NERACA
Jakarta –Danai pengembangan bisnis anak usaha, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menerbitkan obligasi berkelanjutan Merdeka Copper V Tahap I Tahun 2024 senilai Rp1 triliun dan akan ditawarkan kepada investor pada 18 dan 19 Desember 2024. Penjatahan dan distribusi obligasi secara elektronik pada 20 dan 24 Desember 2024, serta pencatatan Obligasi MDKA di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Desember 2024. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam prospektusnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, obligasi yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan V senilai total Rp15 triliun itu terdiri atas seri A dan seri B, masing-masing memiliki tenor 367 hari dan tiga tahun. Namun, manajemen MDKA belum menetapkan berapa jumlah pokok dan tingkat bunga untuk masing-masing obligasi tersebut.
Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan, dimana pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada 24 Maret 2025, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi, masing-masing pada 31 Desember 2025 untuk obligasi seri A, dan 24 Desember 2027 untuk obligasi seri B. Seluruh dana hasil dari penawaran umum obligasi, setelah dikurangi biaya emisi akan dipinjamkan kepada PT Bumi Suksesindo (BSI) yang selanjutnya digunakan untuk sebagai berikut.
Sebesar US$40juta atau setara Rp623,7 miliar untuk pembayaran dipercepat atas seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas kredit bergulir sebesar US$60juta kepada para kreditur. Sedangkan, sisanya untuk menunjang kebutuhan modal kerja, meliputi antara lain pembiayaan kepada pemasok, karyawan, konsultan serta pembayaran beban keuangan, dalam rangka mendukung kegiatan usaha BSI.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi MDKA V Tahap I Tahun 2024 adalah PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai wali amanat. Di kuartal tiga 2024, produksi emas MDKA mencapai 30.522 ounces dengan harga jual rata-rata sebesar $2.406 per ounces. Total produksi emas mencapai 80.043 ounces, sejalan dengan target 2024 direntang 100.000 - 120.000 ounces.
Adapun penjualan tembaga yang diproduksi Tambang Tembaga Wetar yang dikelola anak perusahaan MDKA lainnya, PT Batutua Kharisma Permai dan PT Batutua Tembaga Raya (PT BKP-BTR) menghasilkan 3.811 ton dengan harga jual rata-rata $4.26/lb. Produksi tembaga sampai kuartal III sudah mencapai 10.483 ton. Pada sektor nikel, tambang nikel Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) mencapai rekor produksi sebesar 3,70 juta metrik ton basah (wet metric ton/wmt) limonit dan 1,04 juta wmt saprolit, yang mencerminkan peningkatan masing-masing sebesar 106% dan 142% dibanding kuartal II 2024.
Manado – PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatat realisasi penggunaan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp302 miliar hingga Oktober 2024…
NERACA Jakarta- Emiten produsen sepatu, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) masih optimis tetap optimis menjalankan bisnisnya meski telah menutup pabrik…
NERACA Jakarta – Di kuartal tiga 2024, emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex membukukan…
Manado – PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatat realisasi penggunaan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp302 miliar hingga Oktober 2024…
NERACA Jakarta- Emiten produsen sepatu, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) masih optimis tetap optimis menjalankan bisnisnya meski telah menutup pabrik…
NERACA Jakarta – Di kuartal tiga 2024, emiten tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex membukukan…