Pemanfaatan Aspal Buton Terus Dioptimalkan

Pemanfaatan Aspal Buton Terus Dioptimalkan 
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong optimalisasi pemanfaatan aspal Buton sebagai upaya mendukung swasembada aspal nasional. Melalui Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Kemenperin telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton yang dirilis pada tahun 2024.
Aspal Buton merupakan sumber daya alam Indonesia berupa campuran bitumen dan batuan kapur yang secara spesifik ditemukan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023, sumber daya aspal Buton diperkirakan mencapai 576,87 juta ton dengan cadangan sebesar 218,87 juta ton.
“Potensi ini menjadikan aspal Buton sebagai aset nasional yang dapat digunakan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan kualitas aspal maupun sebagai substitusi aspal minyak,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Saat ini, terdapat 34 pabrik pengolahan aspal Buton di Indonesia yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat, dengan total kapasitas produksi mencapai 1,5 juta ton atau setara dengan 324 ribu ton aspal minyak. Pabrik-pabrik ini mampu menghasilkan lima jenis produk aspal Buton, yaitu B5/20, B50/30, CPHMA, Pracampur, dan ekstraksi murni.
“Namun, tingkat utilisasi industri ini masih rendah, di mana dalam empat tahun terakhir, pemanfaatan setiap jenis produk belum pernah mencapai 15 persen,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier. 
Guna mengatasi tantangan ini, lanjut Taufiek, Kemenperin telah menetapkan visi dalam peta jalan hilirisasi aspal Buton, yaitu "Aspal Buton menjadi tuan rumah pasok aspal dalam kerangka swasembada aspal nasional 2030".
“Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi utama, yaitu peningkatan utilisasi industri aspal Buton berkualitas yang terstandarisasi, pengembangan industri aspal Buton murni, serta penumbuhan ekosistem industri aspal Buton berbasis industri hijau,” jelas Taufiek.
Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penggunaan aspal Buton, pada tahun 2024, Kemenperin juga telah melaksanakan berbagai upaya strategis, di antaranya memfasilitasi partisipasi industri aspal Buton dalam kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri dan 12th Malaysian Road Conference & Exhibition 2024.
Pengembangan sspal Buton dapat memberikan dampak besar pada berbagai sektor di Indonesia. Aspal Buton adalah aset nasional yang memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung infrastruktur nasional. Melalui pemanfaatan ini dapat meningkatkan kemandirian nasional dalam sektor aspal, mengurangi impor, dan membuka lapangan kerja baru. Selain itu, melaksanakan sosialisasi regulasi tata kelola penggunaan aspal Buton, mengusulkan kaji ulang Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk aspal Buton, menyusun kajian kelayakan peralatan produksi dan pengembangan teknologi ekstraksi murni.
“Dengan berbagai langkah strategis ini, Kemenperin optimistis bahwa industri aspal Buton akan semakin berkembang dan mampu menjadi solusi dalam mewujudkan kemandirian aspal nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri,” ungkap Taufiek.
Aspal Buton merupakan satu-satunya aspal alam di Indonesia dengan cadangan yang sangat besar. Sejak Presiden ke-7, Joko Widodo memberikan arahan pada 2022 untuk mendorong hilirisasi, berbagai kementerian dan lembaga terkait telah bekerja sama mempercepat pemanfaatan Aspal Buton. Potensi ini semakin strategis, mengingat pemerintah berupaya memenuhi sebagian besar kebutuhan aspal nasional dengan sumber daya domestik, sejalan dengan visi swasembada nasional 2030.
Sebelumnya, Kemenperin juga telah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton di Jakarta beberapa waktu lalu. Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton ini memiliki visi besar, yaitu Aspal Buton Menjadi Tuan Rumah Pasok Aspal Nasional 2030. Untuk mencapainya, terdapat tiga misi utama yang dicanangkan, yaitu meningkatkan utilisasi industri Aspal Buton yang berkualitas, mendorong pertumbuhan industri aspal murni, dan menciptakan ekosistem industri yang berbasis hijau. 
Melalui langkah-langkah ini, pemerintah menargetkan peningkatan penggunaan Aspal Buton hingga 90 persen dari kebutuhan nasional, mengembangkan dua industri pengolahan aspal murni, dan menyertifikasi sepuluh pabrik dengan standar industri hijau pada tahun 2030.
Saat ini, terdapat 37 pabrik pengolahan Aspal Buton yang tersebar di seluruh Indonesia dan memproduksi berbagai jenis produk seperti B5/20, B50/30, CPHMA, pracampur, dan aspal murni, serta menyerap lebih dari 800 tenaga kerja. 
Namun, pada periode 2019-2023, rata-rata penggunaan Aspal Buton dalam proyek nasional hanya mencapai sekitar 5 persen, sedangkan kebutuhan aspal lainnya sebagian besar masih dipenuhi melalui impor. Dengan beroperasinya pabrik-pabrik ini secara penuh, diperkirakan substitusi impor dapat meningkat drastis dan berkontribusi pada pengurangan defisit perdagangan.

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong optimalisasi pemanfaatan aspal Buton sebagai upaya mendukung swasembada aspal nasional. Melalui Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Kemenperin telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton yang dirilis pada tahun 2024.

Aspal Buton merupakan sumber daya alam Indonesia berupa campuran bitumen dan batuan kapur yang secara spesifik ditemukan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2023, sumber daya aspal Buton diperkirakan mencapai 576,87 juta ton dengan cadangan sebesar 218,87 juta ton.

