Sukses mencatatkan pertumbuhan kontrak baru di tahun 2024 sebesar 1,49% mendorong PT PP Presisi Tbk (PPRE) untuk menargetkan kontrak baru tahun 2025 lebih agresif lagi.“Kami menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru pada 2025 sebesar 10% hingga 15%, dengan fokus pada sektor jasa pertambangan. Melihat besarnya potensi pasar di sektor tambang ke depan, kami semakin termotivasi untuk terus mendorong peningkatan nilai kontrak baru sebagai upaya strategis dalam mengakselerasi pendapatan perusahaan dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,”kata Arzan, Direktur Utama PT PP Presisi Tbk dalam siaran persnya di Jakarta, Jum'at (11/4).
Emiten perusahaan jasa pertambangan dan konstruksi berbasis alat berat di Indonesia, berhasil mencatatkan perolehan kontrak baru pada 2024 sebesar Rp6,8 triliun. Capaian ini meningkat secara year-on-year (YoY), di mana perolehan kontrak baru meningkat sebesar 1,49% dibandingkan 2023 sebesar Rp6,7 triliun.
PPRE juga menargetkan pertumbuhan kontrak baru pada lini pertambangan pada tahun-tahun berikutnya serta membuka peluang kerja sama dengan perusahaan lain dalam lini bisnis pertambangan. Sepanjang 2024, PPRE berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp194 miliar meningkat 12,34% dibandingkan dengan torehan laba bersih pada 2023 sebesar Rp172 miliar. Angka ini ditopang oleh pendapatan PPRE sebesar Rp3,7 triliun meningkat 11,47% dibandingkan dengan pendapatan 2023 sebesar Rp3,4 triliun, di mana segmen bisnis jasa pertambangan dan konstruksi mendominasi pendapatan PPRE sebesar 94,5%, dan sisanya berasal dari lini bisnis pendukung seperti ready mix dan penyewaan alat berat.
Ditambahkan Arzan, perseroan terus berupaya meningkatkan pendapatan pada periode ini, yang mencerminkan ketahanan dan strategi bisnis perseroan di tengah kondisi pasar yang dinamis. Kami akan terus fokus pada efisiensi operasional, inovasi produk, serta memberikan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. Adapun rasio keuangan, khususnya rasio leverage, menunjukkan tren penurunan yang positif. Salah satunya terlihat dari penurunan rasio DER Interest Bearing, dari 0,60x per 31 Desember 2023 menjadi 0,51x per 31 Desember 2024.
Penurunan signifikan pada utang berbunga ini menunjukkan kemampuan PPRE dalam menjaga rasio leverage tetap berada dalam batas covenant yang ditetapkan oleh pihak perbankan.
Perbuatan melawan hukum dalam skandal mega korupsi pungli Rp 5,04 triliun PT Pelabuhan Tiga Bersaudara (PT PTB) pada Terminal Ship…
NERACA Jakarta- Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menyetujui pembagian…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan terdapat sebanyak 21 perusahaan tercatat (emiten) yang antusias melaksanakan buyback (pembelian kembali) tanpa rapat…
Perbuatan melawan hukum dalam skandal mega korupsi pungli Rp 5,04 triliun PT Pelabuhan Tiga Bersaudara (PT PTB) pada Terminal Ship…
NERACA Jakarta- Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menyetujui pembagian…
NERACA Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan terdapat sebanyak 21 perusahaan tercatat (emiten) yang antusias melaksanakan buyback (pembelian kembali) tanpa rapat…