Ciptadana Sekuritas Pangkas IHSG dari Target

NERACA

Jakarta – Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bullish, namun beberapa pelaku manajer perusahaan investasi atau sekuritas memangkas target IHSG tahun ini. Ciptadana Sekuritas memangkas target IHSG untuk 2025 ke level 7.075. Revisi itu turun dari target IHSG yang sempat dipasang pada Februari 2025 di level 7.850.

Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan mengatakan revisi kali ini dilakukan setelah mempertimbangkan realisasi kinerja emiten pada 2024 dan outlook yang penuh ketidakpastian di masa depan."Kami kini memperkirakan pertumbuhan pendapatan [emiten] IHSG sebesar 3% yoy pada 2025 (sebelumnya 8,8% yoy)," tulis Erni dalam riset yang dipublikasikan lewat Bloomberg, dikutip kemarin.

Revisi terhadap kinerja pendapatan emiten itu dipengaruhi oleh penurunan pendapatan di sektor perbankan, tambang logam, dan batu bara. Dengan demikian, target IHSG juga diturunkan menjadi 7.075 dari sebelumnya 7.850 dengan PER 12 kali dari sebelumnya 12,6 kali.

Revisi turun ini juga disebabkan oleh volatilitas berlarut-larut di pasar saham akibat perang dagang. Guncangan di pasar saham dapat dilihat di pergerakan indeks komposit sejak awal tahun.  Investor asing pun sudah banyak keluar dari Indonesia, dengan aksi jual bersih atau net sell mencapai Rp38 triliun per April 2025. Nilai itu naik signifikan dari nilai net sell pada Maret yang mencapai Rp30 triliun."Tren ini aksi jual asing bisa berlanjut, terutama karena AS hanya menunda impelementasi untuk 90 hari," kata Erni.

Adapun, Erni melihat tekanan dari perang dagang terhadap fundamental IHSG sebenarnya minim. Hal itu mengingat eksposur pasar AS relatif tidak terlalu besar bagi Indonesia. Ekspor ke AS hanya sebesar 10% dari total ekspor Indonesia dan kontribusinya hanya 1,9% terhadap PDB.

Walaupun dampak langsungnya terhadap perekonomian terbatas, perang dagang dapat memukul Indonesia dari sisi nilai tukar rupiah yang anjlok hingga perlambatan aktivitas ekonomi.  Ke depannya, memasuki Mei prospek IHSG juga tak lebih baik. Secara historis, IHSG selalu bergejolak pad Mei dengan rata-rata return minus 2,4% dalam lima tahun terakhir.

Dengan demikian, Erni melihat prospek IHSG dalam jangka menengah masih akan berada di dalam tekanan. Untuk April, Ciptadana Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham berikut BRIS, GOTO, TAPG, EXCL, dan ANTM. Sementara economist PT Panin Sekuritas Tbk, Felix Darmawan seperti dikutup Kontan pernah bilang, untuk dapat kembali ke level 7.000-an pada akhir kuartal I-2025, IHSG masih memerlukan dorongan sentimen positif yang lebih kuat dan konsisten.

Dalam jangka pendek, beberapa faktor yang perlu diperhatikan ialah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan perkembangan ekonomi global, terutama di Amerika Serikat dan China."Kalau ada kejutan dari sisi kebijakan atau data ekonomi yang mengecewakan, market bisa terpengaruh," kata Felix.

Sementara dalam jangka menengah, kebijakan pemerintahan baru dan stabilitas politik domestik akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Pasar cenderung tidak menyukai ketidakpastian, terutama jika kebijakan ekonomi yang diterapkan berdampak langsung pada emiten di bursa. Jika kebijakan dianggap positif oleh pelaku pasar, maka IHSG berpeluang menguat lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

Wulandari Bangun Bidik Pendapatan Rp407 Miliar

NERACA Jakarta – Meski dihantui perlambatan ekonomi dan dampak dari sentimen global, industri properti dalam negeri diyakini masih akan tumbuh.…

Erajaya Siapkan Rp50 Miliar Buyback Saham

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai melakukan buyback atau pembelian kembali…

Perdana Perkasa Balikkan Rugi Jadi Laba

Di tahun 2024, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) berhasil bukukan laba Rp15,9 miliar dari tahun sebelumnya rugi sebesar Rp6,1…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ciptadana Sekuritas Pangkas IHSG dari Target

NERACA Jakarta – Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bullish, namun beberapa pelaku manajer perusahaan investasi atau sekuritas memangkas…

Wulandari Bangun Bidik Pendapatan Rp407 Miliar

NERACA Jakarta – Meski dihantui perlambatan ekonomi dan dampak dari sentimen global, industri properti dalam negeri diyakini masih akan tumbuh.…

Erajaya Siapkan Rp50 Miliar Buyback Saham

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai melakukan buyback atau pembelian kembali…