NERACA
Jakarta -PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencetak penurunan laba bersih sepanjang 2024 kendati berhasil membukukan kenaikan pendapatan. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, SILO membukukan laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp902,1 miliar, turun 25,5% secara tahunan (YoY) dibandingkan laba bersih 2023 sebesar Rp1,21 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Meski laba bersih emiten rumah sakit ini turun, pendapatan SILO justru meningkat 9,1% yoy dari Rp11,19 triliun pada 2023 menjadi Rp12,2 triliun pada 2024. Lebih rinci, pendapatan SILO ditopang dari rawat inap yang berkontribusi sebesar Rp6,7 triliun pada 2024 naik 5% yoy dari Rp6,3 triliun pada 2023. Lalu, dari rawat jalan berkontribusi Rp5,4 triliun pada 2024 naik 14,4% yoy dari Rp4,8 triliun pada 2023.
Apabila dirinci, untuk pendapatan dari rawat inap pada 2024 diperoleh dari obat dan perlengkapan medis sebesar Rp2,3 triliun, dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli sebesar Rp2 triliun, dari fasilitas rumah sakit sebesar Rp785,8 miliar, dari kamar rawat inap Rp798,7 miliar, kamar operasi Rp313,6 miliar, dan pendapatan administrasi Rp421,7 miliar.
Selanjutnya, untuk pendapatan dari rawat jalan pada 2024 diperoleh dari jasa penunjang medis dan jasa tenaga ahli sebesar Rp3,16 triliun, dari obat dan perlengkapan medis sebesar Rp1,8 triliun, dari fasilitas rumah sakit sebesar Rp162 miliar, dan dari pendapatan administrasi sebesar Rp293,7 miliar.
Presiden Direktur Siloam David Utama, mengatakan bahwa SILO terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan sepanjang 2024, yang mencerminkan keberhasilan implementasi inisiatif strategis."Dengan peluncuran strategi Next Generation Siloam (NGS), kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien sambil meningkatkan operasional rumah sakit guna memastikan stabilitas keuangan jangka panjang,"ujarnya.
Menurutnya, perseroan saat ini memprioritaskan operasional dan mengembangkan program klinis NGS yang akan menjadi katalisator dalam menetapkan tolok ukur baru dalam layanan kesehatan dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Kemudian, untuk beban pokok pendapatan SILO juga naik 9% yoy menjadi Rp7,3 triliun pada 2024 dari Rp6,7 triliun pada 2023.
Selain itu, SILO juga mencatatkan laba bruto yang meningkat 9,1% menjadi Rp4,8 triliun pada 2024 dibandingkan Rp4,4 triliun pada 2023. Total aset SILO tercatat sebesar Rp14,2 triliun pada 2024 naik 29,3% dari Rp10,9 triliun pada 2023. Jumlah liabilitas SILO sebesar Rp5,4 triliun pada 2024 naik 85,8% dibandingkan dengan Rp2,9 triliun pada 2023. Kemudian, total ekuitas SILO mengalami peningkatan 8,7% menjadi Rp8,7 triliun pada 2024 dari Rp8 triliun pada 2023.
Industri fashion busana muslim di Indonesia terus mengalami perubahan dinamis dan mencatatkan pertumbuhan. Mengutip data The State Global Islamic Economy,…
Jeli memanfaatkan digital marketing, inovasi produk dan tidak pernah absen dalam setiap pameran produk UMKM menjadi cerita dibalik kesuksesan penjualan…
Momentum Ramadan dan lebaran selalu menjadi berkah bagi pelaku usaha layanan transaksi keuangan tanpa kantor atau Agen BRI Link, lantaran…
Industri fashion busana muslim di Indonesia terus mengalami perubahan dinamis dan mencatatkan pertumbuhan. Mengutip data The State Global Islamic Economy,…
Jeli memanfaatkan digital marketing, inovasi produk dan tidak pernah absen dalam setiap pameran produk UMKM menjadi cerita dibalik kesuksesan penjualan…
Momentum Ramadan dan lebaran selalu menjadi berkah bagi pelaku usaha layanan transaksi keuangan tanpa kantor atau Agen BRI Link, lantaran…