PT Timah Balikkan Rugi Jadi Laba Rp1,19 Triliun

NERACA

Jakarta -Sepanjang tahun 2024, PT Timah Tbk. (TINS) membukukan kinerja positif. Dimana perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp10,86 triliun atau naik 29,37% secara tahunan (yoy) dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp8,39 triliun,"Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun, naik 364% dibandingkan dengan pencapaian kinerja perseroan pada tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih sebesar Rp449,67 miliar dengan optimalisasi kinerja produksi, pemasaran dan keuangan dalam hal menurunkan interest bearing debt dan efisiensi.“kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk. Fina Eliani dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perseroan tetap mampu mencapai kinerja gemilang di tengah kondisi ekonomi makro pada 2024 didorong oleh pasokan timah global yang menurun yang mengerek harga. Adapun, harga timah global bergerak fluktuatif karena ketidakpastian ekonomi dan posisi pasokan yang berkurang. Harga rata-rata timah Cash Settlement Price London Metal Exchange (LME) pada 2024 tercatat sebesar US$30.177,45 per ton atau naik 16,3% yoy.

Dia menjelaskan, kinerja keuangan TINS juga menunjukkan hasil positif yang tercermin dari rasio keuangan seperti Quick Ratio sebesar 73,2%, Current Ratio sebesar 222,0%, Debt to Asset Ratio sebesar 41,8%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 71,8%. Selanjutnya beban pokok pendapatan ikut naik 1,26% yoy menjadi Rp8,03 triliun dari sebelumnya Rp7,93 triliun.

Adapun, laba usaha tercatat Rp1,76 triliun dengan EBITDA sebesar Rp2,71 triliun atau melesat 396% dari posisi tahun sebelumnya. Dari sisi aset TINS, total aset turun 0,42% menjadi Rp12,80 triliun pada akhir 2024 dari Rp12,85 triliun pada 2023. Liabilitas tercatat berkurang 19,08% yoy menjadi Rp5,35 triliun seiring dengan pelunasan pinjaman bank jangka pendek dan surat utang serta pembelian kembali (buyback) Medium Term Notes (MTN).

Sementara itu, ekuitas mengalami kenaikan 19,35% yoy menjadi Rp7,45 triliun pada 2024 dari Rp6,24 triliun pada 2023.  Adapun, TINS disebut melakukan efisiensi dan optimalisasi biaya di sepanjang 2024 lewat penurunan biaya fix melalui investasi selektif ke investasi penunjang operasional.

Hal itu dilakukan untuk memitigasi kenaikan beban depresiasi dan menjaga cashflow serta menurunkan interest bearing debt. Perseroan juga berupaya menekan biaya bunga dengan buyback MTN. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan laba bersih capai Rp1 triliun sampai dengan Rp1,5 triliun. Proyeksi bottom line itu ditopang dengan target pendapatan mencapai Rp12 triliun - Rp13 triliun untuk 2025. 

Corporate Secretary TINS, Rendi Kurniawan pernah mengatakan, target tahun ini didorong oleh peningkatan sumber daya dan candangan timah serta pembukaan jumlah tambang baru. “Perbaikan kinerja dan restrukturisasi organisasi anak atau cucu perseroan serta efisiensi di seluruh lini bisnis perseroan,”ujarnya.

Disampaikannya, terdapat peningkatan kapasitas produksi tin ore dan penjualan logam timah sekitar 10% sampai dengan 20% pada tahun ini, dibandingkan dengan realisasi kinerja tahun 2024. 

 

 

BERITA TERKAIT

Ciptadana Sekuritas Pangkas IHSG dari Target

NERACA Jakarta – Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bullish, namun beberapa pelaku manajer perusahaan investasi atau sekuritas memangkas…

Wulandari Bangun Bidik Pendapatan Rp407 Miliar

NERACA Jakarta – Meski dihantui perlambatan ekonomi dan dampak dari sentimen global, industri properti dalam negeri diyakini masih akan tumbuh.…

Erajaya Siapkan Rp50 Miliar Buyback Saham

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai melakukan buyback atau pembelian kembali…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ciptadana Sekuritas Pangkas IHSG dari Target

NERACA Jakarta – Meskipun indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali bullish, namun beberapa pelaku manajer perusahaan investasi atau sekuritas memangkas…

Wulandari Bangun Bidik Pendapatan Rp407 Miliar

NERACA Jakarta – Meski dihantui perlambatan ekonomi dan dampak dari sentimen global, industri properti dalam negeri diyakini masih akan tumbuh.…

Erajaya Siapkan Rp50 Miliar Buyback Saham

NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan harga saham di pasar, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mulai melakukan buyback atau pembelian kembali…