NERACA
Jakarta – Emiten kedai kopi, PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) memasang harga penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering) sebesar Rp188 per unit. Dari IPO tersebut, perseroan mendapatkan tambahan dana sebesar Rp353,44 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, penawaran umum 1,88 miliar saham FORE bernominal Rp70 per unit ke publik dimulai pada hari ini, Selasa 8 April 2025 sampai dengan 10 April 2025. Penjatahan dan distribusi saham FORE secara elektronik dilakukan pada 10 dan 11 April 2025. Sedangkan pencatatan saham FORE di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 April 2025.
Jumlah saham yang ditawarkan FORE tersebut mencapai 21,08% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek tersebut adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Henan Putihrai Sekuritas. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sebesar Rp275 miliar akan digunakan untuk membuka sebanyak 140 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin.
Ini dengan komposisi 10% untuk outlet Flagship, 80% untuk outlet medium dan 10% untuk outlet satellite yang termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali.
Penggunaan dana tersebut direncanakan untuk dilakukan secara bertahap dari tahun 2025 sampai tahun 2026. Sekitar Rp60 miliar akan digunakan oleh Perseroan untuk melakukan setoran modal kepada CFI dan selanjutnya akan digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin, dengan komposisi 10% untuk outlet Flagship, 65% untuk outlet Medium dan 25% untuk outlet Satellite yang termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Penggunaan dana ini direncanakan dilakukan secara bertahap dari tahun 2025 sampai tahun 2027.
Sedangkan sisanya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja yang termasuk tapi tidak terbatas pada pembelian bahan baku seperti biji kopi, gula/sirup, susu, dan bubuk minuman serta bahan kemasan, biaya sewa untuk outlet dan biaya utilitas, seperti biaya air, listrik, telepon dan internet.
NERACA Jakarta- Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menyetujui pembagian…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan terdapat sebanyak 21 perusahaan tercatat (emiten) yang antusias melaksanakan buyback (pembelian kembali) tanpa rapat…
NERACA Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan,…
NERACA Jakarta- Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menyetujui pembagian…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan terdapat sebanyak 21 perusahaan tercatat (emiten) yang antusias melaksanakan buyback (pembelian kembali) tanpa rapat…
NERACA Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi menyampaikan,…