NERACA
Jakarta – Terus tumbuhnya minat investasi generasi milenial di pasar modal, mendorong PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk mematok pertumbuhan investor lebih agresif lagi. Dimana di tahun depan, KSEI menargetkan penambahan 2 juta investor pasar modal. “Penambahan ini akan membuat jumlah investor pasar modal menjadi 16 juta Single Investor Identification (SID),”kata Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, pertumbuhan 2 juta jumlah investor pasar modal menargetkan untuk mencapai angka 20 juta investor pada 2027. Sehingga kalau mencapai tambahan 2 juta investor, maka akan mencapai 16 juta investor pada 2025, 18 juta pada 2026, dan 20 juta pada 2027.
Selain itu, dengan semakin banyaknya cross product yang terjadi di sektor finansial, kata Samsul, masyarakat akan semakin mudah masuk ke pasar modal. Misalnya semakin banyak yang menabung, maka semakin banyak yang merasa ingin berinvestasi di pasar modal. Sementara itu, berdasarkan data KSEI dari akhir Desember 2023 hingga 29 November 2024, jumlah Single Investor Identification (SID) pasar modal tumbuh 20% dari 12,17 juta SID menjadi 14,58 juta SID.
Samsul mengatakan, jumlah tersebut merupakan jumlah SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan efek lain yang tercatat di KSEI. Secara terperinci, terdapat 6,27 juta investor yang memiliki saham dan efek lainnya atau meningkat 19% dari 2023 yakni 5,26 juta investor.
Kemudian sebanyak 13,76 juta investor memiliki aset reksa dana atau meningkat 21% dari 2023 yakni 11,42 juta investor. Samsul juga menjelaskan, total aset yang tercatat di KSEI per tanggal 29 November 2024 meningkat menjadi Rp8,05 triliun, sejalan dengan peningkatan IHSG dan kapitalisasi pasar. Peningkatan juga tercatat pada asset under management (AUM) reksa dana yang tercatat di KSEI sampai dengan 29 November 2024 menjadi Rp803 triliun.
Pada 18 Desember 2024, KSEI telah mengembangkan aplikasi khusus untuk pengelolaan transaksi reksa dana yaitu K-CASH, yang dikembangkan untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam bertransaksi reksa dana yang lebih efisien.
Direktur Penyelesaian, Kustodian dan Pengawasan KSEI Eqy Essiqy menjelaskan, pengembangan K-CASH merupakan respon KSEI terhadap perkembangan transaksi reksa dana di pasar modal Indonesia yang dinamis.“Khususnya terkait penggunaan platform digital yang saat ini telah menjadi pilihan utama investor,” ujar Eqy.
Dirinya menyampaikan, K-CASH dapat menyediakan mekanisme pengganti virtual account dengan menggunakan Investor Fund Unit Accout (IFUA), sebagai alternatif untuk penyimpanan dana investor yang lebih terjamin.“Penggunaan IFUA juga dapat memberikan transparansi posisi dana selama proses transaksi, karena dapat dipantau langsung oleh investor,”kata Eqy.
Dia menjelaskan, KSEI selalu berupaya meningkatkan kemudahan investor dari mulai proses pembukaan rekening sampai bertransaksi di pasar modal sehingga investor merasa nyaman dan mudah untuk berinvestasi di pasar modal. Lanjutnya, hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Bank Pembayaran menjadi 23 bank, dengan rincian 15 bank yang sebelumnya menjadi Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran, dan delapan bank baru. (bani)
NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…
NERACA Jakarta - Di tahun depan, PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) membidik pertumbuhan pendapatan menjadi sekitar Rp 180 - 200…
NERACA Jakarta – Menekan angka korban investasi bodong, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau masyarakat agar terlebih dahulu memastikan aspek legalitas…
NERACA Jakarta -PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melunasi obligasi yang jatuh tempo pada 22 Desember 2024, dengan nilai total…