Danantara: Era Baru bagi Sovereign Wealth Indonesia

 

 

Oleh: Shirish Jain, Partner di Financial Services Arthur D. Little Singapura

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mengesahkan RUU BUMN sebagai payung hukum bagi BPI Danantara, sovereign wealth fund (SWF) terbaru Indonesia. Ini menandakan Indonesia dan Presiden Prabowo telah menetapkan arah transformatif dalam pemanfaatan aset negara demi kemakmuran jangka panjang.

Dengan potensi mengelola aset lebih dari USD 900 miliar (lebih dari Rp14.000T) –seperti disampaikan Presiden Prabowo di World Government Summit 2025–Danantara berperan strategis dalam penciptaan nilai dan transformasi ekonomi. Pendanaan awal sekitar USD 20 juta (setara Rp325T) untuk badan ini dialokasikan dari efisiensi anggaran kementerian. Danantara juga akan mengelola serta mengawasi dividen dari tujuh BUMN utama di sektor perbankan, energi, telekomunikasi, migas, dan pertambangan.

Setelah diresmikan pada 24 Februari 2025, Danantara memprioritaskan proyek nasional di bidang energi terbarukan, manufaktur, hilirisasi industri, serta ketahanan pangan, dengan sektor Migas sebagai fokus awal.

Besarnya anggaran Danantara memicu kritik publik terkait transparansi, potensi korupsi dan campur tangan politik, serta skeptisisme terhadap hasil kinerja badan ini.

Kendati tantangan tersebut, inisiatif ini merupakan sebuah kemajuan dan katalisator penting bagi perekonomian Indonesia.

Pengalaman pengelolaan SWF global dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran tentang pentingnya memiliki mekanisme yang kuat agar Danantara beroperasi dengan bertanggung jawab.

Seiring langkah ini, Indonesia harus fokus untuk membangun kekayaan nasional berkelanjutan demi menjadi salah satu SWF terbesar di dunia.

Prospek ke Depan

Indonesia memiliki aset negara yang melimpah di berbagai sektor dan industri.  Pembentukan Danantara ini mencerminkan pergeseran filosofi manajemen sekaligus kesempatan strategis untuk mengoptimalkan potensi sebenarnya dari aset tersebut.

Dengan pendekatan yang lebih terfokus dan berbasis pasar, Danantara dapat mendorong pertumbuhan berkelanjutan, menarik banyak investasi global, serta meningkatkan daya tarik Indonesia di mata dunia.

SWF mencerminkan lanskap unik ekonomi dan strategi suatu negara, sehingga wajar jika ekspektasi publik terus berkembang.

Danantara dapat mencontoh badan-badan pengelolaan aset lainnya untuk memperoleh wawasan dan pembelajaran dalam menciptakan nilai dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

-Penciptaan Nilai Keuangan dan Ekonomi: Beberapa SWF terkemuka  menunjukkan dampak penyelarasan keuntungan finansial dengan prioritas ekonomi nasional.

Misalnya, Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi berinvestasi di sektor-sektor penggandaan tinggi, seperti proyek Neom; Mubadala dari UEA, fokus pada diversifikasi ekonomi melalui investasi di aerospasial dan AI; serta Khazanah Nasional Malaysia mendukung usaha kecil, menengah, dan kewirausahaan.

Selain itu, sebelum perang, Russian Direct Investment Fund (RDIF) menciptakan kemajuan besar dalam infrastruktur kesehatan. Dukungan PIF terhadap energi terbarukan menekankan bagaimana dana SWF dapat mempelopori program inisiatif nasional yang strategis.

Untuk itu, Danantara harus menetapkan visi dan mandatnya dengan jelas sejak awal untuk mengintegrasikan tujuan keuangan dengan kesejahteraan sosial masyarakat.

-Optimalisasi Pembiayaan dan Keuangan: Pembiayaan efisien sangat penting untuk mencapai dampak yang maksimal. Negara-negara, seperti Arab Saudi dan Rusia (Vnesheconombank atau VEB, sebelum perang) mengakses opsi pembiayaan yang lebih murah dan memperluas kelas investor.

