Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) atau Fore Coffee ekspansi agresif dengan menargetkan pembukaan total 600 gerai dalam lima tahun ke depan, seiring strategi pertumbuhan yang difokuskan pada penetrasi pasar kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia.
Direktur Utama Fore Coffee Vico Lomar mengatakan bahwa pada tahun ini perusahaan akan membuka 72 gerai baru di berbagai wilayah seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan bahkan mulai merambah kawasan Timur Indonesia. "Ekspansi akan tersebar ke seluruh Indonesia. Tahun ini saja, kami menargetkan total 72 outlet baru agar total menjadi 300 outlet. Dalam lima tahun ke depan, kami membidik 600 outlet secara nasional," kata Vico di Jakarta, Senin (14/4).
Disampaikannya, dana hasil penawaran umum perdana (IPO) sebesar Rp 353,44 miliar akan digunakan untuk mempercepat ekspansi. Sekitar 18% dana digunakan untuk penyertaan modal ke anak usaha, PT Cipta Favorit Indonesia (CFI), guna membuka 30 outlet baru dengan rincian 10% flagship outlet, 65% outlet medium, dan 25% outlet satelit.
Outlet tersebut akan tersebar di berbagai lokasi strategis, mulai dari ruko, pusat perbelanjaan, hingga transportation hub seperti bandara dan stasiun kereta api. Penggunaan dana dilakukan bertahap hingga 2027. Sisa dana IPO akan digunakan untuk pembelian bahan baku seperti biji kopi, gula, susu, hingga keperluan operasional seperti sewa, utilitas, dan biaya distribusi lainnya. “Kami optimistis dengan rencana ekspansi ini, pertumbuhan laba dapat mencapai 70–80% di sepanjang 2025,” ujar Vico.
Untuk diketahui, Fore Coffee yang sempat mencatat rugi bersih sebesar Rp 33,8 miliar pada 2021 dan membengkak menjadi Rp 59,93 miliar di 2022, kemudian berhasil membalikkan kinerja menjadi laba bersih Rp 1,15 miliar pada 2023. Hingga September 2024, perusahaan mencatat laba bersih Rp 42,34 miliar, seiring performa outlet yang stabil. “Keberhasilan ini karena kami menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen, serta terus berinovasi,” ungkap Vico.
Pada debut perdana di pasar modal, FORE dibua naik sebesar 64 poin atau 34,04% ke level Rp252 per saham. Komisaris Utama Fore Coffee serta Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyebut keputusan untuk melakukan proses IPO di tengah gejolak pasar global merupakan keputusan terbaik."IPO FORE akan menjadi contoh bahwa ada startup di Indonesia yang dikelola dengan baik, protable, serta dijalankan dengan tata kelola yang baik; investornya tidak selalu memikirkan valuasi dan exit dan mengutamakan pertumbuhan yang berkelanjutan. Misi ke depan FORE dalah membuat Indonesia bangga," kata Wilson.
Dalam IPO ini, Mandiri Sekuritas dan Henan Putihrai Sekuritas bertindak sebagai joint lead underwriter, yang akan berperan sebagai perantara antara investor dan pasar modal.
NERACA Jakarta – Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bullish, namun beberapa pelaku manajer perusahaan investasi atau sekuritas memangkas…
NERACA Jakarta – Meski dihantui perlambatan ekonomi dan dampak dari sentimen global, industri properti dalam negeri diyakini masih akan tumbuh.…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai melakukan buyback atau pembelian kembali…
NERACA Jakarta – Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bullish, namun beberapa pelaku manajer perusahaan investasi atau sekuritas memangkas…
NERACA Jakarta – Meski dihantui perlambatan ekonomi dan dampak dari sentimen global, industri properti dalam negeri diyakini masih akan tumbuh.…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai melakukan buyback atau pembelian kembali…