Kembangkan Hiliriasi Ekosistem EV - Mewujudkan Mimpi Besar Jadi Raja Baterai di Global

Meningkatkan tren penjualan kendaraan listrik secara global dan dalam negeri, termasuk mobil listrik menjadi berkah bagi produsen baterai dan termasuk turunannya yang terus kebanjiran permintaan. Dikutip dari Reuters, perusahaan riset pasar otomotif Rho Motion dalam laporannya menjelaskan, terjadi lonjakan penjualan di Amerika Utara, China dan Eropa. Perusahaan tidak menyebutkan jumlah unit yang terjual selama periode dimaksud.

Namun sepanjang Januari -September 2023, penjualan mobil listrik global tumbuh sebesar 34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan mobil listrik di Tiongkok meningkat 29% sepanjang September. Negeri tirai bambu masih menjadi raja penjualan kendaraan listrik meskipun pemerintah sudah menghapus subsidi pada 2022.

Darin dalam negeri, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo mencatat, market share mobil listrik (BEV) sepanjang Januari-Juni 2024 cakupannya sudah mencapai 2,9% dari total market penjualan kendaraan nasional. Angka itu melampaui capaian market BEV sepanjang tahun 2023 lalu yang hanya 1,7% atau terjual sebanyak 17.051 unit. Sementara selama semester satu tahun 2024, penjualan mobil elektrik telah terangkum sebanyak 11.938 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara bilang peningkatan pangsa pasar BEV itu disebabkan semakin banyaknya pemain baru yang bermunculan di Tanah Air. Sehingga memberikan pilihan bervariasi kepada konsumen."Peningkatan jelas ada karena sekarang sudah banyak muncul berbagai macam mobil listrik atau BEV baru, kemudian harganya itu mendekati daya beli sebagian besar masyarakat kita," ujarnya.

Menurut Kukuh, daya beli masyarakat terhadap mobil baru kebanyakan di rentang harga Rp 300 jutaan atau di bawahnya. Adanya beberapa lini mobil listrik anyar yang dijual dengan banderol mendekati itu, disebutnya menjadi pilihan menarik. Dirinya pun optimistis penjualan mobil listrik tahun ini akan melampaui raihan tahun sebelumnya.

Dibalik pesatnya pertumbuhan kendaraan listrik sejalan dengan komitmen pemerintah mewujudkan transisi energi menuju energi bersih dan ramah lingkungan, khususnya di sektor otomotif. Tak ayal, pemerintah sendiri mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik karena dapat menurunkan emisi gas rumah dan lebih ramah lingkungan. Hal itu tertuang di Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan. Berbagai insentif fiskal maupun nonfiskal telah diatur dalam Perpres tersebut agar mempercepat masyarakat untuk beralih menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.

Yang pasti, meningkatnya penjualan kendaraan listrik memberikan multiplier effect sangat besar bagi industri tambang di tanah air. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi sumber daya mineral yang besar seperti lithium, nikel, kobalt, grafit, dan mangan. Termasuk tembaga dan aluminium sebagai komponen penting jaringan teknologi kendaraan listrik. Bahkan, data International Energy Agency (IEA) menunjukkan komoditas mineral kritis Indonesia yang termasuk dalam Top 3 negara dengan produksi terbesar yaitu nikel dan kobalt. Indonesia memproduksi 49% nikel dunia dan 5% kobalt global.

Pemerintah sudah mencanangkan industri kendaraan listrik akan mampu menghasilkan 600 ribu unit pada 2030. Melihat besarnya potensi sumber mineral tanah air, produsen otomotif dan baterai listrik dunia dari Korea Selatan (Korsel) dan Tiongkok sudah menanamkan investasinya di Indonesia. Sementara bagi MIND ID sebagai holding pertambangan milik BUMN menjadi angin segar untuk meraup ceruk pasar ekosistem kendaraan listrik hingga menjadi raja baterai untuk pasar dalam negeri hingga global.

Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman mengatakan, revolusi menuju kendaraan listrik mendorong nilai tambah sumber daya alam (SDA) Indonesia terutama tembaga, mangan, dan nikel. Tiga jenis mineral ini menjadi bahan dasar pengembangan baterai untuk eksosistem mobil listrik,”Dengan berkembangnya kebijakan mobil listrik, hasil olahan smelter tembaga dan nikel di tanah air akan terserap dengan mudah,”ungkapnya.

Glencore, salah satu produsen metal terbesar dunia mengatakan, kebijakan kendaraan listrik akan menambah permintaan (demand) tembaga sebesar 18% tahun 2030. "Sementara permintaan nikel global akan tumbuh 55% tahun 2030. Ini tentu akan menguntungkan MIND ID yang memiliki mineral sejenis tembaga, nikel dan timah,"ujar Ferdy.

