NERACA
Jakarta - PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge membukukan kinerja apik di tahun 2024. Dimana perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp231,18 miliar pada 2024, naik 294,90% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp58,54 miliar pada 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Perseroan menjelaskan, pertumbuhan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang diikuti dengan penyusutan beban pokok pendapatan. WIFI meraup pendapatan sebesar Rp672,85 miliar pada 2024, tumbuh 52,93%. Pendapatan usaha paling besar disumbangkan oleh iklan yakni Rp320,38 miliar, tumbuh 19,21% YoY.
Selanjutnya, pendapatan bandwidth sebesar Rp227,19 miliar, tumbuh pesat dari Rp55,27 miliar pada 2023 lalu. Berikutnya, pendapatan sewa core senilai Rp101,90 miliar, naik 73,94% YoY. WIFI juga meraup pendapatan dari manage telco service senilai Rp25,07 miliar dan colocation sebesar Rp2,36 miliar pada 2024. Kedua layanan ini sebelumnya nihil pada 2023.
Pada saat pendapatan naik, WIFI mampu menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp257,08 miliar, turun 3,84% YoY. Beban pokok pendapatan paling besar berasal dari portal dan platform digital yang menyentuh Rp107,53 miliar naik dari posisi Rp55,36 miliar pada 2023. Beban telekomunikasi juga naik dari Rp71,08 miliar pada 2023 menjadi Rp89,51 miliar pada 2024. Adapun, beban periklanan turun menjadi Rp60,02 miliar dari Rp140,89 miliar pada 2023.
Kinerja pendapatan dan beban pendapatan WIFI itu membuat laba kotor perseroan menjadi Rp414,77 miliar, naik 141,18% YoY. Setelah dikurangi beban pemasaran, dan beban lainnya WIFI membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp231,18 miliar. Pada sisi neraca, total aset WIFI tercatat sebesar Rp2,90 triliun pada akhir 2024, tumbuh 85,87% YoY dibandingkan Rp1,56 triliun per 31 Desember 2023.
Pertumbuhan aset WIFI itu sejalan dengan peningkatan liabilitas yang menjadi Rp1,93 triliun, naik dari Rp821,58 miliar pada 2023. Pada saat bersamaan, ekuitas WIFI juga meningkat menjadi Rp969,84 miliar dari posisi Rp742,64 miliar pada akhir 2023. Adapun, kas dan setara kas WIFI pada akhir 2024 senilai Rp18,49 miliar turun dari Rp40,07 miliar pada akhir 2023.
Belum lama ini, emiten terafiliasi Hashim Djojohadikusumo berencana untuk mengeluarkan obligasi sebesar Rp2,5 triliun di tahun 2025. Direktur Utama WIFI, Yune Marketatmo pernah mengatakan, obligasi tersebut akan digunakan untuk investasi pengembangan jaringan sepanjang Pulau Jawa dan penyediaan internet murah. Hal ini seraya untuk mengejar target perseroan menjangkau 40 juta user dalam 5 tahun."Rp2,5 juta itu untuk investment kita. Keluarnya tahun ini. Yang (obligasi) tahun lalu tetap ada, tapi ya mungkin akan kita ganti dengan yang ini,"ujarnya. (bani)
NERACA Jakarta -Laba bersih emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) berhasik tumbuh sebesar 10,59% secara tahunan (year on…
NERACA Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan Glencore merampungkan proses akuisisi saham Shell Singapore…
NERACA Jakarta — Sepanjang tahun 2024, emiten rumah sakit, PT Royal Prima Tbk. (PRIM) membukukan rugi bersih sebesar Rp18,4 miliar.…
NERACA Jakarta -Laba bersih emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) berhasik tumbuh sebesar 10,59% secara tahunan (year on…
NERACA Jakarta – Kembangkan ekspansi bisnisnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan Glencore merampungkan proses akuisisi saham Shell Singapore…
NERACA Jakarta - PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge membukukan kinerja apik di tahun 2024. Dimana perseroan membukukan laba…