Mubadala menginvestasikan kembali keuntungan untuk proyek-proyek baru, sementara Agency for State Debt Management (ASD) Uzbekistan menstabilkan pendapatan negara melalui pengelolaan uang tunai dan mata uang asing yang strategis. Dengan mengimplementasikan strategi keuangan yang komprehensif, termasuk akses ke beragam sumber pendanaan yang ada, Danantara dapat mengoptimalkan potensi keuangannya demi tercapainya keseimbangan stabilitas keuangan dan pertumbuhan.

-Kemampuan Pendukung: Untuk dapat berhasil, SWF perlu mengembangkan kemampuan pendukung yang vital. Misalnya, PIF fokus pada pengembangan keahlian berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan nilai portofolionya.

Temasek Singapura dianggap contoh terbaik pengelolaan risiko dan kepatuhan serta membawa tingkat profesionalisme yang tinggi dalam pengelolaan SWF, menunjukkan praktik yang efektif dan transparan. National Fund of the Republic of Kazakhstan (NFKR), serta State Oil Fund of Azerbaijan (SOFAZ), menekankan pentingnya menghindari kewajiban non-inti. Meski kurang sukses mempertahankan kemandirian strategis, mereka menunjukkan bahwa fokus pada tujuan utama penting untuk menghindari beban yang tidak perlu.

Danantara dapat membangun fondasi kuat dengan memprioritaskan tata kelola, transparansi, dan keselarasan pemangku kepentingan terkait untuk sukses.

Imperatif Strategis

Agar berhasil, Danantara harus menyeimbangkan transparansi dengan intelijen pasar melalui tata kelola yang kuat guna memastikan bahwa keputusan investasi selaras dengan tujuan ekonomi jangka panjang.

Menyeimbangkan keuntungan finansial dan tujuan sosio-ekonomi juga penting agar Danantara dapat mendorong inklusi ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

Keberhasilan inisiatif ambisius ini juga bergantung pada pembangunan kepercayaan baik dari investor internasional, maupun dari masyarakat Indonesia.

Pembentukan Danantara menandai babak baru tata kelola aset Indonesia. Dengan strategi yang terarah, dan proaktif, Danantara berpotensi mentransformasi pengelolaan aset negara, menciptakan nilai berkelanjutan, mendorong inovasi, dan menjadi tolok ukur SWF global.

Melalui Danantara, Indonesia memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, sejajar dengan negara-negara terkemuka lainnya.

Saat Garuda bersiap mengambil tempat di antara raksasa SWF, dunia akan memperhatikan langkah berani Indonesia menuju kedaulatan keuangan dan kemakmuran berkelanjutan. 

BERITA TERKAIT

Stok Bahan Pangan dan BBM Tercukupi untuk Lebaran 2025

    Oleh: Eleine Pramesti, Pengamat Sosial Budaya   Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, perhatian masyarakat tertuju pada ketersediaan bahan…

Gencarkan Sinergitas Antar Lembaga Tingkatkan Program MBG

  Oleh : Dirandra Falguni,  Pemerhati Kesehatan Masyarakat   Pemerintah terus menggencarkan sinergitas antar lembaga dalam rangka meningkatkan efektivitas Program…

Dinamika Investasi dan Tantangan Ekonomi Global bagi Indonesia

  Oleh: Rifky Bagas Nugrahanto, Alumnus Pascasarjana UGM    Investasi merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat…

BERITA LAINNYA DI Opini

Stok Bahan Pangan dan BBM Tercukupi untuk Lebaran 2025

    Oleh: Eleine Pramesti, Pengamat Sosial Budaya   Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, perhatian masyarakat tertuju pada ketersediaan bahan…

Gencarkan Sinergitas Antar Lembaga Tingkatkan Program MBG

  Oleh : Dirandra Falguni,  Pemerhati Kesehatan Masyarakat   Pemerintah terus menggencarkan sinergitas antar lembaga dalam rangka meningkatkan efektivitas Program…

Dinamika Investasi dan Tantangan Ekonomi Global bagi Indonesia

  Oleh: Rifky Bagas Nugrahanto, Alumnus Pascasarjana UGM    Investasi merupakan salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat…