NERACA
Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana membagikan dividen interim untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024 sebesar Rp300,22 miliar (Rp6 per saham). Pembayaran dividen kepada pemegang saham Perseroan dilakukan pada tanggal 22 Januari 2025.
Monalisa Irawan, Sekretaris Perusahaan TOWR dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengemukakan, rencana pembagian dividen interim tersebut sudah diputuskan oleh Direksi dan disetujui Dewan Komisaris TOWR dalam rapat yang dilaksanakan pada 23 Desember 2024. Disampaikan Monalisa, dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) TOWR per 8 Januari 2025.
Kemudian cum dan ex dividen di pasar Reguler dan Negosiasi BEI ditetapkan pada 06 dan 07 Januari 2025, serta cum dan ex dividen di Pasar Tunai pada 08 dan 09 Januari 2025. Dikuartal tiga 2024, TOWR mencatatkan laba sebesar Rp2,44 triliun pada kuartal III 2024, naik 0,89% jika dibandingkan Rp2,42 triliun pada kuartal III 2023.
Pendapatan emiten jasa penyewaan menara telekomunikasi beraset Rp78,84 triliun per September 2024 itu meningkat sebesar 8,36% menjadi Rp9,44 triliun pada kuartal III 2024, dari Rp8,71 triliun pada periode sama tahun 2023. Pendapatan TOWR pada sembilan bulan pertama 2024 didominasi oleh pendapatan sewa dan jasa lainnya kepada pihak ketiga yakni sebesar Rp9,34 triliun. Sedangkan pendapatan sewa ke pihak berelasi hanya Rp106,17 miliar.
Per 30 September 2024, TOWR memiliki saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp18,23 triliun dan ekuitas Rp18,26 triliun. Sebelumnya, analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis dalam risetnya pernah bilang, merevisi naik target kinerja keuangan dan saham TOWR. Proyeksi pendapatan perseroan sebelum akuisisi IBST tahun ini direvisi naik dari semula Rp 12,27 triliun menjadi Rp 12,45 triliun, namun proyeksi laba bersih diturunkan tipis dari Rp 3,40 triliun menjadi Rp 3,23 triliun.
Begitu juga dengan proyeksi pendapatan perseroan tahun 2025 direvisi naik dari semula Rp 12,85 triliun menjadi Rp 13,06 triliun. Sedangkan proyeksi laba bersih dipangkas turun dari semula Rp 3,45 triliun menjadi Rp 3,38 triliun. “Dengan rencana penerbitan saham bari senilai Rp 4,5 triliun, perseroan menyimpan peluang untuk Kembali merealisasikan akuisisi setelah menuntaskan pengambilalihan IBST. Sedangkan dana rights issue untuk memangkas utang diharapkan memberikan keuntungan besar bagi perseroan,” tulisnya.
NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…
NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…