Jayamas Medica Cetak Laba Rp212,6 Miliar

NERACA

Jakarta-Emiten produsen alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) membukukan laba bersih Rp212,6 miliar atau tumbuh 15,6% di bandingkan priode yang sama tahun lalu Rp183,5 miliar. Realisasi tersebut dipicu oleh volume penjualan di berbagai kategori produk yang mampu naik 9,2% secara rata-rata dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

OMED mencatat kenaikan penjualan sebesar 7,7%, dari Rp1,27 triliun di periode sebelumnya menjadi Rp1,36 triliun. Adapun, dampak dari peningkatan penjualan ini menghasilkan kenaikan laba operasi sebesar 14,2%, dari Rp208,5 miliar di periode yang sama tahun lalu menjadi Rp238,1 miliar per kuartal III/2024. Selain itu, EBITDA OMED tercatat mencapai Rp323,5 miliar, meningkat 15,8% YoY dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp279,3 miliar.

Direktur OMED, Leonard Hartanto menjelaskan, peningkatan kinerja OMED didorong oleh lonjakan volume penjualan pada kategori utama, yaitu Medical Disposable and Consumables, Woundcare, serta Diagnostik & Equipment, yang secara keseluruhan berkontribusi hampir 80% dari total kenaikan penjualan.

Dia menambahkan secara tahunan, Medical Disposable mencatat pertumbuhan sebesar Rp30,1 miliar, Woundcare meningkat Rp31,6 miliar, dan Diagnostik & Equipment naik Rp16,6 miliar. “Pertumbuhan ini mencerminkan pencapaian signifikan di kategori utama kami,” ujar Leonard.

Dia menuturkan, progres ekspansi pabrik OMED, yakni gedung produksi Foley Catheter di Mojoagung telah beroperasi dengan kapasitas tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya. Diharapkan peningkatan kapasitas ini akan terefleksi dalam kinerja produksi Perseroan, mendukung pertumbuhan berkelanjutan,"kata Leonard.

Sementara itu, total aset OMED per 30 September 2024 tercatat sebesar Rp2,7 triliun, meningkat 6,2% dibandingkan dengan akhir 2023. Ekuitas OMED juga naik dari Rp2,2 triliun pada akhir tahun 2023 menjadi Rp2,3 triliun per kuartal III/2024, sementara liabilitas total naik dari Rp336,1 miliar menjadi Rp355,5 miliar per 30 September 2024.

Perseroan sebelumnya mengungkapkan, pembangunan pabrik baru di Mojoagung dan Batang progresnya telah mencapai 90%. Kemudian dalam menjaga pertumbuhan bisnisnya, perseroan telah menjalani serangkaian diskusi untuk memulai kemitraan dengan berbagai perusahaan global pada 2024, termasuk perusahaan dari Jerman, Jepang, dan Prancis,.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Harga Batu Bara Lesu - Pendapatan dan Laba Indika Energy Ikut Tergerus

NERACA Jakarta- Di kuartal tiga 2024, PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan raport merah. Dimana emiten tambang batu bara ini…

Kobexindo Tractors Bukukan Rugi Rp36,29 Miliar

NERACA Jakarta – Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada…

Rugi Kimia Farma Membengkak 137,9%

NERACA Jakarta – Di kuartal tiga 2024, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) membukukan rugi bersih atau rugi yang dapat diatribusikan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Harga Batu Bara Lesu - Pendapatan dan Laba Indika Energy Ikut Tergerus

NERACA Jakarta- Di kuartal tiga 2024, PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan raport merah. Dimana emiten tambang batu bara ini…

Jayamas Medica Cetak Laba Rp212,6 Miliar

NERACA Jakarta-Emiten produsen alat kesehatan, PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED) membukukan laba bersih Rp212,6 miliar atau tumbuh 15,6% di…

Kobexindo Tractors Bukukan Rugi Rp36,29 Miliar

NERACA Jakarta – Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatat rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada…