Akuntan Disebut Berdampak Nyata Bagi Keberlanjutan

Akuntan Disebut Berdampak Nyata Bagi Keberlanjutan
NERACA
Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Budi Prijono menyatakan akuntan dapat berperan dalam membuat keputusan yang memberikan dampak nyata bagi keberlanjutan. “Akuntan dapat berperan dalam membuat keputusan keuangan yang tidak hanya terlihat baik di atas kertas, tetapi juga dapat memberikan dampak nyata bagi keberlanjutan dan membangun kepercayaan publik di masa depan,” ujarnya dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi, ujarnya lagi, keberlanjutan dinilai menjadi kunci utama untuk membangun masa depan yang lebih baik. Budi merujuk pada konsep keberlanjutan yang pertama kali diperkenalkan dalam Brundtland Report 1987, yang menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang.
Konsep keberlanjutan sendiri melibatkan keseimbangan antara tiga aspek, yakni sosial, lingkungan, dan ekonomi. Biasanya dikenal dengan triple-bottom line: people, planet, profit. Kini, keberlanjutan disebut menjadi landasan penting bagi ketahanan ekonomi pascapandemi COVID-19, dan Agenda 2030 yang membawa gagasan keberlanjutan lebih jauh dengan menambahkan perdamaian dan kemitraan sebagai elemen utama. “Kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah, sektor swasta, dan profesi akuntan, menjadi faktor kunci dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan ini,” kata dia lagi.
Budi juga menerangkan tentang peran BPK dalam mendukung keberlanjutan, termasuk melalui berbagai inisiatif untuk memastikan kebijakan pemerintah mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Sejak tahun 2018, BPK telah melakukan pemeriksaan terkait kesiapan pemerintah dalam mengimplementasikan SDGs dengan hasil yang dipresentasikan dalam forum internasional, seperti High-Level Political Forum (HLPF) di New York, Amerika Serikat.
Pihaknya turut melaksanakan dedicated SDGs audit untuk memeriksa program-program pemerintah yang berkaitan dengan keberlanjutan, seperti penguatan kapasitas manajemen risiko kesehatan global dan transportasi perkotaan berkelanjutan. Terakhir, dia mengingatkan soal tantangan digitalisasi data yang kompleks dan ketidakpastian regulasi, sehingga dibutuhkan kolaborasi dan inovasi dari berbagai pihak, termasuk akuntan, untuk memastikan ketahanan ekonomi bertahan di tengah lautan perubahan menuju keberlanjutan.

 

 

 

NERACA

Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Budi Prijono menyatakan akuntan dapat berperan dalam membuat keputusan yang memberikan dampak nyata bagi keberlanjutan. “Akuntan dapat berperan dalam membuat keputusan keuangan yang tidak hanya terlihat baik di atas kertas, tetapi juga dapat memberikan dampak nyata bagi keberlanjutan dan membangun kepercayaan publik di masa depan,” ujarnya dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan ketidakpastian ekonomi, ujarnya lagi, keberlanjutan dinilai menjadi kunci utama untuk membangun masa depan yang lebih baik. Budi merujuk pada konsep keberlanjutan yang pertama kali diperkenalkan dalam Brundtland Report 1987, yang menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang.

Konsep keberlanjutan sendiri melibatkan keseimbangan antara tiga aspek, yakni sosial, lingkungan, dan ekonomi. Biasanya dikenal dengan triple-bottom line: people, planet, profit. Kini, keberlanjutan disebut menjadi landasan penting bagi ketahanan ekonomi pascapandemi COVID-19, dan Agenda 2030 yang membawa gagasan keberlanjutan lebih jauh dengan menambahkan perdamaian dan kemitraan sebagai elemen utama. “Kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah, sektor swasta, dan profesi akuntan, menjadi faktor kunci dalam mewujudkan tujuan keberlanjutan ini,” kata dia lagi.

Budi juga menerangkan tentang peran BPK dalam mendukung keberlanjutan, termasuk melalui berbagai inisiatif untuk memastikan kebijakan pemerintah mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Sejak tahun 2018, BPK telah melakukan pemeriksaan terkait kesiapan pemerintah dalam mengimplementasikan SDGs dengan hasil yang dipresentasikan dalam forum internasional, seperti High-Level Political Forum (HLPF) di New York, Amerika Serikat.

Pihaknya turut melaksanakan dedicated SDGs audit untuk memeriksa program-program pemerintah yang berkaitan dengan keberlanjutan, seperti penguatan kapasitas manajemen risiko kesehatan global dan transportasi perkotaan berkelanjutan. Terakhir, dia mengingatkan soal tantangan digitalisasi data yang kompleks dan ketidakpastian regulasi, sehingga dibutuhkan kolaborasi dan inovasi dari berbagai pihak, termasuk akuntan, untuk memastikan ketahanan ekonomi bertahan di tengah lautan perubahan menuju keberlanjutan.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Harap Tak Ada Badai PHK

  NERACA Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengharapkan tidak ada badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia.…

Meski Nilai Tukar Tembus Rp16 Ribu/Dolar, Ekonomi Indonesia Dinilai Tetap Kuat

  NERACA Jakarta – Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pemerintah mengklaim kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih kuat…

Target KUR Dinaikkan Jadi Rp300 Triliun

  NERACA Jakarta – Kredit Usaha Rakyat (KUR) kembali mencatatkan kinerja positif di tahun 2024. Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Harap Tak Ada Badai PHK

  NERACA Jakarta – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengharapkan tidak ada badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia.…

Meski Nilai Tukar Tembus Rp16 Ribu/Dolar, Ekonomi Indonesia Dinilai Tetap Kuat

  NERACA Jakarta – Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan pemerintah mengklaim kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih kuat…

Target KUR Dinaikkan Jadi Rp300 Triliun

  NERACA Jakarta – Kredit Usaha Rakyat (KUR) kembali mencatatkan kinerja positif di tahun 2024. Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Pembiayaan…