Kolaborasi dengan Garuda Indonesia - Japfa Genjot Penjualan Produk Premium

NERACA

Jakarta – Genjot pertumbuhan penjualan, emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) menggaet emiten maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) untuk mengenalkan produk premiumnya. Dalam kerja sama keduanya, JPFA akan menyediakan produk premium ayam probiotik, yakni Olegud. Kemudian, GIAA menjadikan Olegud sebagai bahan untuk flight meal kepada penumpangnya. Terdapat tiga menu flight meal yang disediakan kepada penumpang dengan bahan Olegud, yakni nasi ayam kukus, ayam glaze madu, dan ayam panggang Hong Kong.

Direktur Corporate Affairs Japfa, Rachmat Indrajaya mengatakan, kolaborasi dengan GIAA merupakan bagian dari langkah strategis perseroan. "Ini merupakan langkah strategis kami perkenalkan produk kami ayam probiotik kepada pengguna jasa Garuda Indonesia," ujarnya di Jakarta, kemarin

Kerja sama kedua emiten tersebut akan dijalankan untuk rute penerbangan Jakarta-Singapura. Kerja sama berlaku mulai 25 Februari 2025 hingga Agustus 2025. Menurut Rachmat, kerja sama antara JPFA dan GIAA dalam penyediaan bahan untuk flight meal bisa saja berlanjut untuk rute lainnya. 

Adapun, penjualan produk premium seperti Olegud sendiri tengah gencar didongkrak oleh JPFA. Saat ini, Olegud telah tersedia di ragam supermarket premium di Jakarta hingga Surabaya. Produk tersebut juga telah diekspor salah satunya ke Singapura. "Produk kami tersertifikasi memenuhi standar kesehatan di Singapura," tutur Rachmat.

Sementara Direktur Sumber Daya Manusia dan Layanan Perusahaan Garuda Indonesia, Enny Kristiani mengatakan, kerja sama dengan JPFA diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada penumpang, dengan beragam pilihan flight meal serta berkualitas. "Peningkatan nilai tambah di seluruh titik-titik journey layanan yang dapat dirasakan oleh para pengguna jasa. Salah satunya oleh peningkatan kualitas flight meal," tutur Enny.

Berdasarkan laporan keuangan di kuartal tiga 2024, JPFA telah membukukan pertumbuhan laba naik tajam 123,58% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp2,09 triliun.  Raupan laba JPFA sejalan dengan penjualan neto yang juga tumbuh 9,29% YoY menjadi Rp41,28 triliun per kuartal III/2024. Penjualan JPFA terbesar berasal dari peternakan komersial sebesar Rp17,07 triliun.

Selain itu, penjualan JPFA berasal dari pakan ternak Rp11,04 triliun, pengolahan hasil peternakan dan produk Rp6,39 triliun, hingga budidaya perairan Rp3,5 triliun.  Analis NH Korindo Sekuritas, Ezaridho Ibnutama dalam risetnya menjelaskan moncernya kinerja saham JPFA sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan. Selain itu, moncernya kinerja saham JPFA didorong oleh sentimen positif program makan bergizi gratis yang menjadi andalan Presiden RI Prabowo Subianto. Dimana pemerintah menargetkan penerima program makan bergizi gratis dapat mencakup 82,9 juta jiwa pada 2027 mendatang.

Kemudian, cakupan program berkembang menjadi 2.000 titik pada April 2025 dan menjadi 5.000 titik pada Juli-Agustus 2025. Ezaridho pun menilai saham JPFA masih prospektif pada 2025. NH Korindo Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk JPFA dengan target harga yang telah dinaikkan menjadi Rp2.500 dari sebelumnya Rp2.100.

 

BERITA TERKAIT

Obligasi Jatuh Tempo BUMN Karya - Pefindo Sebut Obligasi WIKA Berisiko Tunda Bayar

NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…

Lepas Banyak Aset Strategis - APLN Cetak Marketing Sales Rp1,19 Triliun

NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…

Sambut Trafic Mudik Lebaran - PTPP Optimalkan Layanan Rest Area Heritage KM 260B

NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Obligasi Jatuh Tempo BUMN Karya - Pefindo Sebut Obligasi WIKA Berisiko Tunda Bayar

NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…

Lepas Banyak Aset Strategis - APLN Cetak Marketing Sales Rp1,19 Triliun

NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…

Sambut Trafic Mudik Lebaran - PTPP Optimalkan Layanan Rest Area Heritage KM 260B

NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…