NERACA
Pangkalpinang- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat jumlah investor pasar modal di tahun 2024 mengalami pertumbuhan 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya."Pertumbuhan investor di Babel sejak 2022 hingga 2024 mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu pada 2022 dengan jumlah 43.370, pada 2023 meningkat menjadi 54.625 dan pada 2024 tumbuh 16,5% atau mencapai 63.634," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Babel, Fahmi Al Kahfi di Pangkalpinang, kemarin.
Dirinya menjelaskan, Kota Pangkalpinang mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan enam kabupaten lain yang ada di Babel. Dari tujuh kabupaten/kota di Babel, Kota Pangkalpinang dominan dengan jumlah investor sekitar 17.700, dilanjutkan Kabupaten Bangka 14.000, Belitung 8.100, Bangka Tengah 6.500, Bangka Barat 6.400, Bangka Selatan 5.400 dan Belitung Timur sekitar 5.800.
Jika dihitung dari 2022 yang jumlahnya 43.370 menjadi 63.634 pada 2024, jumlah ini mengalami pertumbuhan sekitar 20.264 investor, dari pertumbuhan itu jika dilihat dari pertumbuhan per kabupaten/kota, Kota Pangkalpinang mengalami pertumbuhan 28%, Bangka 22%, Bangka Barat dan Bangka Tengah 10%, Bangka Selatan sembilan persen, Belitung Timur delapan persen dan Belitung 13%.
Meskipun mengalami pertumbuhan yang cukup menggembirakan, namun jika dibandingkan dengan jumlah secara nasional masih kurang karena saat ini di Indonesia sudah ada sekitar 15 juta investor."Di tahun ini, BEI Babel menargetkan penambahan investor mencapai 25.000, kita optimistis mampu mencapai target tersebut," katanya.
Berbagai upaya sedang dilakukan Kantor Perwakilan BEI Babel untuk mencapai target tersebut, salah satunya dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, termasuk kepada para wartawan terkait informasi pasar modal."Terima kasih kepada kawan-kawan media massa yang sudah mendukung BEI di sepanjang tahun kemarin, meskipun banyak tantangan tapi bisa kita lewati bersama, salah satu tantangan tersebut Babel merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendah di Sumatera," katanya.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, BEI Babel akan terus membantu meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pasar modal, bahkan selama 2024 BEI Babel telah menggelar 572 kegiatan sehingga mampu meningkatkan jumlah investor di Babel hingga 63.264."Untuk jumlah investor pasar modal di Indonesia saat ini tercatat 14.805.066. Angka ini memang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia 272 juta jiwa, ini masih menjadi tantangan yang harus dimaksimalkan lagi oleh Bursa Efek Indonesia," katanya.
Sementara di Babel dengan jumlah investor 63.264 dinilai sudah lumayan, namun tetap harus ditingkatkan karena jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Babel yang mencapai 1,5 juta jiwa, jumlah investor masih perlu dimaksimalkan.
BEI Babel akan menggiatkan program dan kegiatan agar masyarakat Babel semakin sadar akan pentingnya berinvestasi, karena selain untuk masa depan juga untuk memerangi banyaknya investasi bodong."Jika masyarakat melek investasi, akan semakin mudah kita memerangi investasi bodong," katanya. (ant/bani)
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/3) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau SSPACE meluncurkan fitur periklanan digital berbasis Artificial…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/3) sore awal pekan kemarin, indeks harga saham…
NERACA Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas transaksi di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau SSPACE meluncurkan fitur periklanan digital berbasis Artificial…