“Potensi ini menjadikan aspal Buton sebagai aset nasional yang dapat digunakan sebagai bahan aditif untuk meningkatkan kualitas aspal maupun sebagai substitusi aspal minyak,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Saat ini, terdapat 34 pabrik pengolahan aspal Buton di Indonesia yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat, dengan total kapasitas produksi mencapai 1,5 juta ton atau setara dengan 324 ribu ton aspal minyak. Pabrik-pabrik ini mampu menghasilkan lima jenis produk aspal Buton, yaitu B5/20, B50/30, CPHMA, Pracampur, dan ekstraksi murni.

“Namun, tingkat utilisasi industri ini masih rendah, di mana dalam empat tahun terakhir, pemanfaatan setiap jenis produk belum pernah mencapai 15 persen,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier. 

Guna mengatasi tantangan ini, lanjut Taufiek, Kemenperin telah menetapkan visi dalam peta jalan hilirisasi aspal Buton, yaitu "Aspal Buton menjadi tuan rumah pasok aspal dalam kerangka swasembada aspal nasional 2030".

“Visi tersebut dijabarkan dalam tiga misi utama, yaitu peningkatan utilisasi industri aspal Buton berkualitas yang terstandarisasi, pengembangan industri aspal Buton murni, serta penumbuhan ekosistem industri aspal Buton berbasis industri hijau,” jelas Taufiek.

Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penggunaan aspal Buton, pada tahun 2024, Kemenperin juga telah melaksanakan berbagai upaya strategis, di antaranya memfasilitasi partisipasi industri aspal Buton dalam kegiatan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri dan 12th Malaysian Road Conference & Exhibition 2024.

Pengembangan sspal Buton dapat memberikan dampak besar pada berbagai sektor di Indonesia. Aspal Buton adalah aset nasional yang memiliki potensi besar untuk menjadi tulang punggung infrastruktur nasional. Melalui pemanfaatan ini dapat meningkatkan kemandirian nasional dalam sektor aspal, mengurangi impor, dan membuka lapangan kerja baru. Selain itu, melaksanakan sosialisasi regulasi tata kelola penggunaan aspal Buton, mengusulkan kaji ulang Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk aspal Buton, menyusun kajian kelayakan peralatan produksi dan pengembangan teknologi ekstraksi murni.

“Dengan berbagai langkah strategis ini, Kemenperin optimistis bahwa industri aspal Buton akan semakin berkembang dan mampu menjadi solusi dalam mewujudkan kemandirian aspal nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri,” ungkap Taufiek.

Aspal Buton merupakan satu-satunya aspal alam di Indonesia dengan cadangan yang sangat besar. Sejak Presiden ke-7, Joko Widodo memberikan arahan pada 2022 untuk mendorong hilirisasi, berbagai kementerian dan lembaga terkait telah bekerja sama mempercepat pemanfaatan Aspal Buton. Potensi ini semakin strategis, mengingat pemerintah berupaya memenuhi sebagian besar kebutuhan aspal nasional dengan sumber daya domestik, sejalan dengan visi swasembada nasional 2030.

Sebelumnya, Kemenperin juga telah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton di Jakarta beberapa waktu lalu. Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton ini memiliki visi besar, yaitu Aspal Buton Menjadi Tuan Rumah Pasok Aspal Nasional 2030. Untuk mencapainya, terdapat tiga misi utama yang dicanangkan, yaitu meningkatkan utilisasi industri Aspal Buton yang berkualitas, mendorong pertumbuhan industri aspal murni, dan menciptakan ekosistem industri yang berbasis hijau. 

Melalui langkah-langkah ini, pemerintah menargetkan peningkatan penggunaan Aspal Buton hingga 90 persen dari kebutuhan nasional, mengembangkan dua industri pengolahan aspal murni, dan menyertifikasi sepuluh pabrik dengan standar industri hijau pada tahun 2030.

Saat ini, terdapat 37 pabrik pengolahan Aspal Buton yang tersebar di seluruh Indonesia dan memproduksi berbagai jenis produk seperti B5/20, B50/30, CPHMA, pracampur, dan aspal murni, serta menyerap lebih dari 800 tenaga kerja. 

Namun, pada periode 2019-2023, rata-rata penggunaan Aspal Buton dalam proyek nasional hanya mencapai sekitar 5 persen, sedangkan kebutuhan aspal lainnya sebagian besar masih dipenuhi melalui impor. Dengan beroperasinya pabrik-pabrik ini secara penuh, diperkirakan substitusi impor dapat meningkat drastis dan berkontribusi pada pengurangan defisit perdagangan.

 

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik, Pasokan Energi Tetap Aman

Arus Balik, Pasokan Energi Tetap Aman Maluku – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan hingga saat…

Triwulan II-2025, Tarif Listrik Tidak Naik

Triwulan II-2025, Tarif Listrik Tidak Naik  Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan tarif tenaga listrik untuk…

April 2025, HPE Konsentrat Tembaga Naik

April 2025, HPE Konsentrat Tembaga Naik Jakarta – Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) pada…

BERITA LAINNYA DI Industri

Arus Balik, Pasokan Energi Tetap Aman

Arus Balik, Pasokan Energi Tetap Aman Maluku – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebutkan hingga saat…

Triwulan II-2025, Tarif Listrik Tidak Naik

Triwulan II-2025, Tarif Listrik Tidak Naik  Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan tarif tenaga listrik untuk…

April 2025, HPE Konsentrat Tembaga Naik

April 2025, HPE Konsentrat Tembaga Naik Jakarta – Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) pada…