Tahap awal program ini menargetkan 19,5 juta penerima manfaat dengan distribusi makanan bergizi seperti nasi, sayur, ayam, dan susu.
Sebagai langkah penguatan, Bapanas melakukan pemantauan terhadap SPPG dan memastikan penerapan standar kebersihan serta keamanan pangan. Beberapa SPPG telah menerapkan fasilitas penyimpanan yang memadai dan prosedur standar dalam penanganan makanan.
Jelang Lebaran, Stok Ikan Dipastikan Aman Banten – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ketersediaan…
Ekspor Perikanan Indonesia ke Tiongkok Diperluas Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pemangku kebijakan kelautan dan perikanan Indonesia…
UMKM Jawa Timur Berhasil Ekspor Gerabah Inovatif ke Jepang Surabaya – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor perdana dua produk gerabah…
Jelang Lebaran, Stok Ikan Dipastikan Aman Banten – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ketersediaan…
Pemerintah Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Program MBG Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa infrastruktur menjadi kunci utama…
Ekspor Perikanan Indonesia ke Tiongkok Diperluas Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pemangku kebijakan kelautan dan perikanan Indonesia…