Produk Kacang Tunggak Tembus Belanda

NERACA

Malang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor produk kacang tunggak dan produk perikanan berupa ikan nila dan ikan lele asap/asin senilai Rp2,5 miliar perdana ke Belanda di Betek, Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Produk yang diekspor merupakan produksi Desa Sejahtera Astra Insan Madani Suksesdi bawah binaan Astra.

Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, "pelepasan ekspor produk kacang tunggak dan produk perikanan ke Belanda ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kami mengapresiasi Astra yang terus berkomitmen dalam meningkatkan  kesejahteraan masyarakat melalui program Desa Sejahtera Astra. Desa Sejahtera Astra Insan Madani  Sukses adalah contoh nyata bahwa UMKM Indonesia bisa memperluas jangkauan pasar ke pasar global."

Budi juga menyampaikan tiga program utama Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Budi pun menekankan pentingnya perluasan pasar ekspor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Sebagai salah satu upaya untuk memperluas  pasar ekspor serta mempertahankan surplus neraca perdagangan, pemerintah Indonesia telah membuka akses ke sejumlah pasar internasional melalui perjanjian dagang dengan berbagai negara.

"Dengan adanya perjanjian perdagangan ini, produk-produk Indonesia berkesempatan untuk memasuki pasar yang lebih luas, meningkatkan daya saing, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional dan daerah," tambah Budi.

Selain itu, Budi menjelaskan, Kemendag memiliki 46 perwakilan dagang di luar negeri yang berperan penting dalam peningkatan ekspor.

"Kemendag memiliki program business matching. Pada program ini, para perwakilan perdagangan akan  membantu untuk mempertemukan eksportirdengan buyer. Para pelaku UMKM ekspor dapat memanfaatkan kehadiran perwakilan perdagangan di luar negeri untuk menembus pasar  mancanegara,"ujar Budi.

Budi Santoso juga mengungkapkan keinginannya untuk memperbanyak desa-desa berpotensi ekspor atau Desa Ekspor, dimulai dari Malang.

"Kami akan mengembangkan desa ekspor, yang sudah dimulai di Malang ini, agar masyarakat di desa tidak tertinggal dalam hal kesejahteraan dibandingkan dengan yang ada di kota. Kami ingin memastikan desa-desa ini juga dapat terhubung dengan pasar globaldan dikenal di negara lain," ujar Budi.

Budi juga meresmikan pabrik Desa Sejahtera Astra Insan Madani Suksesyang akan digunakan untuk produksi kacang tunggak dan produk perikanan. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti.

Sementara itu, Chief of Corporate Affairs AstraRiza Deliansyah menjelaskan, pelepasan ekspor kacang tunggak dan produk perikanan yang secara total nilainya mencapai Rp63,2 miliar akan dikirim secara bertahap dalam kurun waktu satu tahun.

Riza juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dalam mendorong perkembangan bangsa melalui empat pilar program tanggung jawab sosial Astra, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan.

“Dengan pendekatan bantuan yang tepat sasaran dan sinergi bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Astra berharap produk-produk unggulan  Desa Sejahtera Astra dapat berkembang  secara  signifikan  hingga  menjadi kebanggaan bangsa untuk hari ini dan masa depan Indonesia,”ujar Riza.

Terkait dengan Belanda, sebelumnya Indonesia melalui Kementerian Perindustrian juga bekerja sama dengan Belanda untuk mengembangkan sektor agribisnis, dalam ini industri susu.

Apalagi, industri pengolahan susu yang menjadi bagian dari industri makanan dan minuman, merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 dan peta jalan Making Indonesia 4.0.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengungungkapkan, guna meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu di tanah air, salah satu upaya yang perlu digenjot adalah penyediaan sapi perah yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) sebagai bahan baku.

Pertengahan April 2023, pihaknya telah melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Delegasi RI yang diwakili pihak Kemenperin, KBRI Brussel, dan KBRI Den Haag melakukan pertemuan dengan Kementerian Pertanian, Alam, dan Kualitas Makanan (Ministerie van Landbouw, Natuur en Voedselkwaliteit/LNV), Organisasi Pertanian dan Hortikultura di Belanda (Land-en Tuinbouw Organisatie Nederland/LTO), perusahan Friesland Campina NV., dan beberapa petani sapi perah binaan Friesland Campina di daerah Makingga dan Warder, Belanda.

 

 

BERITA TERKAIT

Tahun 2024 PNBP Ruang Laut Capai Rp833,18 Miliar

NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari penataan ruang…

Kementa " Kadin Indonesia Bersinergi Tingkatan Sektor Peternakan

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menerima kunjungan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Peternakan…

UMKM sebagai Penggerak Utama Perekonomian Indonesia

NERACA Jambi – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tahun 2024 PNBP Ruang Laut Capai Rp833,18 Miliar

NERACA Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono berhasil mengoptimalkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari penataan ruang…

Kementa " Kadin Indonesia Bersinergi Tingkatan Sektor Peternakan

NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menerima kunjungan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Peternakan…

UMKM sebagai Penggerak Utama Perekonomian Indonesia

NERACA Jambi – Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menekankan pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)…