Mengantongi dana segar pasca melepas saham anak usaha PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) kepada Xinbao Electrical Appliances Holding Co Ltd dan Dragon Will Enterprise Ltd dengan nilai transaksi setara dengan US$ 5,5 juta, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) berencana melakukan relokasi pabrik baru di Cikande Banten yang memiliki kapasitas produksi lebih besar dibandingkan pabrik sebelumnya.

Kata Direktur Utama SCNP, Djamarwie, perseroan saat ini tengah melakukan study kelayakan pemindahan faslitas produksi ke Cikande guna memacu peningkatan kapasitas produksi sesuai permintaan pasar. Rencana itu kian mulus telah mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB),”Investasi untuk pembangunan pabrik baru di Cikande dengan luas tanah 8 hektar sebesar Rp70 miliar,”ujarnya di Bogor, Kamis (12/9).

Rencananya dalam 18 bulan kedepan perseroan telah memindahkan operasinya di Cikande dengan kapasitas produksi lebih besar dari kapasitas produksi alat alat kebutuhan rumah tangga saat ini. Disampaikannua, kalau tahun  ini perseroan menargetkan satu juta peralatan rumah tangga, jika sudah pindah di Cikande akan lebih banyak sebab rencananya akan bangun fasilitas pabrik 4 lantai.

Peningkatan kapasitas produksi itu, kata dia, tak lepas dari bertambahnya OEM bersama ragam brand ternama seperti Philips, Turbo, Kris, Kels, Sharp, Tuc-Tac, Arra dan Oxone untuk jenis peralatan rumah tangga dari 10 menjadi 13 jenis.“Ada beberapa merek baru dan tambahan jenis peralatan rumah tangga dari merek yang sama,”imbuh dia.

Alasan lainnya, lanjutnya, pemindahkan lokasi produksi ke Cikande akan menekan biaya produksi karena dekat dengan suku cadang yang lebih murah. Selain itu akses distribusi produksi di Cikande lebih mudah ketimbang di Bogor. Bicara soal target bisnis, perseroan menargetkan pendapatan tahun 2024 akan berada dikisara Rp260 miliar atau turun dibanding tahun 2023.

Dirinya menjelaskan, angka tersebut akibat divestasi anak usaha. Namun jika hanya menghitung produk SCNP, maka target pendapatan tahun 2024 tumbuh 50%. Kemudian hasil RUPSLB tersebut juga mengukuhkan Djamarwie sebagai direktur utama sampai dengan RUPST tahun buku 2024 yang berlangsung pada tahun 2025.

Sebelumnya, SCNP terus perluas kerjasama guna memacu pertumbuhan penjualan alat kesehatan dan salah satunya menandatangani perjanjian pengadaan alat kesehatan dengan entitas PT Kimia Farma Tbk. (KAEF). Disebutkan, perseroan menandatangani perjanjian pengadaan alat deteksi penyakit jantung dan pembuluh darah (NIVA) dengan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD).  

Pada perjanjian tersebut, KFTD selaku distributor resmi dari NIVA berperan penting dalam memastikan kelancaran proses distribusi setiap produk NIVA ke seluruh wilayah di Indonesia dengan menjangkau berbagai rumah sakit, puskesmas, klinik, dan ragam fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta lainnya di Indonesia.

SCNP sendiri menargetkan produksi Non-Invasive Vascular Analyzer atau NIVA mencapai 1.000 unit dalam kurun waktu satu tahun. NIVA juga merupakan salah satu strategi SCNP untuk menggenjot kinerja keuangan sepanjang 2024. SCNP mengklaim akan terus menjalankan kegiatan perakitan perangkat rumah tangga dan alat kesehatan serta fokus pada peningkatan nilai penjualan NIVA sebagai produk alat kesehatan utama.