Ultrajaya Milk Bukukan Penjualan Rp6,58 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten produsen susu UHT, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ) membukukan penjualan sebesar Rp 6,58 triliun atau tumbuh 7,6% dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 6,11 triliun. “Untuk segmen produk susu di kuartal ketiga ini naik 10,5% secara tahunan, namun untuk teh dan minuman sehat menurun 4,2% dan yang lainnya ada kenaikan 10%,” kata Corporate Secretary Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Pahala Sihotang di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, kontribusi terbesar penjualan UTLJ masih disumbang dari segmen produk susu sebesar Rp 5,04 triliun atau 77% dari total penjualan. Kemudian disusul segmen teh dan minuman sehat Rp 1,15 triliun (18%) dan lainnya Rp 393 miliar (6%). Sementarta untuk laba bersih tercatat sebesar Rp 893 miliar. Angka ini menurun sekitar 6,1% dibandingkan Rp 951 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.

Perseroan, lanjutnya, merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp351 miliar hingga kuartal III/2024, naik dari tahun lalu yang mencapai Rp303 miliar. Belanja modal terutama ditujukan sebagai proyek pengembangan DC (Distribution Center) dan pabrik di MM2100, serta peningkatan efisiensi pabrik utama.  “Ada kenaikan belanja modal karena memang kami fokus membangun di dalam pengembangan proyek di MM2100,” ucap Pahala.

Dia menjelaskan bahwa dengan total luas tanah mencapai 20 hektare, rencana pembangunan mencakup bangunan seluas 51.000 meter persegi yang akan digunakan sebagai fasilitas DC dan produksi perseroan. Menurut Pahala, gudang milik perseroan akan menggunakan teknologi automated storage system yang jauh lebih canggih dibandingkan dengan teknologi saat ini.  “Teknologi tersebut menawarkan kecepatan tinggi dan efisiensi lebih baik. Setelah produk selesai diproduksi, produk akan langsung masuk ke gudang yang dioperasikan sepenuhnya oleh sistem,” kata Pahala. 

Di samping itu, perseroan menyediakan 15 level rak untuk produksi jadi dan 14 level rak untuk bahan baku atau raw materials. Dengan sistem yang ada, Pahala memastikan tidak ada sentuhan manual dari operator sehingga diklaim aman dan efisien.  Pada lokasi tersebut, perseroan  juga membangun pabrik dengan progres yang telah mencapai tahap pemasangan lini produksi baru.  “Kami akan menggunakan teknologi Tetra Pak untuk proses produksi. Pabrik tersebut dirancang sebagai pilot project [proyek percontohan] bagi Ultrajaya dengan tingkat otomasi yang lebih tinggi,”kata Pahala.  

Ditambahkan Pahala, konsumsi susu per kapita tahunan Indonesia masih lebih rendah daripada negara-negara lain di Asia, tetapi ada tren peningkatan dari tahun ke tahun. Terlebih, dengan program pemerintah makan bergizi gratis, dengan susu cair sebagai salah satu komponennya akan terus meningkatkan konsumsi susu Nasional.

Maka atas dasar hal itu, perseroan optimistis permintaan produk susu akan terus menanjak ke depannya. Begitu juga dengan laju bisnis Ultrajaya yang memang masih menjadi pemimpin pangsa pasar susu UHT di Indonesia. “Secara nasional juga bahwa kenaikan konsumsi susu juga naik de tahun ke tahun hampir dua digit, perseroan juga kenaikan penjualannya hampir sama dengan pertumbuhan nasional,” paparnya.

Sebagai strategi pertumbuhan, Manajemen ULTJ pun gencar melakukan pengembangan produk selama 2024. Terbaru, pada November lalu ULTJ meluncurkan Local Organic Milk sebagai segmen susu baru. Selain itu, ada juga peluncurkan Teh Kotak dan Ultra Milk dengan varian rasa dan ukuran baru. Selain itu, ULTJ juga terus melakukan penambahan jalur distribusi baik di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

 

BERITA TERKAIT

MANG Targetkan Pendapatan Rp200 Miliar

NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…

Cegah Praktek Penipuan - Pastikan Legalitas Penawaran Investasi

NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…

Merdeka Copper Lunasi Obligasi Rp817,7 Miliar

NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

MANG Targetkan Pendapatan Rp200 Miliar

NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…

Cegah Praktek Penipuan - Pastikan Legalitas Penawaran Investasi

NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…

Merdeka Copper Lunasi Obligasi Rp817,7 Miliar

NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…