NERACA
Jakarta – Kebut pertumbuhan bisnis kendaraan listrik, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mengungkapkan progres pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik di Magelang telah mencapai 99,4%. Manajemen pun mengungkapkan, fasilitas perakitan ini akan segera beroperasi.“Per hari ini, malah sudah lebih dari 87,9% mungkin bisa dibilang sekitar di atas 90% juga untuk fasilitas peralatan maupun pemasangan dan akan segera commissioning bulan ini juga,”kata Direktur VKTR Teknologi Mobilitas, Achmad Amri Aswono Putro di Jakarta, kemarin.
Progres pembangunan mencapai 99,4% dimaksud, meliputi fasilitas bangunan dan fasilitas pendukung pabrik tersebut. Sedangkan progres yang sudah melampaui 87,9%, meliputi fasilitas peralatan serta pemasangan di pabrik itu. Fasilitas perakitan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) VKTR itu berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektare di Magelang. Pabrik ini dapat menghasilkan 1.000 unit bus dan 2.000 unit truk per tahun.
Manajemen menegaskan, fasilitas perakitan KBLBB massal tersebut sangat mendukung proses pencapaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) perusahaan, yang saat ini sudah terbukti melampaui 40%.“Selain dengan masalah pembangunan dan fasilitas pendukung untuk peralatannya kami juga lakukan penambahan dan kelengkapan yang diperlukan. Sehingga untuk mendukung aktivitas assembly ini kami akan cukup lengkap,” tegas Amri.
Dia juga menjelaskan, fasilitas produksi kendaraan listrik di Magelang menangani perakitan komponen-komponen dasar atau sub-assembly untuk bus maupun truk. Setelah itu, barang-barang yang sudah melalui tahap sub-assembly akan dirakit menjadi satu chasis atau sasis yang utuh.“Bahkan chasis truk di fasilitas kami di Magelang itu juga bisa diputar. Jadi bagian atasnya ada di bawah, untuk kepentingan pemasangan komponen-komponen dengan rotary process yang crane-nya khusus. Itu sudah tersedia di fasilitas kami di Magelang,” kata Amri.
Kemudian, saat sudah diselesaikan dalam bentuk sasis yang utuh, akan dibawa ke fasilitas berikut yakni chain conveyor. Dia menggambarkan, fasilitas perakitan yang perusahaan turut miliki adalah slide chain conveyor dan the shower room untuk tes kebocoran. “Jadi barang yang sudah selesai kami assembly akan masuk dalam ruangan itu. Disemprot dengan tekanan air tertentu dan untuk mencarikan apakah ada kebocoran,”ujarnya.
Fasilitas perakitan KBLBB segmen roda empat yang fokus pada transportasi publik dan niaga itu, juga memiliki battery station, yakni salah satu bagian dalam proses perakitan tersebut, khusus memasang baterai di sasis bus atau truk.
Amri menegaskan, proses perakitan dalam fasilitas produksi tersebut disiapkan khusus untuk kendaraan listrik. Sampai di akhir proses perakitan, perusahaan turut menyediakan ruang inspeksi (inspection room) yang akan menguji kecepatan, pengereman, pengukuran dimensi, sampai penimbangan berat kendaraan listrik yang diproduksi.“Itu dilakukan dengan peralatan yang standar internasional,”jelasnya.
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, Obligasi Berkelanjutan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) I Tahap III Tahun 2025 senilai…
NERACA Jakarta -Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta…
NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan energi dan kelancaran operasional Pembangkit Listrik Tenaga…
NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, Obligasi Berkelanjutan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) I Tahap III Tahun 2025 senilai…
NERACA Jakarta -Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta…
NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan energi dan kelancaran operasional Pembangkit Listrik Tenaga…