Di kuartal tiga 2024,  PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 207,63 miliar atau tumbuh dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 156,72 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Selain mencatatkan lompatan laba bersih, manajemen ALII menyebutkan bahwa Anindhita Anestya Bakrie selaku komisaris perseroan melaporkan telah melepas sebagian sahamnya ke pulik mencapai 1,75 juta unit. Perseroan menjelaskan, pertumbuhan laba terdorong atas penurunan beban pokok pendapatan dari Rp 409,59 miliar menjadi Rp 388,25 miliar. Penurunan tersebut jauh lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pendapatan dari Rp 715,91 miliar menjadi Rp 703,31 miliar.

ALII juga melapokan laba usaha meningkat dari Rp 250,95 miliar menjadi Rp 257,10 miliar. Perseroan juga menorehkan kenaikan penghasilan bunga dari Rp 92,27 miliar menjadi Rp 98,86 miliar hingga September 2024. Kenaikan laba perseroan juga terdorong atas penurunan pesat beban keuangan perseroan dari Rp 142,82 miliar menjadi Rp 79,83 miliar. Beban lain-lain juga turun signifikan dari Rp 83,11 miliar menjadi Rp 24,60 miliar. Alhasil laba sebelum beban pajak meningkat tinggi dari Rp 167,84 miliar menjadi Rp 232,49 miliar.

Kenaikan laba tersebut berimbas terhadap pertumbuhan laba per saham perseroan dari Rp 15,13 menjadi Rp 18,04 per saham. Sementara itu, Komisaris ALII Ninindhita Anestya Bakrie mengumumkan telah menjual sebanyak 1,75 juta saham ALII dengan harga Rp 375 per saham. Penjualan tersebut direalisasikan pada 21 November 2024. Penjualan teresbut juga menjadikan total saham ALII yang dikuasainya berkurang dari 2,42% menjadi 2,41% saham.