Miliaran Rupiah dari Hasil Susu Sapi

NERACA

Pasuruan - Janji untung berbisnis sapi perah memang tak pernah ingkar, buktinya Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan di Pasuruan, Jawa Timur, mampu menghasilkan pendapatan rata-rata Rp1 miliar per hari dari bisnis susu sapi.

Koperasi yang terletak di Kecamatan Tutur, Pasuruan ini, sudah lama menjadi tumpuan ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah itu.

“Dari susu sapi yang dihasilkan para anggota (peternak sapi) KPSP Setia Kawan bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian masyarakat di sekitar koperasi kami,” kata Manager KPSP Setia Kawan, Farhan.

Oleh karena itu, menurut Farhan, masyarakat khususnya anggota koperasi menaruh harapan besar kepada KPSP Setia Kawan agar ke depan bisa mengembangkan usaha semakin besar khususnya di Kecamatan Tutur.

Farhan mengatakan, KPSP Setia Kawan dirintis sejak zaman penjajahan Belanda pada 1911. Lalu pada tahun 1974 barulah KPSP Setia kawan eksis berdiri dan bergerak di bidang sapi perah. Untuk saat ini jumlah anggota yang tercatat sebanyak 11 ribu anggota dengan total aktif yang menyalurkan susu sebanyak 7 ribu peternak.

“Kami mengembangkan tiga usaha besar, yang pertama ada unit susu meliputi peternakan sapi perah, simpan pinjam dan perdagangan jasa dalam bentuk minimarket. Kami berharap ke depan para anggota lebih aktif lagi menyetorkan hasil perahan susu sapi, yang saat ini baru berjumlah 7 ribu peternak,” kata Farhan.

Dalam perjalanan bisnisnya, selain membuat produk olahan dari susu sapi, KPSP Setia Kawan telah berhasil menyalurkan hasil susu sapi perahan ke industri besar seperti PT Indolakto, Cimory Indonesia, Frisian Flag, Diamond Fair, hingga Sari Husada.

Sedangkan untuk mengakses pasar luar negeri dan meningkatkan kapasitas usaha koperasi, KPSP Setia Kawan juga bermitra dengan salah satu koperasi terbesar di Denmark Arla Foods, perusahaan pakan ternak di Belanda, dan salah satu perusahaan bibit sapi di New Zealand.

Kesuksesan KPSP Setia Kawan, tidak sebatas para peternak dengan gigih dan rajin melakukan pemerahan sapi setiap harinya. Sentuhan teknologi dan juga inovasi yang dilakukan turut mendongkrak proses bisnis dari KPSP Setia Kawan sendiri.

Menurut Farhan dengan mengadopsi teknologi akan sangat membantu memudahkan operasional KPSP Setia Kawan dalam mengelola hasil perahan sapi dari peternak, hal ini tidak lain untuk menjaga mutu dan kualitas dari perahan sapi yang dihasilkan.

“Saat ini KPSP Setia Kawan banyak didukung dan dibantu oleh berbagai stakeholder, baik itu pemerintah, swasta, hingga akademisi yang sudah berhasil melakukan digitalisasi di pos penampungan. Kami memasang alat digital yang terintegrasi di pusat dan di kantor pos penampung sementara,” kata Farhan.

Farhan juga mengungkapkan, kesuksesan dan keuntungan yang diraih KPSP Setia Kawan tidak hanya disalurkan untuk meningkatkan kapasitas bisnis. Koperasi itu juga melakukan kegiatan peduli sosial di bidang pendidikan dengan memperkenalkan tentang koperasi dan juga cara beternak yang baik.

“KPSP Setia Kawan tidak hanya berbicara profit margin, tapi hal lain terkait kepentingan sosial, termasuk memberikan dukungan untuk kegiatan pendidikan, yang arahnya ke depan guru-guru diharapkan bisa memperkenalkan tentang koperasi dan cara beternak yang baik,” kata Farhan.

Hasilnya pun ternyata luar biasa, karena setelah kegiatan itu bermunculan banyak peternak milenial yang ketika dikumpulkan mencapai 210 orang yang siap mendukung orang tuanya menjadi peternak. “Peternak milenial ini kami siapkan sebagai kader untuk meneruskan kesuksesan KPSP Setia Kawan ke depan,” jelas Farhan.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anggota, memberikan pelayanan yang baik mulai dari kebutuhan anggota dan juga memelihara sapi dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, kaderisasi peternak milenial ini menjadi penting untuk masa depan KPSP Setia Kawan,” tambah Farhan.

Terkait susu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya menjaga ketersediaan bahan baku bagi industri pengolahan susu agar produktivitasnya berjalan baik dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor. Adanya investasi baru di sektor industri pengolahan susu, khususnya produsen susu cair, menyebabkan peningkatan kebutuhan bahan baku susu segar dari dalam negeri.

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengungkapkan, “terjadi perubahan demand di pasar, dari susu bubuk dan susu kental manis, menjadi susu cair (UHT dan pasteurisasi) dalam beberapa tahun terakhir.”

Oleh karenanya, lanjut Putu, produksi terbesar di industri pengolahan susu saat ini didominasi susu cair dan krim (49 persen), sisanya adalah susu kental manis (17 persen) dan susu bubuk (17,5 persen). Seiring hal ini, industri pengolahan susu sudah mampu ekspor dengan beragam produk seperti susu formula, makanan bayi, es krim, keju, yogurt, susu bubuk, susu kental manis, serta susu cair dan krim.

Terkait kinerja industri pengolahan susu, Dirjen Industri Agro memaparkan bahwa sampai tahun 2023 realisasi investasi sektor ini sebesar Rp23,4 triliun dan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 37 ribu orang. “Saat ini kondisi perkembangan sektor ini cukup baik, sudah ada 88 pabrik industri pengolahan susu dan turunannya, dengan total kapasitas produksi mencapai 4,64 juta ton per tahun,” sebut Putu.

 

 

BERITA TERKAIT

Pertamina Bersinergi Dukung Dekarbonisasi

NERACA Jakarta – Seiring dengan gencarnya PT Pertamina (Persero) meningkatkan kinerja sekaligus menjaga ketahanan energi negeri, melalui PT Pertamina Hulu…

Pelaku Industri Kecil Difasilitasi Sertifikat TKDN - PERKUAT INDUSTRI KECIL

NERACA Jakarta – Pemerintah terus mendorong pelaku industri dalam negeri, khususnya industri kecil, untuk mendapatkan Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri…

Indonesia Masuk Babak Baru Hilirilisasi Industri Tembaga

NERACA NTT – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meresmikan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pertamina Bersinergi Dukung Dekarbonisasi

NERACA Jakarta – Seiring dengan gencarnya PT Pertamina (Persero) meningkatkan kinerja sekaligus menjaga ketahanan energi negeri, melalui PT Pertamina Hulu…

Miliaran Rupiah dari Hasil Susu Sapi

NERACA Pasuruan - Janji untung berbisnis sapi perah memang tak pernah ingkar, buktinya Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan…

Pelaku Industri Kecil Difasilitasi Sertifikat TKDN - PERKUAT INDUSTRI KECIL

NERACA Jakarta – Pemerintah terus mendorong pelaku industri dalam negeri, khususnya industri kecil, untuk mendapatkan Sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri…