NERACA
Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT More Telematika (Moratelindo) melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Sukuk ljarah Berkelanjutan I Moratelindo 2019 senilai total Rp 3 triliun. Untuk tahap I, perusahaan pemilik konsesi proyek Palapa Ring ini menerbitkan maksimal Rp 1 triliun yang terbagi dua seri.”Indikasi imbalan sukuk ijarah Seri A bertenor tiga tahun berkisar 9,4% sampai 9,9%, sementara Seri B dengan tenor lima tahun memberi imbalan berkisar 10% hingga 10,5%," kata Direktur Utama PT More Telematika, Galumbang Menak di Jakarta, kemarin.
Dirinya menuturkan, dana sukuk ijarah berperingkat idA (sy) (Single A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini, sekitar 85% digunakan untuk ekspani, seperti investasi backbone termasuk perangkat dan infrastruktur pembangunan inland cable, ducting, serta perangkat penunjang. Adapun sisanya sekitar 15% akan digunakan untuk modal kerja.
Bertindak sebagai penjamin emisi sukuk ijarah adalah PT Sinarmas Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Masa penawaran awal (bookbuilding) sukuk ijarah dilakukan pada 12-19 Juni 2019. Jika pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didapat pada 26 Juni, maka penawaran umum dilaksanakan pada 28 Juni 2019 sampai dengan 1 Juli 2019 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2019.
Galumbang Menak menambahkan, pada tahun 2019 perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,6 triliun. Selain dari sukuk, sumber pembiayaan capex dari sisa obligasi tahun sebelumnya sekitar Rp 200 miliar, pinjaman BNI Rp 400 miliar, Bank Mandiri Rp 600 miliar dan sisanya kas internal. Adapun capex sebagian besar digunakan untuk membangun kabel serat optik.
Perseroan, lanjutnya, telah menandatangani kontrak dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung untuk merapihkan kabel serat optik dari tiang ke dalam tanah. Nilai kontraknya sekitar R 1,3 triliun. "Kabel serap optik dewasai ini sudah jelek keamanannya, kita sudah tandatangan dengan Pemkab Bandung, nantinya kabel yang di atas akan dimasukkan ke bawah," kata Galumbang Menak.
Selain itu, perseroan juga akan mendukung Yogyakarta menuju smart city dan estetika kota. Dimana perseroan akan membangun tower kecil di dua kota itu. Pada 2018, pendapatan perusahaan naik 75,34% menjadi Rp 4,663 triliun didorong meningkatnya pendapatan non-penyelenggaraan telekomunikasi yaitu pengakuan pendapatan bunga dan konstruksi dari konsesi jasa proyek Palapa Ring paket Barat dan Timur serta pendapatan dari proyek fiberisasi tower provider.Selain itu, pendapatan penyelenggaraan telekomunikasi juga meningkat sebesar 17,98% menjadi Rp 965,44 miliar. Laba bersih 2018 naik 485,22% menjadi Rp 601,61 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingungan, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND IDE mengembangkan desa Ciderum, Kecamatan Caringin,…
NERACA Jakarta – Kembangkan bisnis anak usaha, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali menyampaikan rencana membawa anak usahanya PT…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/12) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingungan, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND IDE mengembangkan desa Ciderum, Kecamatan Caringin,…
NERACA Jakarta – Kembangkan bisnis anak usaha, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali menyampaikan rencana membawa anak usahanya PT…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/12) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…