IHSG Koreksi Respon Penurunan Peringkat Goldman Sachs

NERACA 

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/3) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah seiring pelaku pasar merespon penurunan peringkat oleh Goldman Sachs terhadap sejumlah aset investasi di Indonesia, diantaranya di pasar saham dari overweight menjadi market weight.

IHSG ditutup melemah 52,36 poin atau 0,79% ke posisi 6.545,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,85 poin atau 1,06% ke posisi 732,03.“Dari internal, tekanan IHSG juga datang tampaknya dipengaruhi pasca Goldman Sachs sebagai Institusi investasi global menurunkan peringkat dan rekomendasi atas aset keuangan di Indonesia, dari overweight menjadi market weight,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Penurunan peringkat oleh Goldman Sachs itu seiring adanya peningkatan risiko fiskal atas sejumlah kebijakan dan inisiatif yang dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto. Goldman Sachs mengungkapkan bahwa pasar keuangan Indonesia masih berada dalam tekanan beberapa bulan terakhir, karena sentimen tarif dan perang dagang global, hingga pelemahan ekonomi domestik yang membuat investor ketakutan dan kabur dari pasar keuangan Indonesia.

Dari mancanegara, bursa saham regional Asia melemah yang dipengaruhi kekhawatiran pasar bahwa perang dagang yang meningkat dapat menenggelamkan ekonomi Amerika Serikat (AS) ke dalam resesi. Hal itu dilatarbelakangi oleh sikap pasar yang tetap cemas tentang kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan dampaknya terhadap kemungkinan resesi AS , erta perlambatan ekonomi global.

Perang tarif yang berkelanjutan dan kemungkinan terjadinya government shutdown menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS potensi menuju resesi. Sebelumnya, Trump menolak memberikan komentar tentang reaksi pasar yang negatif terhadap kebijakan tarifnya yang tidak konsisten terhadap mitra dagang terbesar AS, serta kekhawatiran yang terkait dengan perubahan kebijakan itu.

Dari China, pelaku pasar tetap berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan utama setelah berakhirnya pertemuan tahunan Dua Sesi. Pemerintah China diharapkan dapat meningkatkan stimulus fiskal untuk meningkatkan konsumsi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, kekhawatiran atas permintaan domestik yang lemah, tekanan deflasi yang terus-menerus, serta perang dagang yang meningkat dengan AS terus mengaburkan prospek ekonomi Tiongkok.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor teknologi yang menguat sebesar 4,16%. Sedangkan, sepuluh sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam sebesar 3,06%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 2,91% dan 2,24%.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MINA, RELI, MINE, BAIK dan SONA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni KAQI, SMDM, DATA, JSPT dan FAST. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.089.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,45 miliar lembar saham senilai Rp9,76 triliun. Sebanyak 212 saham naik 434 saham menurun, dan 311 tidak bergerak nilainya.

BERITA TERKAIT

Terbitkan Obligasi Rp2,75 Triliun - SMI Tawarkan Tingkat Kupon Hingga 6,95%

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan surat utang. Pada aksi korporasi…

Bank Raya Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 109%

NERACA Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau disebut Bank Raya mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 109%…

Di Tengah Penurunan Rating - Pasar Saham Indonesia Masih Miliki Daya Tarik

NERACA  Jakarta – Respon negatif pelaku pasar atas penurunan peringkat oleh Goldman Sachs terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia akan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Terbitkan Obligasi Rp2,75 Triliun - SMI Tawarkan Tingkat Kupon Hingga 6,95%

NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan surat utang. Pada aksi korporasi…

Bank Raya Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 109%

NERACA Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau disebut Bank Raya mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 109%…

Di Tengah Penurunan Rating - Pasar Saham Indonesia Masih Miliki Daya Tarik

NERACA  Jakarta – Respon negatif pelaku pasar atas penurunan peringkat oleh Goldman Sachs terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia akan…