NERACA
Jakarta – Kembangkan bisnis anak usaha, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali menyampaikan rencana membawa anak usahanya PT Medco Power Indonesia melantai di pasar modal. “Kita lagi perkuat dulu Medco Power dan termasuk menjalankan proyek baru di Pulau Bulan,”kata Direktur & Chief Administrative Officer Medco, Amri Siahaan di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, perseroan tengah memperkuat kinerja serta nilai aset dari PT Medco Power Indonesia sebelum mempersiapkan initial public offering (IPO). Disebutkan, proyek yang dimaksud itu berkaitan dengan izin ekspor listrik 600 megawatt (MW) ke Singapura. Asal tahu saja, MEDC lewat Medco Power Global bekerjasama dengan PacificLight Renewables Pte Ltd dan Gallant Venture Ltd, bakal membangun kapasitas setrum pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 600 MW di Pulau Bulan, sekitar 2,5 kilometer barat daya Kota Batam.
Selain itu, MEDC bersama dengan PacificLight Renewables Pte Ltd dan Gallant Venture Ltd, perusahaan yang turut dikendalikan Grup Salim bakal membangun kapasitas penyimpanan baterai sebesar 500 MW. Rencanannya proyek itu bisa beroperasi komersial pada 2028. Amri menambahkan perseroannya turut konsen pada rencana komersialisasi proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ijen dengan kapasitas 100 MW, PLTS di Bali dengan kapasitas 2x25 Megawatt peak (MWp) dan proyek PT Energi Listrik Batam (ELB) dengan tambahan 39 MW.
Mechanical completion untuk ketiga proyek itu dikejar akhir tahun ini. Sementara, target commercial operation date (COD) bisa diteken awal 2025 bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai pembeli listrik. Proyek panas bumi dikerjakan Medco Power lewat anak usahanya, PT Medco Cahaya Geothermal, pada perusahaan ini Medco menggenggam saham sebesar 51%. Sisanya 49% dipegang PT Ormat Geothermal Power. Wilayah kerja panas bumi Blawan Ijen terletak di Jawa Timur dan meliputi tiga kabupaten yaitu Bondowoso, Banyuwangi dan Situbondo.
Chief Financial Officer Medco Power, Myrta Utami mengatakan Medco Power fokus meningkatkan akses energi ramah lingkungan yang stabil, sebagai bagian dari solusi untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Menurutnya, peluang pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih sangat besar.
Medco Power berkontribusi dengan menyediakan energi rendah karbon melalui berbagai proyek pengembangan baru."Seperti tahap pertama Panas Bumi Ijen (35 MW), PLTS Bali Timur (25 MWp), dan konservasi energi di PLTGU ELB Batam menjadi combined cycle power plant (CCPP) dengan tambahan kapasitas 39 MW," ucap Myrta.
Sedangkan, Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Hudi D. Suryodipuro menyampaikan SKK Migas dan perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), termasuk Medco E&P memberikan dukungan penuh pada program ketahanan energi"Dan kami berkomitmen untuk terus berkontribusi pada ketersediaan energi," kata Hudi.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingungan, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND IDE mengembangkan desa Ciderum, Kecamatan Caringin,…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/12) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta -Dorong pertumbuan likuiditas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperluas saham yang bisa diperdagangkan pada…
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan pada lingungan, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND IDE mengembangkan desa Ciderum, Kecamatan Caringin,…
NERACA Jakarta – Kembangkan bisnis anak usaha, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali menyampaikan rencana membawa anak usahanya PT…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/12) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…