Pemerinah dan Swasta Berkolaborasi Tingkatan Pemberdayaan Konsumen

Pemerinah dan Swasta Berkolaborasi Tingkatan Pemberdayaan Konsumen
Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali  berkolaborasi dengan Lazada Indonesia  dan Lampu.id dalam upaya peningkatan  pemberdayaan konsumen serta mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab. Kolaborasi  tersebut  diwujudkan melalui penyelenggaraan lokakarya Laksana dengan tema ‘Langkah Cerdas Akselerasi Niaga Menuju Konsumen Berdaya’ yang diselenggarakan di Jakarta.
Lokakarya  dibuka  secara  resmi oleh Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Moga Simatupang. 
 “Kementerian Perdagangan (Kemendag)  berkomitmen mendukung pelaku usaha mikro, kecil,  dan menengah (UMKM), mendukung transformasi digital di sektor perdagangan, serta   memastikan bahwa regulasi yang ada dapat memberikan perlindungan bagi konsumen  dan  menciptakan  iklim  usaha kondusif bagi pertumbuhan UMKM,” terang Moga. 
Moga menegaskan, pemerintah berupaya selalu hadir mendukung UMKM agar terus berkembang,baik dari sisi dukungan dan kemudahan memperoleh pembiayaan, hingga  peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar dapat terus meningkatkan kualitas usahanya.
Menurut Moga, salah satu hal yang cukup krusial di dunia perdagangan digital adalah transparansi. Di pasar digital, konsumen bertransaksi dengan pelaku usaha yang mereka tidak  kenal atau tidak bertemu langsung. Oleh karena itu, transparansi dalam komunikasi dan  penyampaian  informasi sangat  penting untuk  membangun kepercayaan. 
Sebagai pelaku UMKM, pelaku usaha tentu tahu betapa pentingnya memberikan informasi produk dengan jujur, mulai dari deskripsi yang jelas mengenai produk, harga, hingga kebijakan pengembalian atau garansi. 
“Kejelasan informasi ini akan memastikan bahwa konsumen tidak merasa tertipu. Pelaku usaha harus memastikan konsumen memahami kualitas produk. Selain itu, transparansi ini juga penting dalam mekanisme layanan konsumen dan penyelesaian sengketa,” jelas Moga.
Moga menambahkan, menyikapi pertumbuhan ekosistem digital yang dinamis, saat ini Kemendag sedang mengembangkan mekanisme penyelesaian sengketa secara daring yang dapat diakses konsumen untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan efisien. 
Para pelaku UMKM diharapkan selalu memberikan informasi yang benar, jelas, beritikad baik, dan bertanggung jawab dalam menjalankan usaha dengan memberikan jaminan mutu barang  dan ganti rugi yang sesuai.  
“Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya. Edukasi yang konsisten kepada konsumen dan pelaku usaha  menjadi  kunci  untuk meningkatkan literasi digital, memperkuat kesadaran perlindungan konsumen, dan membangun kepercayaan jangka panjang,” terang Moga.
Terkait kejelasan informasi, Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Budi  Primawan menegaskan, keterbukaan dalam deskripsi produk, harga, hingga layanan purna jual bukan hanya melindungi konsumen dari risiko transaksi yang merugikan, tetapi juga  memperkuat reputasi merek di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. 
“Di era digital yang penuh dinamika, bisnis yang mengedepankan transparansi tidak hanya   memenangkan hati pelanggan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dan pada akhirnya menciptakan loyalitas jangka panjang,” tambah Budi.
Sementara itu, Founder Lampu.id, Melissa Wijaya menambahkan, kepercayaan adalah elemen utama dalam ekosistem digitaldan fitur perlindungan  konsumen sangat membantu dalam membangun loyalitas jangka panjang.  
“Lampu.id mendukung penuh upaya menciptakan transparansi  dan perlindungan  konsumen  yang lebih baik. Bila dilaksanakan, maka kepercayaan akan terjaga, loyalitas tumbuh, dan sektor niaga elektronik tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ruang aman dan nyaman,” ujar Melissa. 
Salah satu peserta, pemilik Jamu Godhong Sari, Winda Amelia mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi pelaku usaha, terutama mengenai membangun kesadaran konsumen melalui edukasi yang jelas serta dalam mengemas merek agar menarik minat calon konsumen. 
“Ke depan, saya berharap ada sesi lanjutan yang lebih spesifik membahas strategi dalam mengimplementasikan perlindungan konsumen bagi pelaku usaha. Selain itu, akan menarik jika ada diskusi mengenai best practice dari berbagai sektor usaha, sehingga para peserta dapat belajar dari pengalaman nyata dan menemukan solusi paling sesuai dengan bisnis mereka,” pungkas Winda.

NERACA

Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali  berkolaborasi dengan Lazada Indonesia  dan Lampu.id dalam upaya peningkatan  pemberdayaan konsumen serta mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab. Kolaborasi  tersebut  diwujudkan melalui penyelenggaraan lokakarya Laksana dengan tema ‘Langkah Cerdas Akselerasi Niaga Menuju Konsumen Berdaya’ yang diselenggarakan di Jakarta.

Lokakarya  dibuka  secara  resmi oleh Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Moga Simatupang. 

