NERACA
Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hillcon Tbk (HILL) menyetujui pemecahan saham perusahaan atau stock split dengan rasio 1:5. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, pemegang saham telah menyetujui pemecahan nilai nominal saham perseroan (Stock Split) dari nilai nominal sebelumnya Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham.
Dengan stock split ini, maka nilai nominal saham yang semula Rp100 per saham akan menjadi Rp20 per saham. Selain itu, dalam RUPST tersebut, turut disetujui pula perubahan anggaran dasar perseroan pasal 4 atay (1) dan ayat (2), sehubungan dengan rencana aksi pemecahan saham tersebut.
Lewat stock split ini, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan yang semula sebanyak 2.948.300.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 per saham akan meningkat menjadi sebanyak-banyaknya 14.741.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp20 per saham. Manajemen HILL juga menjelaskan alasan dari dilakukannya stock split ini adalah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham HILL di BEI, dengan meningkatnya jumlah saham yang beredar.
Disebutkan, stock split juga bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan. Adapun jadwal stock split HILL akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama Rp100 per saham di pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Maret 2025, mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp20 per saham di pasar reguler dan pasar negosiasi: 14 Maret 2025 dan mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru Rp20 per saham di pasar tunai: 18 Maret 2025.
Sementara itu, jumlah pemegang saham HILL sampai 31 Desember 2024 adalah 1.969 pemegang saham. Jumlah ini berkurang dari akhir November 2024 sebanyak 2.039 pemegang saham. Asak tahu saja, emiten jasa pertambangan dan kontraktor ini mengaku optimis dapat mencapai target pendapatan sebesar Rp5 triliun pada 2024 dengan kontribusi pendapatan nikel sebesar Rp 2 triliun-2,5 triliun, dan selebihnya dari sektor batu bara. Target tersebut meneruskan pencapaian positif pada 2023. Pendapatan usaha pada 2023 meningkat 23,89% menjadi Rp4,05 triliun karena adanya peningkatan produksi Hillcon
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan surat utang. Pada aksi korporasi…
NERACA Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau disebut Bank Raya mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 109%…
NERACA Jakarta – Respon negatif pelaku pasar atas penurunan peringkat oleh Goldman Sachs terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia akan…
NERACA Jakarta – Perkuat modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menerbitkan surat utang. Pada aksi korporasi…
NERACA Jakarta – PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) atau disebut Bank Raya mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan sebesar 109%…
NERACA Jakarta – Respon negatif pelaku pasar atas penurunan peringkat oleh Goldman Sachs terhadap pasar saham dan obligasi Indonesia akan…