Sektor Pertanian Jadi Program Prioritas Presiden Prabowo

NERACA

Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan sektor pertanian akan menjadi program prioritas pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di 5 tahun mendatang. Menurutnya, total belanja negara pada 2025 mengalami peningkatan hingga 8,9 persen apabila dibandingkan APBN (Angggaran Pendapatan dan Belanja negara) 2024.

“Pemerintah dan DPR telah menyepakati belanja negara tahun 2025 sebesar Rp 3621,3 Triliun. Hal ini meningkat 8,9 persen dibandingkan APBN 2024. Untuk belanja pemerintah pusat mencapai Rp 2701,4 Triliun yang ditunjukkan untuk mendorong program prioritas pemerintah. Salah satunya bidang ketahanan pangan,” ujar Sri.

Menurut Sri Mulyani, program unggulan 2025 yang ditampung APBN antara lain program makanan bergizi gratis (MBH) serta upaya pemerintah dalam menciptakan lumbung pangan nasional baik yang ada di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat desa.

“Arahan bapak presiden mengenai prioritas dan fokus program pemerintah akan terus menjadi pegangan bagi alokasi dan realokasi anggaran kementerian dan lembaga,” kata Sri.

Mengenai hal ini, Sri berharap daftar isian pelaksana anggaran atau DIPA kementerian dan lembaga dapat segera direalisasikan dan dilaksanakan sehingga pada awal tahun masyarakat dapat merasakan dampak dan manfaatnya.

“Diharapkan DIPA kementerian lembaga dan daftar alokasi transfer ke daerah tahun 2025 dapat segera diselesaikan dan dilaksanakan sehingga pada awal tahun masyarakat dan perekonomian dapat langsung merasakan manfaatnya secara maksimal,” jelas Sri.

Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan telah mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk mendukung program swasembada pangan pada 2025. Dana sebesar itu akan digunakan untuk berbagai program strategis yang dirancang meningkatkan ketahanan pangan nasional serta memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

“Kita perlu menyatukan langkah dan membentuk tim kerja sama yang kuat untuk mencapai tujuan swasembada pangan. Anggaran untuk ketahanan pangan di tahun 2025 cukup besar, yaitu sekitar Rp139,4 triliun, namun akan tersebar di beberapa kementerian dan lembaga,” kata Sri.

Ditempat terpisah, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa total pagu anggaran di lingkup kementan pada tahun 2025 sebesar Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran Rp21,47 triliun. Dari jumlah itu, Rp23,61 triliun akan difokuskan untuk mendukung swasembada pangan.

Amran mengatakan, program swasmbada yang saat ini tengah berjalan adalah optimasi lahan atau oplah yang masuk pada intensifikasi. Sedangkan cetak sawah baru masuk pada ekstensifikasi.

Pengerjaan cetak sawah dan oplah dilakukan di sejumlah provinsi seperti Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Guna mendukung program ini berjalan baik, pemerintah juga telah membentuk brigade swasembada pangan yang berisi 15 petani milenial untuk mengolah lahan 200 hektare.

“Kami akan berikan hibah perlengkapan mekanisasi, benih, pupuk sampai pendampingan dengan total anggaran sebesar Rp3 miliar per brigade,” kata Amran.

Mengani hal ini, Amran juga mengatakan pihaknya menargetkan peningkatan produksi pertanian pada tahun 2025, dengan target produksi padi 32,83 juta ton.

“Kami juga mengejar produksi jagung dan komoditas strategis lainya. Kami optimis program swasembada seperti yang tertuang pada visi besar Bapak Presiden dapat kami wujudkan dalam waktu cepat,” jelas Amran.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengajak seluruh jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan pelayanan informasi publik.

Selain itu, Sudaryono menekankan pentingnya keterbukaan layanan informasi untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi perizinan hingga kinerja Kementan.

“Dengan keterbukaan informasi publik yang bisa diakses, itu dapat menyampaikan kepada rakyat Indonesia bahwa orang-orang pertanian terus bekerja keras. Kita berusaha memberi tahu bahwa kita abdi negara digaji APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan ini loh hasil kerja kita,” kata Sudaryono atau biasa Mas Dar.

Mas Dar juga mendorong para pegawai Kementan untuk menyampaikan hasil-hasil kinerja unggulan kementerian, seperti riset terkait emisi gas karbon dalam sektor pertanian. Pencapaian tersebut perlu lebih dikenal oleh publik agar masyarakat memahami kontribusi Kementan terhadap pembangunan nasional.

“Itu harus ditingkatkan dan gunakan cara-cara kreatif. Misalnya, di Kementan ternyata ada yang meneliti emisi gas karbon di pertanian. Itu harus disampaikan apa yang kita laksanakan. Artinya, Inovasi dan Kreativitas Kunci Sukses Pembangunan Pertanian,” terang Mas Dar.

 

BERITA TERKAIT

Ini Dia Program Prioritas Kemendag

NERACA Jakarta - Dalam rapat kerja (Raker antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Menteri…

Pemerintah Prabowo-Gibran Jamin Ketersediaan Energi Nasional Jelang Nataru J

NERACA Jakarta - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pemerintah dari berbagai sektor telah memastikan kesiapan untuk…

Produk Perikanan Indonesia Menembus 133 Negara

NERACA Jakarta –  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengoptimalkan potensi pangan biru untuk mendukung swasembada pangan nasional dan memenuhi…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sektor Pertanian Jadi Program Prioritas Presiden Prabowo

NERACA Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan sektor pertanian akan menjadi program prioritas pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto…

Ini Dia Program Prioritas Kemendag

NERACA Jakarta - Dalam rapat kerja (Raker antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Menteri…

Pemerintah Prabowo-Gibran Jamin Ketersediaan Energi Nasional Jelang Nataru J

NERACA Jakarta - Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), pemerintah dari berbagai sektor telah memastikan kesiapan untuk…