NERACA
Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) merupakan langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita pemerintah untuk mencetak generasi unggul pada 2045 dalam bidang keamanan pangan.
"Kita melihat kampus-kampus itu punya potensi besar dari segi sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif, dan sebagainya. Namun, mereka memiliki keterbatasan seperti masalah dana dan juga fasilitas,” kata Taruna Ikrar usai melakukan MoU dengan 19 perguruan tinggi, di Jakarta, Senin (9/12).
Dia menjelaskan, program ini merupakan sebuah terobosan BPOM dalam menciptakan SDM yang unggul di bidang yang memang mereka jalankan melalui kompetensi dan partisipasi mahasiswa dalam melakukan pendampingan di UMKM dan pangan olahan.
Tidak hanya mencetak generasi yang unggul dalam keamanan pangan, program ini juga dinilai dapat memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk bisa mendapatkan pembelajaran di luar kampus dengan pembelajaran yang dapat di konversikan ke dalam satuan kredit semester (SKS).
“Hari ini, total kampus yang sudah lakukan MoU sebanyak 53 kampus dari berbagai wilayah yang ada di Indonesia, termasuk kampus-kampus yang ada di Jawa yaitu Universitas Indonesia dan ITB, kemudian universitas yang ada di Sulawesi, Gorontalo, dan Sumatera, bahkan ada yang dari Papua,” ujar dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Eduart Wolok menyambut baik program ini yang dapat memberikan fasilitas laboratorium untuk meneliti dan juga mengembangkan sebuah ciri khas dari setiap kampus yang ada di Indonesia.
“Dengan bentuk kerja sama ini bisa menjadi laboratorium, ajang penelitian raksasa buat kampus-kampus yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ujar dia.
Dengan demikian, nantinya SDM yang dimiliki kampus-kampus dapat dilibatkan dalam program positif pemerintah seperti swasembada pangan dan juga makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah.
“Ke depan tentu bentuk kerja sama ini kita bisa mengoptimalkan SDM yang ada di kampus. Bagaimana kampus dengan BPOM bisa ikut menunjang program pemerintah yang menjadi prioritas,” ucap Eduart Wolok yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) periode 2024-2026.
Pada kesempatan itu, BPOM meresmikan Program PAGC Platform Universitas sekaligus menandatangani kerja sama dengan 19 perguruan tinggi di Indonesia. Kerja sama ini mencakup pengintegrasian kurikulum pembelajaran yang mendukung pemberdayaan UMKM pangan olahan.
Sebanyak 19 universitas tersebut antara lain Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Padang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Syah Kuala, Universitas Lampung, Universitas Pendidikan Indonesia.
Kemudian Universitas Djuanda, Stikes Papua, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Dharma Andalas, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Mataram, dan Universitas Islam Negeri Alaudin. Ant
NERACA Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memberantas korupsi guna menyelamatkan penerimaan negara.…
NERACA Jakarta - Permohonan kekayaan intelektual di Indonesia terus meningkat dan melebihi dari target tahunan yang telah ditetapkan, kata Sekretaris…
NERACA Jakarta - Mahkamah Agung (MA) memberikan sertifikat sistem manajemen antipenyuapan (SMAP) sebagai bentuk penghargaan kepada 16 lembaga pengadilan dalam…
NERACA Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memberantas korupsi guna menyelamatkan penerimaan negara.…
NERACA Jakarta - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan program Pangan Aman Goes to Campus (PAGC) merupakan…
NERACA Jakarta - Permohonan kekayaan intelektual di Indonesia terus meningkat dan melebihi dari target tahunan yang telah ditetapkan, kata Sekretaris…