NERACA
Jakarta - Emiten properti, PT MNC Land Tbk (KPIG) dan PT Bumi Indah Prima (BIP) telah mencapai kesepakatan untuk melakukan transaksi jual beli aset tanah MNC Bali Resort yang berlokasi di Tanah Lot, Tabanan, Bali, dengan total nilai transaksi sekitar Rp 5,5 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Direktur Utama KPIG, M Budi Rustanto menyatakan, perseroan menyambut baik transaksi strategis dengan PT Bumi Indah Prima dan yakin bahwa langkah ini merupakan keputusan tepat bagi KPIG dalam memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan Bali, terutama melalui Proyek Bali Subway.“Kami optimis bahwa ke depannya proyek ini akan menjadi katalisator utama dalam mengurangi kemacetan lalu lintas, meningkatkan daya tarik pariwisata, dan secara signifikan mendorong perekonomian Bali, yang pada akhirnya akan terefleksi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,”ujarnya.
Di sisi lain, Direktur BIP Budi Arsil mengaku pihaknya merasa terhormat dapat bermitra dengan PT MNC Land Tbk (KPIG) dalam transaksi strategis ini.“Kami percaya bahwa langkah ini tidak hanya memperkokoh kolaborasi antara kedua perusahaan tetapi juga mendukung visi pembangunan berkelanjutan di Bali, khususnya dalam pengembangan Proyek Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway),” katanya.
Disampaikannya, melalui kerja sama ini, perseroan optimis dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan infrastruktur, kemudahan mobilitas, dan pertumbuhan sektor pariwisata Bali,”Semoga proyek ini menjadi awal dari inovasi transportasi modern yang mendukung perekonomian daerah dan meningkatkan daya tarik Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia,” pungkasnya.
Asal tahu saja, dari aksi korporasi tersebut ditargetkan rampung pada bulan Januari 2025. Aset tanah milik KPIG tersebut rencananya akan digunakan untuk kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD) dalam proyek Bali Urban Rail dan Associated Development (Bali Subway).
Transaksi ini menunjukkan wujud komitmen MNC Land untuk mendukung percepatan pengembangan transportasi dan infrastruktur di Bali. Didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Bali, proyek Bali Subway ini akan dilaksanakan dalam empat tahap pembangunan yang akan menghubungkan Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan berbagai titik tujuan wisata utama di Bali.
TOD adalah konsep perencanaan kota yang mengintegrasikan modernisasi sistem transportasi , khususnya melalui pembangunan sistem transportasi bawah tanah. Transaksi ini menandai langkah penting dalam pengembangan infrastruktur modern di Bali , di mana Proyek Bali Subway diharapkan menjadi solusi transportasi yang inovatif dan mendukung keberlanjutan ekonomi Bali sebagai destinasi wisata internasional.
NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…
NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…