IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Asia

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (21/8) sore, indeks saham gabungan (IHSG) ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 20,60 poin atau 0,27% ke posisi 7.554,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,22 poin atau 0,34% ke posisi 942,36.“Semua mata tertuju terhadap rilis data Fed Minutes atau naskah dari pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed periode Juli lalu, serta pidato ketua The Fed Jerome Powell dalam acara simposium ekonomi di Jackson Hole, AS pada Jumat (23/08)," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, kemarin.

Pada Kamis (22/08), perwakilan dari bank sentral seluruh dunia akan berkumpul di Jackson Hole, Wyoming AS dalam acara symposium ekonomi tahunan, yang mana ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pidato pada hari Jumat (23/08).

Pidato Jerome Powell akan dipantau oleh pelaku pasar untuk mencari petunjuk mengenai waktu dan besaran pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini, dan tahun depan. Selain itu, konflik geopolitik dan prospek penurunan suku bunga acuan di AS juga memperkuat daya tarik aset- aset yang dianggap aman (safe-haven) dan tidak memberikan bunga (non- interest bearing).

Dari Asia, pelaku pasar pada pagi ini mencerna rilis data neraca perdagangan Jepang, yang mana defisit membengkak menjadi 621,8 miliar Yuan pada Juli 2024, dari 61,3 miliar Yuan pada periode yang sama tahun lalu, dan lebih buruk dari estimasi defisit 330,7 miliar Yuan, karena Impor naik 16,6% year on yaer (yoy), atau tumbuh lebih cepat dari ekspor yang naik 10,3% (yoy).

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG), dengan menahan tingkat suku bunga acuan BI Rate di level 6,25%. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi dan logistik sebesar 0,88%, diikuti oleh sektor properti dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,75% dan 0,67%.

Sedangkan, empat sektor terkoreksi yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus 0,94%, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur yang masing-masing turun sebesar 0,28% dan 0,19%. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MLPL, MHKI, KAEF, SUNI dan PRIM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VISI, IOTF, TGUK, BBKP dan PSAB.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.152.277 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 23,02 miliar lembar saham senilai Rp14,07 triliun. Sebanyak 268 saham naik 298 saham menurun, dan 231 tidak bergerak nilainya. 

 

 

BERITA TERKAIT

Blue Bird Catat 13 Ribu Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan

Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT Bue Bird…

Investasikan Dana Rp70 Miliar - SCNP Relokasi Pabrik Baru di Cikande Banten

Mengantongi dana segar pasca melepas saham anak usaha PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) kepada Xinbao Electrical Appliances Holding Co Ltd…

Pemangkasan Suku Bunga - Kinerja Obligasi Diproyeksikan Bakal Moncer

NERACA  Jakarta – Tren pasar obligasi kedepan akan terus tumbuh seiring berbagai sentimen positif dan salah satunya proyeksi Bank Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Blue Bird Catat 13 Ribu Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan

Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT Bue Bird…

Investasikan Dana Rp70 Miliar - SCNP Relokasi Pabrik Baru di Cikande Banten

Mengantongi dana segar pasca melepas saham anak usaha PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) kepada Xinbao Electrical Appliances Holding Co Ltd…

Pemangkasan Suku Bunga - Kinerja Obligasi Diproyeksikan Bakal Moncer

NERACA  Jakarta – Tren pasar obligasi kedepan akan terus tumbuh seiring berbagai sentimen positif dan salah satunya proyeksi Bank Indonesia…