Pemerintah Bidik Pasar Rusia Genjot Ekspor Perikanan

NERACA

Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah membidik pasar Rusia untuk meningkatkan nilai ekspor produk-produk perikanan. Seperti diketahui bahwa perdagangan produk perikanan dua negara menunjukkan peningkatan dalam lima tahun terakhir, khususnya komoditas rumput laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, upaya penguatan perdagangan perikanan ke Rusia diantaranya dengan mendaftarkan perusahaan Indonesia agar dapat melaksanakan ekspor ke Rusia, serta merealisasikan kerja sama perikanan dengan otoritas negara Beruang Merah. 

KKP juga berpartisipasi dalam Global Fishery Forum dan Seafood Expo yang diselenggarakan oleh Federal Agency for Fisheries Pemerintah Federasi Rusia pada pertengahan September ini.  Pada acara tersebut, Menteri Trenggono sudah bertemu langsung dengan Wakil Perdana Menteri Rusia, Patrushev Dmitry Nikolayevich.

“Expo ini penting bagi Indonesia untuk memperluas potensi di pasar perikanan global, mengeksplorasi peluang bisnis baru, dan memperkuat kemitraan internasional. Dengan Rusia, terdapat potensi perdagangan produk perikanan yang signifikan,” beber Trenggono.

Berdasarkan data 2023, ekspor produk perikanan Indonesia ke Rusia menunjukkan trend positif. Udang menjadi komoditas utama dengan nilai USD11,53 juta atau 45,4 persen dari total ekspor perikanan ke Rusia. Disusul produk rumput laut sebesar USD5,87 juta (23,1persen), dan telur ikan serta hati ikan sebesar USD5,25 juta (20,7persen).

Mengenai rumput laut, sambung Trenggono, potensi peningkatan ekspor ke Rusia masih terbuka lebar. Indonesia memiliki keunggulan, terutama dalam produk rumput laut sebagai bahan baku karagenan yang berasal dari spesies Eucheuma cottonii yang melimpah di perairan Indonesia. Indonesia juga tengah meningkatkan produktivitas dan kualitas rumput laut melalui program modeling. 

Dari total impor rumput laut Rusia, Indonesia menyumbang sekitar 6,6% untuk karrageenan dengan volume 471 ton, disusul agar-agar sebanyak 31 ton senilai USD 509 ribu, atau 3,6% dari total impor agar-agar Rusia.

“Ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk meningkatkan volume dan nilai ekspor. Terutama melalui penguatan industri pengolahan rumput laut domestik dan diversifikasi produk bernilai tambah,” jelas Trenggono.

Lebih lanjut, terkait rumpiut laut, KKP terus berupaya menggenjot produksi rumput laut nasional sebagai upaya hilirisasi komoditas tersebut. Program terbaru, KKP membangun modeling budidaya rumput laut seluas 50 hektare di Rote Ndao, NTT. 

Merujuk Satu Data KKP, Rote Ndao sebagai salah satu Kabupaten yang memberikan kontribusi terbesar pada total produksi rumput laut di Provinsi NTT. Ditambah lagi rumput laut Rote Ndao menjadi salah satu rumput laut terbaik dari Indonesia di pasar dunia.

“Nah ini menjadi dasar kami kenapa Rote Ndao dipilih sebagai wilayah yang akan dikembangkan modeling budidaya rumput laut,” tegas Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu atau biasa disapa Tebe.

Potensi lahan yang berpotensi dikembangkan untuk kegiatan budidaya rumput laut di Rote Ndao mencapai seluas 32 ribu hektare. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat baru sekitar 6,9 persen lahan yang termanfaatkan untuk budidaya rumput laut.

 “Saya juga mendapat informasi, rumput laut di Rote Ndao menjadi penyokong kehidupan masyarakat. Ada sekitar 4.615 pembudidaya rumput laut di sana. Bahkan masyarakat pesisirnya menganggap budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian yang cocok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” jelas Tebe.

Tebe kembali menjelaskan Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk melakukan hilirisasi rumput laut melalui modeling budidaya rumput laut yang  ditargetkan di lima wilayah, salah satunya di Rote Ndao di NTT.

“Program modeling budidaya rumput laut di Rote Ndao seluas 50 hektare ini diarahkan  pada sistem pengelolaan budidaya rumput laut yang terintegrasi berbasis kawasan dan mengimplementasikan konsep ekonomi biru, sehingga akan mampu meningkatkan produksi maupun produktivitas untuk mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan usaha budidaya” papar Tebe.

Seperti pada modeling budidaya rumput laut di Wakatobi yang dibangun tahun 2023 lalu, Tebe menjelaskan bahwa modeling budidaya rumput laut di Rote Ndao juga akan dibangun unit produksi bibit rumput laut (UPBRL) kultur jaringan, kebun starter, kebun bibit rumput laut dan budidaya rumput laut. 

“Kami sangat berharap Pemerintah Daerah Rote Ndao dapat mengelola, memanfaatkan dan mengoperasionalkan modeling budidaya rumput laut ini dengan baik dan berkelanjutan. Terutama untuk penyediaan SDM yang bisa menangani produksi bibit rumput laut kultur jaringan di UPBRL nantinya,” harap Tebe.

Indonesia merupakan negara penghasil budidaya rumput laut terbesar kedua di dunia, sehingga bisa menjadi tempat yang sesuai untuk pengembangan rumput laut, mulai dari proses budidaya sampai dengan proses hilirisasi. Namun demikian, belum terlihat pertumbuhan yang signifikan untuk ekspor produk-produk hilir rumput laut yang lebih memiliki nilai tambah.

 

BERITA TERKAIT

BUMN Pangan Didorong Jadi Pusat Benih Terbesar di Indonesia

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan pemilihan benih merupakan langkah strategis yang sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanian. Benih…

Indonesia Siap Kuasai Pasar Ekspor Gambir Dunia

NERACA Jakarta - Indonesia merupakan eksportir komoditas gambir (Uncaria gambir Roxb) terbesar di dunia. Menguasai 80 persen pasar gambir dunia…

Para Menteri ASEAN Perkuat Kerja Sama dengan EFTA dan Inggris

NERACA Vientiane – Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) hari ke-5 dengan  mitra-mitra dialog di Vientiane, Laos masih…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

BUMN Pangan Didorong Jadi Pusat Benih Terbesar di Indonesia

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan pemilihan benih merupakan langkah strategis yang sangat menentukan keberhasilan budidaya pertanian. Benih…

Indonesia Siap Kuasai Pasar Ekspor Gambir Dunia

NERACA Jakarta - Indonesia merupakan eksportir komoditas gambir (Uncaria gambir Roxb) terbesar di dunia. Menguasai 80 persen pasar gambir dunia…

Para Menteri ASEAN Perkuat Kerja Sama dengan EFTA dan Inggris

NERACA Vientiane – Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) hari ke-5 dengan  mitra-mitra dialog di Vientiane, Laos masih…