NERACA
Jakarta – Indonesia siap menghadapi dampak kebijakan perdagangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Indonesia akan mengedepankan strategi diplomasi perdagangan, mempererat solidaritas regionalASEAN, dan mempercepat diversifikasi pasar ekspor merespons kebijakan tarif resiprokal(timbal balik)yang diterapkan AS.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan, dalam menanggapi kebijakan tarif tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto telah menginstruksikan kabinetnya untuk bergerak maju dengan beberapa strategi.
“Strategi tersebut meliputi diplomasi, olidaritas regional, dan diversifikasi jangka panjang. Indonesia akan terus mengupayakan pertumbuhan perdagangan yang berkelanjutan sesuai visi jangka panjang Pemerintah Indonesia,” tegas Roro.
Tarif resiprokal merupakan langkah yang diambil Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif terhadap negara-negara yang dianggap memiliki hambatan perdagangan tinggi terhadap AS, termasuk Indonesia.
Indonesia awalnya terkenatarif resiprokal sebesar 32 persen. Namun, sementara ini barang-barang Indonesia yang masuk ke AS hanya dikenakantarif impor 10 persen setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan jeda 90 hari penangguhan penerapan tarif resiprokal tersebut guna membuka ruang negosiasi lebih lanjut, kecuali terhadap Republik Rakyat Tiongkok(RRT).
“Ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan secara strategis. Untuk itu, Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan kabinetnya agar segera mengambil langkah terstruktur dan konstruktif dalam menghadapi situasiini,” ujar Roro.
Roro menguraikan, pertama, Indonesia akan menggunakan pendekatan diplomatik, baik di tingkat federal maupun negara bagian, serta menjalin komunikasi dengan pelaku bisnis AS yang bergantung pada bahan baku dan produk dari Indonesia.
“Fokus negosiasi tersebut mencakup sektor-sektor padat karya seperti tekstil dan garmen, alas kaki, ban karet, elektronik dan otomotif, serta produk kelapa sawit dan turunannya,” jelas Roro.
Kedua, lanjut Roro, Indonesia juga mendorong solidaritas regional ASEAN. ASEAN harus bertindak sebagai satu kesatuan agar pengaruh ASEAN tetap kuat di platform global. Untuk itu, Indonesia mendukung Malaysia selaku Ketua ASEAN untuk memulai dialog regional ASEAN dengan AS.
Tidak hanya itu, Indonesia bekerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN untuk mengoordinasikan analisis teknis dampak tarif resiprokal, mengembangkan strategi penyampaian pesan bersama, dan mendorong mekanisme kerja sama regional, seperti Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP).
Roro menambahkan, dalam Retret Menteri Ekonomi ASEAN di Johor, Malaysia (28/2) lalu, salah satu usulan Indonesia adalah mendorong penyusunan non-paper yang menekankan pentingnya sentralitas ASEAN di tengah ketegangan perdagangan global.
Sentralitas tersebut juga telah digaungkan kembali oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam pertemuan virtual bersama Menteri Perdagangan ASEAN, Kamis,(10/4) sebagai upaya mewujudkan persatuan.
“Hal tersebut diharapkan memberikan dorongan bagi negara-negara ASEAN untuk berunding dengan AS gunameningkatkanperdagangan dan investasi di masa mendatang. Hingga saat ini, sebagian besar negara ASEAN memilih untuk fokus pada jalur negosiasi,” ungkap Roro.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, ASEAN menempati peringkat kelima sebagai pasarekspor terbesar bagi produk pertanian AS dengan total nilai perdagangan mencapai USD 306 miliar pada 2024.
Dari jumlah tersebut, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan terhadap AS sebesar USD 14,34 miliar. Angka-angka ini mencerminkan kedalaman sekaligus kompleksitas hubungan perdagangan antara kedua pihak.
Ketiga, tambah Roro, pemerintah Indonesia juga melakukan diversifikasi pasar ekspor dengan mempercepat penyelesaian lima perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA), yaitu Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia—Kanada (Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement/ICA—CEPA), Indonesia–Peru CEPA, dan Indonesia–EU CEPA.
Berikutnya, PerjanjianPreferensi Perdagangan Indonesia—Iran (Indonesia—Iran Preferential Trade Agreement/PTA) dan Amandemen Protokol Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).
Wakil Menteri Luar Negeri, Arif Havas Oegroseno pun menekankan pentingnya memanfaatkan momentum regional untuk memperkuat perdagangan intra-ASEAN serta mencapai kemandirian regional yang strategis.
Pendekatan diplomasi yang ditempuh Indonesia sejalan dengan aspirasi komunitas bisnis AS di Indonesia yang menghindari konfrontasi dan lebih mengedepankan solusi bersama.
Stabilkan Produksi dan Harga Ayam Broiler untuk Lindungi Peternak Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam…
Dalam Pameran di Singapura, Produk Mamin Indonesia Laku USD43,7 juta Singapura – Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia menghasilkan USD43,7…
Aplikasi Siap Mutu, Permudah Ekspor Produk Perikanan Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan platform aplikasi berbasis integrated…
Stabilkan Produksi dan Harga Ayam Broiler untuk Lindungi Peternak Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam…
Dalam Pameran di Singapura, Produk Mamin Indonesia Laku USD43,7 juta Singapura – Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia menghasilkan USD43,7…
Aplikasi Siap Mutu, Permudah Ekspor Produk Perikanan Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan platform aplikasi berbasis integrated…