NERACA
Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di pasar global, khususnya Australia. Pelaku UMKM perempuan dapat menjadi pelopor dalam inovasi, ketangguhan, dan kemajuan perdagangan. Potensi tersebut dapat terwujud jika hambatan bagi perempuan untuk berkiprahdi perdagangan internasional dapat diatasi,seperti tersedianya akses untuk meningkatkan pengetahuanpara pelaku UMKM perempuan tentang pasar negara mitra.
Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri mengungkapkan, “kami juga berharap para pelaku UMKM perempuan dapat menyampaikan usulan terkait kebijakan dalam forum ini. Hal itu guna mendukung keterlibatan yang lebih besar bagi pelaku UMKM perempuan pada perdagangan internasional, khususnya antara Indonesia dan Australia”.
Sebab, lanjut Dyah, pelaku UMKM perempuan dapat menjadi pelopor dalam inovasi, ketangguhan, dan kemajuan perdagangan. “Untuk mewujudkannya, tentu hal-hal yang menghambat keterlibatan perempuan harus segera kita atasi,” ujar Roro.
Roro menuturkan, forum dialog ini juga disiapkan untuk menggali minat dan potensi UMKM perempuan dalam melakukan ekspor, termasuk upaya mitigasi risiko terhadap hambatan ekspor di lapangan. Forum ini diharapkan dapat membuka dialog mengenai tantangan yang dihadapi perempuan dalam usaha mereka menuju ekspor, sesi praktis tentang pembiayaan perdagangan, dan wawasan tentang pasar Australia.
Roro mengatakan, pelaku UMKM perempuan dapat memanfaatkan kantor-kantor konsultasi milik Kementerian Perdagangan di daerah untuk memperoleh informasi pasar hingga pengembangaan produk ekspor. Adapun kantor-kantor konsultasi tersebut meliputi Export Center di Surabaya dan Makassar, serta Free Trade Agreement (FTA) Center yang berlokasi di Bandung, Semarang, dan Jakarta.
“Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya peningkatkan ekspor. Salah satunya melalui Export Center dan FTA Center yang ada di daerah. Di sana, perempuan pelaku UMKM dapat memperoleh informasi peluang ekspor di pasar internasional melalui pelayanan satu pintu (one stop service),” imbuh Roro.
Roro menjelaskan, hubungan yang kuat antara Indonesia dan Australia semakin diperkokoh dengan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/Indonesia-Australia CEPA).
Berdasarkan hasil analisis Katalis pada 2022, perjanjian perdagangan ini akan memberikan keuntungan bagi perempuan pelaku UMKM berupa peningkatan keterlibatan mereka di dalam perdagangan.
“Keuntungan Indonesia-Australia CEPA bagi perempuan akan terlihat lebih jelas pada produk-produk jasa dan agribisnisbagi Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki potensi yang tinggi dalam penambahan nilai tambah dalam rantai pasok,” tutur Roro.
Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, peran perempuan di dalam UMKM sangat signifikan. Pada 2023, sebanyak 64,5 persen dari total 66 juta pelaku UMKM adalah perempuan. Dengan begitu, jumlah perempuan pelaku UMKM di Indonesia mencapai 37 juta pelaku usaha.
Lebih lanjut, Wamendag Roro mengutarakan, sesuai dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto, salah satu kebijakan yang harus dilakukan untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045 adalah pembangunan ekonomi yang berfokus pada kesejahteraan rakyat. Untuk mencapai hal itu, pemberdayaan semua kalangan di masyarakat, khususnyapelakuUMKM perempuan sangat penting dilakukan.
Roro menambahkan, Kemendag juga berpartisipasi dalam pameran-pameran dagang di luar dan di dalam negeri, serta pelaksanaan misi dagang. Hal ini merupakan upaya Kemendag untuk mempromosikan produk UMKM Indonesia, termasuk UMKM perempuan.
Selain itu, Kemendag senantiasa mendorong terjadinya transaksi dagang untuk mencapai target pertumbuhan dan peningkatan ekspor melalui kegiatan promosi tersebut.
“Sebagaimana kita ketahui, peran UMKM terhadap ekonomi nasional mencapai 99 persen dari unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Tidak hanya itu, UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja nasional,” jelas Roro.
Sebelumnya, Sekretaris BKPerdag, Ari Satria menerangkan, salah satu tantangan dalam memetakan kondisi terkini keterlibatan dan peran wanita di sektor perdagangan adalah sangat terbatasnya data perdagangan berdasarkan gender.
“Pengumpulan data sangat penting untuk melihat karakteristik, tantangan, dan peluangbagi para wanitadi sektor perdagangan,” jelas Ari.
NERACA Jakarta – Para petani dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) saat ini tengah bernafas lega. Pasalnya, pemerintah baru saja…
NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan nelayan Pantura usai penandantanganan…
NERACA Bali – Berbagai tantangan yang dihadapi industri sawit Indonesia secara nasional dan global. Untuk mengahadapi tantangan tersebut, Gabungan Pengusaha…
NERACA Jakarta – Para petani dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM) saat ini tengah bernafas lega. Pasalnya, pemerintah baru saja…
NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono langsung melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan nelayan Pantura usai penandantanganan…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di pasar global, khususnya…