Dalam ekosistem kendaraan listrik, tembaga digunakan untuk pembangunan jaringan listrik, jaringan storage atau penyimpanan dan charging atau infrastrukur pengisian. Menurut Glencore, permintaan tembaga untuk charging saja, akan tumbuh dari 23,000 ton pada tahun 2020 menjadi 392,000 ton pada tahun 2030.

Perkuat Hilirisasi

 

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo menyampaikan pihaknya senantiasa berkomitmen dalam mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia, melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, melakukan hilirisasi, dan kepemimpinan pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia.

Melihat besarnya potensi cadangan bahan baku ekosistem kendaraan listrik, tentunya akan dimanfaatkan MIND ID untuk menggenjot kegiatan eksplorasi yang agresif, ekspansi pasar, dan bisnis hilir. Hal inilah yang dilakukan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding MIND ID yang menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menggarap pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai lithium-ion (li-ion). Konversi bat menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini merupakan yang pertama di dunia.

Artificial Graphite merupakan bahan utama untuk pembuatan anoda. Adapun Anode Sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), salah satu komponen penting untuk baterai Li-ion. Pilot project ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga ke tahap komersial. “Keberlanjutan proyek ini sangat memerlukan dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomiannya. Termasuk memperkuat rantai pasok baterai kendaraan listrik,”kata Dilo.

Dirut PTBA Arsal Ismail menambahkan, kebutuhan artificial graphite dan anode sheet akan semakin meningkat di masa mendatang, seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Tak hanya untuk industri kendaraan listrik, artificial graphite dan anode sheet juga dibutuhkan industri-industri lain seperti industri penyimpanan energi, elektronik hingga peralatan medis.

Hilirisasi tersebut sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, serta mendukung pencapaian target net zero emission (karbon netral) pada 2060 atau sebelumnya. Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan, hilirisasi merupakan salah satu dari tiga mandat yang diberikan pemerintah kepada BUMN Holding MIND ID meliputi pengelolaan cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan memiliki kepemimpinan pasar yang terwujud melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.

Menurutnya, hilirisasi adalah strategi penting dalam pengembangan industri dan ekonomi Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor.“MIND ID, sebagai perusahaan BUMN yang berperan dalam sektor pertambangan, memiliki tanggung jawab dan komitmen yang kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa. Dengan fokus pada hilirisasi, kami berupaya mengembangkan industri-industri turunan yang akan memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakat Indonesia,” ujar Hendi.

Ya, menjalankan hilirisasi dan industrialisasi mineral merupakan langkah strategis jangka panjang yang akan sangat berdampak positif pada masa depan ekonomi Indonesia. Dampak tersebut mencakup peningkatan nilai tambah dari komoditas mineral, penyerapan serta peningkatan kualitas tenaga kerja, sekaligus meningkatkan daya saing negara di kancah global.

Peningkatan nilai tambah ini dihasilkan dari pemrosesan mineral dasar dengan nilai rendah menjadi sebuah produk end user berteknologi tinggi seperti kendaraan listrik. Masifnya proyek hilirisasi yang dilakukan MIND ID juga turut memperbesar penyerapan sekaligus kualitas dari tenaga kerja mulai dari rantai pasok hulu seperti penambangan, pemurnian, hingga hilir seperti pembangunan smelter dan infrastruktur serta operasional industri.

Hilirisasi sekaligus akan membuat daya saing Indonesia menjadi lebih tinggi dan bahkan memiliki daya tawar yang lebih baik dalam setiap kebijakan ekonomi global."Tentu, hilirisasi merupakan sebuah program jangka panjang dengan investasi tinggi. Kami berkomitmen untuk konsisten menyelesaikan sekaligus menjalankan operasional dari setiap proyek hilirisasi sehingga dapat memberikan dampak dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Adapun pada pertengahan 2024, pemerintah telah meresmikan pengoperasian smelter anyar milik Anggota Holding MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Pabrik pemurnian konsentrat tembaga berteknologi single line terbesar di dunia ini turut memperbesar kapasitas smelter dari 1 juta ton menjadi 3 juta ton per tahun. 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…

Hartadinata Terbitkan Obligasi Rp 900 Miliar

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya dan termasuk melunasi obligasi jatuh tempo, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)…

MNC Digital Kantongi Restu Stock Split Saham

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) menyetujui rencana…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…

Kembangkan Hiliriasi Ekosistem EV - Mewujudkan Mimpi Besar Jadi Raja Baterai di Global

Meningkatkan tren penjualan kendaraan listrik secara global dan dalam negeri, termasuk mobil listrik menjadi berkah bagi produsen baterai dan termasuk…

Hartadinata Terbitkan Obligasi Rp 900 Miliar

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya dan termasuk melunasi obligasi jatuh tempo, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)…