NERACA
Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200 miliar. Sedangkan target pendapatan tahun ini dipangkas menjadi sekitar Rp 75-80 miliar, dibandingkan target semula Rp 180 miliar.
Selain itu, perseroan juga mengalokasikan sebesar Rp 10 Miliar untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2025. “Peruntukannya untuk saat ini secara garis besar akan membeli alat-alat penunjang proyek yang akan kami sesuaikan kebutuhannya. Mungkin kami akan lihat dengan perkembangan proyek-proyek apa saja yang akan kami dapatkan pada tahun mendatang sesuai dengan kebutuhannya akan kami beli, sehingga pembelian aset akan menjadi efektif dan efisien,” kata Direktur Pengembangan Usaha Manggung Polahraya, Lie Kurniawan di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya pula, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut, seperti penambahan segmen proyek yang akan digarap ke gedung perkantoran, gedung tempat hiburan dan olahraga, pekerjaan penyiapan lahan, pembangunan jaringan irigasi dan drainase, dan sebagainya.
Tak hanya itu, perseroan akan menjalin KSO dengan BUMN bidang konstruksi untuk meningkatkan pendapatan usaha di segmen proyek pembangunan jalan dan gedung.“Kami tentunya akan fokus melakukan pendekatan pada pelanggan swasta agar dapat mengunci kesepakatan dengan proyek-proyek yang sudah kami jajaki selama ini. Dan untuk proyek mendatang dari BUMN, kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin di berbagai aspek administratif sambil mengupayakan terjadinya KSO dengan BUMN di bidang konstruksi sehingga kepastian kami mendapatkan proyek-proyek dari BUMN dan pemerintah akan menjadi lebih besar,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Sementara untuk target pendapatan tahun 2024 dipatok senilai Rp 75-80 miliar, turun dari target awal sebesar Rp 180 miliar. Dalam periode Januari hingga September 2024, MANG telah merealisasikan pendapatan sebesar Rp 44,91 miliar atau turun 17,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 54,43 miliar.
Perseroan menjelaskan, penurunan pendapatan tersebut ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia yang terdampak pelaksanaan pemilu tahun ini, sehingga menyebabkan sejumlah proyek Perseroan di Pemerintahan yang bersumber dari dana APBN dan APBD mengalami penundaan.“Kami yang memiliki spesialisasi proyek-proyek pemerintah yang bersumber dari APBN dan APBD mengalami penundaan di berbagai proyek. Jadi dipengaruhi berbagai alasan, sejumlah proyek yang awalnya dirancangkan tahun 2024 mengalami penundaan, sehingga pencapaian kami juga terpengaruh dengan penundaan-penundaan tersebut,”katanya.
Tahun ini, MANG telah mengerjakan sejumlah proyek seperti pembangunan perubahan Citra Garden Serpong dengan nilai kontrak sebesar Rp 5,62 miliar, pembangunan perumahan Green Kemiling tahap 1 di Lampung dengan total nilai Rp 45 miliar, pembangunan gedung sekolah SMA Holy Faithful Obedient di Depok senilai Rp 6,76 miliar, pembangunan perumahan Rumello Verde di Sawangan, Depok senilai Rp 7,41 miliar, pembangunan menara Siger Tahap 3 di Bakauheni Harbour City senilai Rp 9,88 miliar, hingga pembangunan amphitheater di Bakauheni Harbour City senilai Rp 22,14 miliar.
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…
NERACA Jakarta – Terus tumbuhnya minat investasi generasi milenial di pasar modal, mendorong PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk…
NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…