Bulan Ramadan menjadi bulan berkah, tidak hanya pedagang takjil yang kebanjiran pesanan ataupun pedagangan busana muslim, tetapi hal yang berbau Ramadan akan selalu ramai dan termasuk bisnis hampers lebaran. Hal inilah yang dirasakan Cici Wijayanti (42), pemilik butik hijab dan juga pengrajin hampers. Dimana hampers yang dipasarkan lebih kepada pernak pernik busana muslim, seperti hijab dan mukena. “Tren bisnis hampers masih bagus, walaupun tahun ini dirasa turun dibandingkan tahun sebelumnya,”ujarnya kepada Neraca dalam event BRILian Fest yang diselenggarakan BRI.

Menurutnya, tren penurunan ini lebih karena banyak pemain dengan produk yang sama sehingga banyak pilihan bagi masyarakat dan bisa bersaing. Kendatipun demikian, momentum lebaran usaha hampers mukena miliknya selalu kebanjiran permintaan dan bahkan omsetnya bisa tiga kali lipat dari hari biasa,”Kalau hari biasa omset bisa capai Rp20 juta, mometum ramadan dan sepekan jelang Lebaran bisa tembus Rp40 juta perhari,”ungkapnya.

Disampaikan Cici, hijab yang dijualnya dibandrol mulai dari Rp150 ribu hingga Rp175 ribu. Kemudian dalam memasarkan produknya, UMKM binaan BRI ini masih mengandalkan penjualan online dan kedua hadir berbagai bazar, termasuk yang difasilitasi BRI. Oleh karena itu, dirinya merasakan beruntung diberikan kesempatan membuka bazar pada event tersebut.

Kedepan guna menggengjot usaha mukena dan hijab produk rumahan miliknya, dirinya terbuka untuk menjadi target binaan dalam Rumah BUMN BRI agar bisa naik kelas dan mendapatkan pendampingan bussines matching. Meski baru dua tahun usahanya berdiri, namun produk yang dipasarkan tidak kalah update dengan produk ternama lainnya.

Soal kualitas, jangan diragukan selalu menampilkan bahan yang premium dan nyaman dipakai, Maka tak heran, pelanggan hijabnya kalau sudah tau barangnya selalu kembali dan bahkan bertambah pelanggan dengan pasar generasi Z. Terlebih, para pengujung yang hadir di bazar ini bisa memanfaatkan transaksi pembayaran digital berupa QRIS.”Kita membuka pembayaran QRIS dengan BRIMo, sehingga transksi praktis, cepat dan efisien,”tuturnya.

Selama ini, pelanggan hampers mukena miliknya masih dari kalangan individu dan belum partai besar untuk korporasi ataupun institusi. Hanya saja, kalau ada peluang bisnis tidak menutup kemugkinan untuk terima orderan. Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar menjelaskan bahwa peningkatan konsumsi pakaian dan alas kaki menjadi salah satu kontribusi dalam inflasi bulanan."Ternyata komoditas-komoditas inilah yang mengalami kenaikan harga atau mengalami inflasi secara bulanan. Ini diidentikan dengan memang adanya kebutuhan yang lebih banyak dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya," ujar Amalia.

Lebih lanjut, Amalia menjelaskan komoditas lain yang berkontribusi dalam inflasi menjelang Lebaran adalah mukena, kerudung, sarung, hingga sandal. Berdasarkan data paparannya, pada tahun 2024, komoditas mukena mengalami peningkatan inflasi dari 0,52% pada Maret menjadi 1,35% pada bulan April 2025.

Sementara itu, untuk kerudung dari 0,26% pada bulan Maret 2024 menjadi 1,35% pada bulan April 2024. Untuk sarung terdapat peningkatan dari 0,58% di Maret 2024 menjadi 0,91%. Begitu pula sandal karet pria dari 0,51% pada Maret 2024 menjadi 0,59% pada April. Serta sandal karet wanita dari 0,27% pada Maret menjadi 0,79% pada April 2024."Biasanya yang April untuk menuju lebaran ini juga pembeliannya relatif banyak sehingga ini ada komoditas-komoditas ini juga tercatat mengalami inflasi," ujarnya.