Hampir semua perangkat digital kini telah dilengkapi game, baik online maupun offline. Game offline bawaan perangkat itu dapat dimainkan tanpa sambungan internet. Sedangkan game online hanya bisa dimainkan saat terhubung dengan jaringan internet. ”Game online memiliki lebih banyak level, item, dan lebih banyak musuh, sehingga lebih seru karena bisa dimainkan bersama. Game online adalah permainan yang biasanya dimainkan melalui jaringan internet dengan menggunakan teknologi terkini seperti modem dan koneksi kabel,”kata dosen Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Methiana Indrasari dalam webinar literasi digital, Selasa (24/9).

Disampaikannya, banyak orang kini menggandrungi game online dibanding game offline. Game online dirasa lebih seru karena memiliki lebih banyak level permainan, item, dan lebih banyak musuh.  Umumnya game online, lanjut Meithiana, ditawarkan sebagai layanan tambahan oleh penyedia layanan internet atau diakses langsung melalui sistem yang disediakan oleh perusahaan yang menawarkan game tersebut.

Game online dapat dimainkan secara bersamaan di komputer yang terhubung ke jaringan tertentu.”Game online adalah teknologi, bukan genre game; mekanisme untuk menghubungkan pemain, bukan model permainan tertentu,” tegas Meithiana Indrasari.

Menurut Meithiana, permainan daring memiliki dua unsur utama, yaitu server dan klien. ”Server melakukan administrasi permainan dan menghubungkan klien. Sedangkan klien adalah pengguna permainan yang memakai kemampuan server. Game online kini sudah bisa dinikmati di smartphone dan komputer,” jelasnya di hadapan siswa dan tenaga pendidik peserta diskusi yang mengikuti acara dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.

Sementara dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Eko Pamuji mengatakan, game online dapat membuat orang penasaran dan kecanduan. Mereka ingin bermain game setiap waktu; gelisah, stres dan marah jika tidak memainkan game; dan keasyikan hingga lupa makan, mandi, dan belajar.”Bermain game harus punya disiplin waktu: jadwalkan dan batasi bermain game, fokus pada belajar, dan jangan lupa beraktivitas fisik,” tegas Eko Pamuji.

Praktisi IT Ardiansyah meminta pengguna digital untuk bersikap etis, apa pun yang dilakukan di ruang digital, termasuk dalam bermain game. Bersikap etis, artinya sesuai dengan etika atau dengan asas perilaku yang disepakati secara umum.”Aktivitas di ruang digital harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan memiliki tujuan, jujur, penuh tanggung jawab, dan bermanfaat untuk kemanusiaan,” pungkas Ardiansyah.