Laba Bersih Wahana Ottomitra Tumbuh 11,2%

NERACA 

Jakarta – Di tahun 2024, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) atau Wom Finance mencatat laba bersih sebesar Rp262,92 miliar (Rp75,52 per saham) atau naik 11,2% jika dibandingkan Rp236,41 miliar (Rp67,90 per saham) pada 2023. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan bersih emiten pembiayaan ini  tumbuh 8,59% menjadi Rp2,16 triliun pada 2024, dari Rp1,99 triliun pada tahun 2023. Pendapatan WOMF pada 2024 didominasi oleh pembiayaan multiguna, pembiayaan modal kerja, dan pembiayaan investasi bersih yakni sebesar Rp1,82 triliun atau sekitar 83,96% dari total pendapatan Perseroan.

Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban operasi WOMF yang lebih tinggi dari pendapatan yakni sebesar 9,62% menjadi Rp1,83 triliun dari Rp1,67 triliun pada 2023. Beban terbesar yakni beban umum dan administrasi yakni Rp618,18 miliar, berikut beban gaji dan tunjangan Rp410,38 miliar, beban pendanaan dan keuangan sebesar Rp356,32 miliar, dan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp357,23 miliar.

Namun, emiten pembiayaan dengan aset Rp6,94 triliun per Desember 2024 itu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp333,24 miliar pada 2024, tumbuh 3,29% dibandingkan Rp322,61 miliar pada tahun 2023. Total liabilitas WOMF per Desember 2024 sebesar Rp5,05 triliun, naik 2,32% dari Rp4,94 triliun per Desember 2023. Ini terdiri atas utang bank sebesar Rp2,19 triliun, dan utang obligasi bersih sebesar Rp2,24 triliun. Adapun jumlah ekuitas WOMF per Desember 2024 sebesar Rp1,89 triliun. 

Tahun ini, perseroan menargetkan piutang pembiayaan sebesar Rp 6,8 triliun. Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa seperti dikutip Kontan pernah bilang, target itu tumbuh 14%, jika dibandingkan dengan target akhir 2024. Cincin optimistis target tersebut bisa tercapai dengan menerapkan sejumlah strategi.

Dia menyebut strateginya, yaitu fokus untuk mengembangkan digitalisasi, diversifikasi produk, ekspansi wilayah pemasaran, serta pemahaman yang lebih dalam tentang segmen pasar yang berbeda."Lewat strategi itu, perusahaan berupaya untuk meraih pertumbuhan yang signifikan dan memenuhi target piutang pembiayaan pada 2025," ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Obligasi Jatuh Tempo BUMN Karya - Pefindo Sebut Obligasi WIKA Berisiko Tunda Bayar

NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…

Lepas Banyak Aset Strategis - APLN Cetak Marketing Sales Rp1,19 Triliun

NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…

Sambut Trafic Mudik Lebaran - PTPP Optimalkan Layanan Rest Area Heritage KM 260B

NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Obligasi Jatuh Tempo BUMN Karya - Pefindo Sebut Obligasi WIKA Berisiko Tunda Bayar

NERACA Jakarta -Maraknya BUMN Karya yang disuspensi karena menunda pembayaran pokok dan bunga obligasi di pasar memberikan kekhawatiran bagi para…

Lepas Banyak Aset Strategis - APLN Cetak Marketing Sales Rp1,19 Triliun

NERACA Jakarta- Sepanjang tahun 2024, PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,9 triliun.…

Sambut Trafic Mudik Lebaran - PTPP Optimalkan Layanan Rest Area Heritage KM 260B

NERACA Brebes-Genjot pertumbuhan pendapatan berulang atau recurring income, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melalui anak usahanya PT PP Sinergi Banjaratma,…