Badai Francine Melanda - ICDX Catat Transaksi Minyak Mentah Melonjak

NERACA

Jakarta – Ditengah Badai Francine yang melanda pesisir Louisiana AS dan teluk meksiko pada 11 September 2024  yang  memunculkan penurunan pasokan minyak mentah dunia, transaksi kontrak berjangka komoditas minyak mentah di ICDX menunjukkan kenaikan yang signifikan. Berdasarkan data dari ICDX menunjukkan, transaksi kontrak berbasis minyak mentah pada periode tanggal 3-10 September 2024 atau seminggu sebelum Badai Francine mencapai 622 lot dan melonjak hingga 357% mencapai 2.226 lot pada periode 11-17 September 2024 atau seminggu pasca kejadian.

Badai Francine sendiri telah membuat beberapa kilang minyak AS menghentikan operasi, yang memunculkan kekhawatiran pasar terkait turunnya pasokan minyak mentah. Badai tersebut melewati enam kilang minyak di Gulf Coast dan 22 pelabuhan.“Badai Francine mengganggu sekitar 12% produksi minyak mentah dan 16% produksi gas alam di Teluk Meksiko. Efek dari Badai Francine ini dapat dikatakan menjadi icing on the cake untuk komoditi minyak mentah, yang jika dilihat dari sisi pasokan sendiri, sudah cukup ketat dengan adanya efek konflik Timur Tengah dan penundaan rencana peningkatan output OPEC+. Situasi ini, kemudian dimanfaatkan secara optimal oleh investor, baik untuk tujuan taking profit maupun hedging, sehingga volume transaksi ikut terdorong meningkat,”kata Research and Development ICDX, Yoga Tirta dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi menambahkan, kontrak berjangka minyak mentah di ICDX merupakan bagian dari transaksi multilateral. Selain minyak mentah, ICDX juga telah memfasilitasi untuk kontrak komoditas lainnya, seperti Agricultural, Oil, Currency dan Emas. “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan produk multilateral yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, baik untuk kebutuhan lindung nilai dan mitigasi risiko atas harga komoditas.”ujarnya.

Asal tahu saja, transaksi multilateral pada kontrak minyak mentah di ICDX dalam kurun waktu Januari - Agustus 2024 tercatat sebanyak 38.132 lot dengan notion value mencapai Rp574 Triliun dengan komposisi kontrak COFRMic, COFU10 dan COFU100. Sebagai catatan, di ICDX, terdapat empat produk untuk kontrak berjangka berbasis minyak mentah atau crude oil yaitu kontrak COFU100 dan kontrak COFU10 yang diperdagangkan dengan kuotasi harga USD per barel, juga kontrak COFR dan kontrak COFR Micro yang diperdagangkan dengan kuotasi harga rupiah per barel.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…

Kembangkan Hiliriasi Ekosistem EV - Mewujudkan Mimpi Besar Jadi Raja Baterai di Global

Meningkatkan tren penjualan kendaraan listrik secara global dan dalam negeri, termasuk mobil listrik menjadi berkah bagi produsen baterai dan termasuk…

Hartadinata Terbitkan Obligasi Rp 900 Miliar

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya dan termasuk melunasi obligasi jatuh tempo, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Menguat

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…

Kembangkan Hiliriasi Ekosistem EV - Mewujudkan Mimpi Besar Jadi Raja Baterai di Global

Meningkatkan tren penjualan kendaraan listrik secara global dan dalam negeri, termasuk mobil listrik menjadi berkah bagi produsen baterai dan termasuk…

Hartadinata Terbitkan Obligasi Rp 900 Miliar

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya dan termasuk melunasi obligasi jatuh tempo, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)…