 “Kementerian Perdagangan (Kemendag)  berkomitmen mendukung pelaku usaha mikro, kecil,  dan menengah (UMKM), mendukung transformasi digital di sektor perdagangan, serta   memastikan bahwa regulasi yang ada dapat memberikan perlindungan bagi konsumen  dan  menciptakan  iklim  usaha kondusif bagi pertumbuhan UMKM,” terang Moga. 

Moga menegaskan, pemerintah berupaya selalu hadir mendukung UMKM agar terus berkembang,baik dari sisi dukungan dan kemudahan memperoleh pembiayaan, hingga  peningkatan kapasitas pelaku UMKM agar dapat terus meningkatkan kualitas usahanya.

Menurut Moga, salah satu hal yang cukup krusial di dunia perdagangan digital adalah transparansi. Di pasar digital, konsumen bertransaksi dengan pelaku usaha yang mereka tidak  kenal atau tidak bertemu langsung. Oleh karena itu, transparansi dalam komunikasi dan  penyampaian  informasi sangat  penting untuk  membangun kepercayaan. 

Sebagai pelaku UMKM, pelaku usaha tentu tahu betapa pentingnya memberikan informasi produk dengan jujur, mulai dari deskripsi yang jelas mengenai produk, harga, hingga kebijakan pengembalian atau garansi. 

“Kejelasan informasi ini akan memastikan bahwa konsumen tidak merasa tertipu. Pelaku usaha harus memastikan konsumen memahami kualitas produk. Selain itu, transparansi ini juga penting dalam mekanisme layanan konsumen dan penyelesaian sengketa,” jelas Moga.

Moga menambahkan, menyikapi pertumbuhan ekosistem digital yang dinamis, saat ini Kemendag sedang mengembangkan mekanisme penyelesaian sengketa secara daring yang dapat diakses konsumen untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan efisien. 

Para pelaku UMKM diharapkan selalu memberikan informasi yang benar, jelas, beritikad baik, dan bertanggung jawab dalam menjalankan usaha dengan memberikan jaminan mutu barang  dan ganti rugi yang sesuai.  

“Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya. Edukasi yang konsisten kepada konsumen dan pelaku usaha  menjadi  kunci  untuk meningkatkan literasi digital, memperkuat kesadaran perlindungan konsumen, dan membangun kepercayaan jangka panjang,” terang Moga.

Terkait kejelasan informasi, Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, Budi  Primawan menegaskan, keterbukaan dalam deskripsi produk, harga, hingga layanan purna jual bukan hanya melindungi konsumen dari risiko transaksi yang merugikan, tetapi juga  memperkuat reputasi merek di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. 

“Di era digital yang penuh dinamika, bisnis yang mengedepankan transparansi tidak hanya   memenangkan hati pelanggan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dan pada akhirnya menciptakan loyalitas jangka panjang,” tambah Budi.

Sementara itu, Founder Lampu.id, Melissa Wijaya menambahkan, kepercayaan adalah elemen utama dalam ekosistem digitaldan fitur perlindungan  konsumen sangat membantu dalam membangun loyalitas jangka panjang.  

“Lampu.id mendukung penuh upaya menciptakan transparansi  dan perlindungan  konsumen  yang lebih baik. Bila dilaksanakan, maka kepercayaan akan terjaga, loyalitas tumbuh, dan sektor niaga elektronik tidak hanya menjadi tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ruang aman dan nyaman,” ujar Melissa. 

Salah satu peserta, pemilik Jamu Godhong Sari, Winda Amelia mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi pelaku usaha, terutama mengenai membangun kesadaran konsumen melalui edukasi yang jelas serta dalam mengemas merek agar menarik minat calon konsumen. 

“Ke depan, saya berharap ada sesi lanjutan yang lebih spesifik membahas strategi dalam mengimplementasikan perlindungan konsumen bagi pelaku usaha. Selain itu, akan menarik jika ada diskusi mengenai best practice dari berbagai sektor usaha, sehingga para peserta dapat belajar dari pengalaman nyata dan menemukan solusi paling sesuai dengan bisnis mereka,” pungkas Winda.

 

BERITA TERKAIT

Jelang Lebaran, Stok Ikan Dipastikan Aman

Jelang Lebaran, Stok Ikan Dipastikan Aman  Banten – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ketersediaan…

Pemerintah Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Program MBG

Pemerintah Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Program MBG Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa infrastruktur menjadi kunci utama…

Ekspor Perikanan Indonesia ke Tiongkok Diperluas

Ekspor Perikanan Indonesia ke Tiongkok Diperluas Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pemangku kebijakan kelautan dan perikanan Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Jelang Lebaran, Stok Ikan Dipastikan Aman

Jelang Lebaran, Stok Ikan Dipastikan Aman  Banten – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ketersediaan…

Pemerintah Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Program MBG

Pemerintah Optimalkan Pembangunan Infrastruktur Program MBG Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa infrastruktur menjadi kunci utama…

Ekspor Perikanan Indonesia ke Tiongkok Diperluas

Ekspor Perikanan Indonesia ke Tiongkok Diperluas Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai pemangku kebijakan kelautan dan perikanan Indonesia…