NERACA
Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) mencatatkan penurunan pendapatan usaha hingga 14,80% year-on-year (Y0Y) menjadi Rp3,87 triliun dibandingkan dengan raihan 2023 yang sebesar Rp4,54 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang telah diaudit di Jakarta, kemarin.
Emiten kontraktor swasta ini menjelaskan, pendapatan utamanya ditopang dari penjualan aspal senilai Rp1,52 triliun, jasa konstruksi Rp998,90 miliar, manufaktur pile dan beton pra cetak Rp637,65 miliar hingga jasa perbaikan dan pemeliharaan senilai Rp145,01 miliar. Seiring dengan turunnya pendapatan usaha, beban pokok pendapatan JKON terpantau turun 15,16% YoY menjadi Rp3,26 triliun pada 2024 dari Rp3,84 triliun pada 2023. Hal ini membuat laba bruto JKON menyusut menjadi Rp614,20 miliar dari Rp704,92 miliar.
Sementara itu, penghasilan lain-lain perseroan tercatat naik menjadi Rp42,72 miliar dari Rp35,95 miliar. Adapun beban penjualan dan beban umum dan administrasi tercatat kompak mengalami kenaikan. Dengan begitu, laba usaha JKON tercatat turun menjadi Rp150,13 miliar per Desember 2024 dibandingkan dengan Rp281,36 miliar per akhir 2023.
Setelah dikurangi beban keuangan, beban PPh final, bagian dari rugi ventura bersama dan rugi entitas asosiasi, JKON akhirnya mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp228,91 miliar atau turun dari sebelumnya pada 2023 sebesar Rp295,34 miliar. Alhasil, sepanjang 2024, JKON mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp186,41 miliar turun 21,50% dibandingkan dengan raihan 2023 sebesar Rp237,47 miliar.
Pada 2024, perseroan pun mencatatkan penurunan laba per saham dasar menjadi Rp11,43 dibandingkan dengan laba per saham dasar pada 2023 sebesar Rp14,56. Adapun, total aset JKON turun tipis per 31 Desember 2024 menjadi Rp4,37 triliun dibandingkan dengan 2023 yang sebesar Rp4,39 triliun.
Rinciannya total aset lancar turun menjadi Rp2,23 triliun dari Rp2,32 triliun, sedangkan aset tidak lancar naik menjadi Rp2,13 triliun dari Rp2,06 triliun. Di sisi lain, posisi liabilitas perseroan turun menjadi Rp1,19 triliun pada 2024 dibandingkan dengan Rp1,34 triliun pada 2023.
Total liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp1,07 triliun dari Rp1,19 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp117,40 miliar dari Rp147,34 miliar. Adapun, posisi ekuitas perseroan naik menjadi Rp3,17 triliun dari Rp3,05 triliun. Sementara itu, posisi kas dan setara kas akhir tahun 2024 tercatat naik menjadi Rp582,43 miliar dibandingkan akhir tahun 2023 yang sebesar Rp471,76 miliar.
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan surat utang. Pada aksi korporasi…
NERACA Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau disebut Bank Raya mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 109%…
NERACA Jakarta – Respon negatif pelaku pasar atas penurunan peringkat oleh Goldman Sachs terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia akan…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan surat utang. Pada aksi korporasi…
NERACA Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau disebut Bank Raya mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 109%…
NERACA Jakarta – Respon negatif pelaku pasar atas penurunan peringkat oleh Goldman Sachs terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia akan…