Para Menteri ASEAN Perkuat Kerja Sama dengan EFTA dan Inggris

NERACA

Vientiane – Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) hari ke-5 dengan  mitra-mitra dialog di Vientiane, Laos masih berlangsung produktif. Direktur Jenderal Perundingan  Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Djatmiko Bris Witjaksono memimpin Delegasi Indonesia dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN.

Salah satu hasil yang paling signifikan dari rangkaian Pertemuan AEM ini adalah dilakukannya Pertemuan Troika Open-Ended Dialogue dengan Menteri Perdagangan Swiss dan berhasil disahkannya Deklarasi Kerja Sama ASEAN dengan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (European Free Trade Association/EFTA).

“Finalisasi Deklarasi Kerja Sama ASEAN dan EFTA merupakan langkah penting peningkatan kerja sama yang komprehensif antara ASEAN dan negara-negara anggota EFTA. Kerja sama ini berperan memperluas di berbagai sektor prioritas, antara lain, kerja sama dibidang persaingan usaha, pengadaan barang, inovasi dan teknologi, perdagangan berkelanjutan, sumber daya manusia, dan perlindungan konsumen,” tutur Djatmiko.

Selain itu, dilakukan juga Pertemuan Konsultasi Menteri Ekonomi ASEAN dan Inggris (AEM—United Kindom Consultation). Kedua pihak berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dan integrasi  ekonomi, khususnya pada area transformasi digital dan keberlanjutan. Kerja  sama  akan tercakupdalam kerangka ASEAN—UK Economic Integration Programme (EIP).

“Peluncuran ASEAN—UK EIP dapat mendukung agenda integrasi ekonomi ASEAN,memperkuat hubungan perdagangan dan investasi ASEAN-Inggris serta bermanfaat dalam menghadapi tantangan ekonomi regional dan global serta memperkuat ketahanan rantai pasok,” ujar Djatmiko.

Djatmiko juga menghadiri rangkaian pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN dengan mitra dialog ASEAN lainnya. Pertemuan-pertemuan tersebut adalah AEM—European Union Trade Commisioner Consultation dan AEM—Russia Consultation. 

Dalam kedua pertemuan itu,  para menteri bertukar pandangan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan rantai pasok. Selain pertemuan dengan mitra dialog ASEAN, Djatmiko juga menghadiri  pertemuan bilateral Indonesia dengan negara-negara mitra dagangnya, antara lain, dengan Rusia, Eropean Union ASEAN Business Council(EU-ABC), Kanada, Inggris, United States ASEAN Business  Council, dan Swiss.

Terkait ASEAN, Wakil Menteri Perdagangan, RI Jerry Sambuaga menyambut baik kemajuan Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN (Priority Economic Deliverables/PED) pada Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-56  (ASEAN Economic Ministers/AEM) di bawah Keketuaan Laos di Vientiane, Laos.

Jerry selaku alternate AEM Indonesia menekankan tiga dari tujuh PED di bawah Keketuaan Laos. Tiga PED tersebut telah berhasil diselesaikan oleh ASEAN secara substansial.

“ASEAN berhasil menyelesaikan secara subtansial tiga PED di bawah Keketuaan Laos ASEAN 2024. Tiga  PED tersebut, yaitu Deklarasi ASEAN tentang Peningkatan Konektivitas Rantai Pasok, Reviu Kerangka Kerja Persetujuan Kerja Sama Kekayaan Intelektual, dan Upgrading ASEAN-China FTA 3.0. Sementara  itu,  PED lainnya akan diselesaikan oleh Badan Sektoral sampai akhir 2024,” ungkap Jerry.

Capaian Prioritas Ekonomi ASEAN dalam lingkup AEM lainnya yang masih dalam proses penyelesaian,  yaitu Protokol ke-2 Perdagangan Bebas  ASEAN-Australia-Selandia Baru (ASEAN-Australia-New Zealand  Free Trade Area/AANZFTA), studi tentang ASEAN Single Window yang menekankan pada prinsip interoperabilitas, Peta Jalan Standar Perdagangan Digital, serta Peta Jalan ASEAN Unique Business Identification (UBIN).

Pertemuan juga membahas perkembangan perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), inisiatif keberlanjutan di bawah Masyarakat Ekonomi ASEAN, Mekanisme Kerja Sama  ASEAN  dengan Business Advisory Council, dan pembaruan kerja sama ekonomi ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC).

“Saat ini, 14 persen dari total bab dari DEFA telah berhasil diselesaikan, para Menteri Ekonomi ASEAN merekomendasikan perlunya capacity buildinguntuk isu baru agar perundingan DEFA dapat diselesaikan pada 2025,” tambah Jerry.

Pertemuan AEM ke-56 juga membahas persiapan pertemuan konsultasi ASEAN dengan mitra wicara ASEAN pada tanggal 19 – 22 September 2024. Setelah pembahasan mitra wicaradi tingkat AEM, dilakukan prosesi serah terima Laos sebagai Ketua ASEAN 2024 kepada Malaysia sebagai Ketua ASEAN pada 2025.

 

 

BERITA TERKAIT

BUMN Pangan Didorong Jadi Pusat Benih Terbesar di Indonesia

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan pemilihan benih merupakan langkah strategis yang sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanian. Benih…

Indonesia Siap Kuasai Pasar Ekspor Gambir Dunia

NERACA Jakarta - Indonesia merupakan eksportir komoditas gambir (Uncaria gambir Roxb) terbesar di dunia. Menguasai 80 persen pasar gambir dunia…

Pemerintah Bidik Pasar Rusia Genjot Ekspor Perikanan

NERACA Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah membidik pasar Rusia untuk meningkatkan nilai ekspor…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

BUMN Pangan Didorong Jadi Pusat Benih Terbesar di Indonesia

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan pemilihan benih merupakan langkah strategis yang sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanian. Benih…

Indonesia Siap Kuasai Pasar Ekspor Gambir Dunia

NERACA Jakarta - Indonesia merupakan eksportir komoditas gambir (Uncaria gambir Roxb) terbesar di dunia. Menguasai 80 persen pasar gambir dunia…

Para Menteri ASEAN Perkuat Kerja Sama dengan EFTA dan Inggris

NERACA Vientiane – Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) hari ke-5 dengan  mitra-mitra dialog di Vientiane, Laos masih…