NERACA
Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri dapat menciptakan ekosistem modest fesyen yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
Melalui kolaborasi yang erat, kita dapat menciptakan ekosistem yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutanbagi industri modest fesyen Indonesia. Dengan begitu, potensi industri modest fesyen Indonesia dapat dimaksimalkan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat modest fesyen dunia,” ujar Roro.
Roro mengutarakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen untuk terus mendukung industri modest fesyen. Dukungan ini dilakukan melalui berbagai kebijakan strategis untuk memperkuat daya saing produk, menjaga pasar dalam negeri, dan memperluas pasar luar negeri. Dengan begitu, industri modest fesyen Indonesia diharapkan dapat tumbuh dan mendunia.
Roro berujar, industri modest fesyen memiliki peranan yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada 2029. Oleh karena itu, semangat inovasi dan kemauan untuk selalu produktif pada industri iniharus didukung semua pihak, termasuk pemerintah.
Menurut Roro, Kemendag memiliki platform InaExport yang dapat dimanfaatkan parapelaku usaha, termasuk di sektor modest fesyen untuk menganalisis pasar di berbagai negara. Para pelaku usaha modest fesyen yang tertarik untuk mengekspor produk mereka ke luar negeri dapat mempelajari jenis produk yang dibutuhkan oleh setiap negara melalui platform tersebut.
“Selain itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui lebih dari 40 perwakilan perdagangan di luar negeri siap membantu para pelaku usaha Indonesia untuk menembus pasar global, termasuk pelaku usaha modest fesyen. Tidak hanya itu, penguatan diplomasi perdagangan internasional serta penguatan promosi dan informasi ekspor juga kami lakukan untuk kemajuan produk nasional di kancah internasional,” ungkap Roro.
Roro juga mengungkapkan, industri modest fesyen di Indonesia mengalami kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang semakin kompeten, kreatif, dan inovatif.
Lebih lanjut, Roro menjelaskan, dengan populasi muslim terbesar kedua di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri modest fesyen. Baginya, potensi tersebut dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk memenuhi permintaan domestik, tetapi juga pasar global.
Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy (SGIE) pada 2023, Indonesia menempati peringkat ketiga dalam perkembangan modestfesyen dunia, setelah Turki dan Malaysia.
“Kita patut bersyukur akan haltersebut. Terlebih, Indonesia memiliki kekayaan alam, keragaman wastra, serta budayayang dapat menjadi modal bagi Indonesia untuk memimpin industri modest fesyen global,” jelas Roro.
Roro memaparkan, Kemendag memiliki tiga program prioritas. Ketiga program tersebut yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) ekspor.
Roro mengutarakan, dalam hal peningkatan UMKM BISA ekspor, Kemendag memberikan pendampingan desain kepada UMKM melalui Indonesia Design Development Center (IDDC).
Terkait industri fesyen, berdasarkan catatan Kemendag bahwa kontribusi industri fesyen menyumbang lebih dari 18 persen dari total industri kreatif Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB). Kontribusi sebesar ini sangat menggembirakan. Dengan perkembangan teknologi digital, industri modest fashion diharapkan semakin meningkat dan berkembang.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Moga Simatupang menegaskan, “pada 2022, industri fesyen menyumbang sekitar 18 persen dari total kontribusi industri ekonomi kreatif terhadap PDB. Nilainya mencapai Rp220 triliun. Industri ini juga menciptakan lapangan kerja bagi jutaan masyarakat Indonesia, mulai dari sektor produksi, distribusi, hingga pemasaran”.
Lebih lanjut Moga optimistis industri modest fashion akan semakin berkontribusi dalam menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan devisa negara, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Moga juga memberi perhatian penuh pada kemajuan dunia digital dan media sosial. “Perkembangan teknologi digital membuka peluang bagi industri fesyen tanah air. Para pelaku usaha di industri ini bisa memasarkan produknya melalui e-commerce,” ujar Moga
NERACA Merauke – Tokoh Masyarakat Papua Selatan, John Gluba Gebze, menegaskan dukungannya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pangan di Merauke…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn meresmikan kantor unit pendukung Regional Comprehensive…
NERACA Kapuas – Langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan meningkatkan produktivitas budi daya perikanan air tawar di Kalimantan Tengah untuk menyokong…
NERACA Merauke – Tokoh Masyarakat Papua Selatan, John Gluba Gebze, menegaskan dukungannya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) Pangan di Merauke…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengajak seluruh pihak untuk memperkuat kolaborasi. Kolaborasi yang erat…
NERACA Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn meresmikan kantor unit pendukung Regional Comprehensive…