NERACA
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengatakan bahwa teknologi dan transformasi digital berperan penting sebagai alat strategis untuk mencapai kesetaraan dan pemberdayaan perempuan.
Dalam memperingati Hari Ibu, ia juga menekankan peran seorang ibu yang sebagai pemimpin di era digital.
“Peran perempuan di era ini tidak hanya sebatas pengguna teknologi tapi kita harapkan juga bisa menjadi inovator, kreator dan pemimpin. Dan sesungguhnya sebagian besar perempuan juga telah mengisi ruang-ruang inovasi, kreasi dan juga pemimpin,” ujar Menkomdigi Meutya Hafid dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (23/12).
Saat memberikan amanat sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Ibu ke-96 di kantor Komdigi, Jakarta, pada Minggu (22/12), Menkomdigi Meutya pun menjelaskan beberapa langkah konkret yang diberikan Kementerian Komdigi untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi digital untuk perempuan di seluruh pelosok Indonesia agar memiliki keterampilan untuk memanfaatkan teknologi dengan aman dan produktif.
Menurut dia, program ini telah berhasil menjangkau ribuan perempuan, melatih mereka untuk menggunakan internet secara bijak dan melindungi data pribadi.
Meski demikian, Menteri Meutya juga melihat adanya tantangan besar dalam menjangkau perempuan di daerah-daerah terpencil.
"Tentu dalam hal ini, PR kita masih ada. Banyak perempuan yang belum kita jangkau dan akan kita capai target-targetnya,” ujar Meutya.
Selain itu, Menteri Meutya menyatakan bahwa perempuan Indonesia, yang hampir setengah dari total populasi harus diberdayakan melalui literasi digital agar mereka dapat memanfaatkan teknologi secara aman dan produktif.
Kedua, pengawasan dan perlindungan anak di ruang digital.
Ia mendorong penguatan pengawasan terhadap konten digital yang membahayakan anak dan perempuan termasuk penindakan terhadap kasus berbasis gender online.
Lebih lanjut, Menteri Meutya juga menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan melalui digitalisasi UMKM diharapkan membantu perekonomian keluarga masing-masing.
Ketiga, digitalisasi untuk inklusi ekonomi perempuan, membantu perempuan pelaku UMKM untuk terhubung dengan pasar digital sehingga membuka peluang baru dan meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.
Melalui tema "Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya, Menuju Indonesia Emas 2045" yang diangkat tahun ini mencerminkan harapan akan masa depan yang inklusif dan setara terutama bagi perempuan di ruang digital.
"Sebagai bangsa yang menghadapi bonus demografi dan juga transformasi digital. Kita harus memastikan perempuan mendapatkan kesempatan yang setara untuk berkontribusi di semua bidang termasuk bidang digital,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Menteri Meutya juga mendukung perempuan Indonesia untuk berkarya, berinovasi dan menjadi pelopor perubahan di era digital.
Dalam Upacara Hari Ibu Tahun 2024 ini, Kementerian Komdigi juga turut mengundang Sri Romadhiyati Harmoko yang merupakan istri dari mantan Menteri Penerangan, serta Raline Shah sebagai inspirasi perempuan Indonesia.
Hadir menjadi peserta upacara, jajaran pejabat Eselon I dan II serta puluhan pegawai Kementerian Komdigi.
“Saya mengucapkan Selamat Hari Ibu ke-96 kepada seluruh perempuan Indonesia. Mari kita bersama-sama menjadi kekuatan yang membawa kesejahteraan dan keberlanjutan untuk bangsa ini. Perempuan berdaya, anak terlindungi, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. Ant
NERACA Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (Kemendes PDT) menyampaikan bawah kolaborasi dari berbagai pihak terkait menjadi salah…
NERACA Medan - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Busyro Muqoddas yang juga mantan Ketua KPK RI, mengatakan kampus harus menjadi…
NERACA Jakarta - Perusahaan keamanan siber dan privasi digital global membagikan tip untuk menghindari serangan ransomware kepada organisasi maupun perusahaan. Dalam…
NERACA Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengatakan bahwa teknologi dan transformasi digital berperan penting sebagai alat…
NERACA Jakarta - Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal (Kemendes PDT) menyampaikan bawah kolaborasi dari berbagai pihak terkait menjadi salah…
NERACA Medan - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Busyro Muqoddas yang juga mantan Ketua KPK RI, mengatakan kampus harus menjadi…