Permintaan Batu Bara Masih Tinggi - ITMG Optimalkan Efisiensi dan Pengelolaan Alat

NERACA

Jakarta – Prospek pasar batu bara hingga akhir tahun ini masih cukup positif dan hal ini didasarkan masih tingginya permintaan batu bara pada semester kedua dari China, India dan sejumlah negara lainnya di Asia Tenggara. Kondisi ini yang menjadi alasan emiten batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mampu mempertahankan kinerjanya di paruh kedua tahun 2024.”Kami cukup yakin dengan permintaan batu bara yang akan tetap tinggi pada semester II/2024, ditopang oleh permintaan dari Tiongkok, India, serta sejumlah negara lain di Asia Tenggara,"kata Direktur ITMG, Yulius Kurniawan Gozali di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, perseroan akan menerapkan sejumlah strategi pada paruh kedua tahun ini. Strategi tersebut terutama mengoptimalkan efisiensi biaya dan pengelolaan alat. Hal tersebut untuk mendukung peningkatan volume produksi pada semester II/2024.  Hingga 6 bulan pertama 2024, volume produksi batu bara ITMG telah mencapai 9,3 juta ton. Volume produksi itu naik 14% dari periode yang sama  2023 yang sebanyak 8,2 juta ton. 

Sementara itu, volume penjualan ITMG tercatat sebesar 10,8 juta ton. Penjualan ini naik 9% dibanding volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 9,9 juta ton.  Untuk kinerja keuangannya, ITMG membukukan pendapatan sebesar US$1,04 miliar pada semester I/2024. Pendapatan ini turun 19,22% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,29 miliar. 

ITMG mencatatkan harga jual rata-rata batu bara (average selling price/ASP) yang turun 27% year-on-year sejalan dengan normalisasi harga batu bara. Penurunan harga jual batu bara ini menjadi penyebab penurunan pendapatan ITMG sepanjang semester I/2024. ITMG juga mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar US$774,2 juta, lebih rendah 7,93% dibanding semester I/2023 yang sebesar US$840,9 juta. 

Meski beban pokok pendapatan ITMG turun, akan tetapi laba kotor ITMG tercatat turun hingga 39,94% menjadi US$275,2 juta. Laba kotor ini turun dari semester I/2023 yang sebesar US$458,2 juta. ITMG mencatatkan laba bersih sebesar US$129,07 juta atau setara dengan Rp2,11 triliun (kurs Rp16.394 per dolar AS 30 Juni 2024). Laba bersih ini anjlok 57,95% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$306,9 juta.

Tahun ini, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$96,5 juta atau setara Rp1,5 triliun (kurs Jisdor Rp15.715 per dolar AS). Sebagian besar capex untuk tambang batu bara. "Alokasinya 68% untuk tambang batu bara, kami fokuskan ke sana,"ujar Yulius Gozali.

Disampaikannya, alokasi capex ITMG lainnya sebesar 11% akan diberikan untuk kontraktor tambang ITMG, TRUST. Lalu sebesar 9% untuk proyek greenfields, 10% untuk proyek energi terbarukan, dan 2% untuk proyek lainnya.  Adapun, sepanjang 2023 lalu ITMG merealisasikan belanja modal sebesar US$45,1 juta. Capex ini sebagian besar dihabiskan untuk tambang batu bara sebesar 52%.

Lalu sebesar 18% untuk TRUST, 13% untuk greenfield projects, 13% untuk renewable, dan 4% untuk bisnis lainnya.  Yulius juga menjelaskan belanja modal ITMG di tahun ini melonjak dari realisasi tahun 2023 karena terdapat proyek dari tahun 2023 yang dipindahkan alokasinya ke 2024.  Disebutkan, dana belanja modal ini akan berasal dari kas ITMG.

Tahun ini, perseroan juga menargetkan produksi batu bara 19,5 juta ton hingga 20,2 juta ton. Target produksi ini naik dari tahun 2023 sebesar 16,9 juta ton. Peningkatan produksi salah satunya didorong oleh tambang Graha Panca Karsa (GPK) dan Tepian Indah Sukses (TIS) yang akan mulai beroperasi di akhir Maret atau awal April 2024 ini.

BERITA TERKAIT

Blue Bird Catat 13 Ribu Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan

Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT Bue Bird…

Investasikan Dana Rp70 Miliar - SCNP Relokasi Pabrik Baru di Cikande Banten

Mengantongi dana segar pasca melepas saham anak usaha PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) kepada Xinbao Electrical Appliances Holding Co Ltd…

Pemangkasan Suku Bunga - Kinerja Obligasi Diproyeksikan Bakal Moncer

NERACA  Jakarta – Tren pasar obligasi kedepan akan terus tumbuh seiring berbagai sentimen positif dan salah satunya proyeksi Bank Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Blue Bird Catat 13 Ribu Barang Tertinggal Kembali Ke Pelanggan

Menjaga pertumbuhan bisnisnya, selain melakukan inovasi yaitu menjaga kualitas layanan kepada konsumen. Langkah inilah yang terus dilakukan PT Bue Bird…

Investasikan Dana Rp70 Miliar - SCNP Relokasi Pabrik Baru di Cikande Banten

Mengantongi dana segar pasca melepas saham anak usaha PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) kepada Xinbao Electrical Appliances Holding Co Ltd…

Pemangkasan Suku Bunga - Kinerja Obligasi Diproyeksikan Bakal Moncer

NERACA  Jakarta – Tren pasar obligasi kedepan akan terus tumbuh seiring berbagai sentimen positif dan salah satunya proyeksi Bank Indonesia…