Emisi Surat Utang di Pasar Rp20,96 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 18 emisi dari 17 emiten  senilai Rp20,96 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 548 emisi dari 128 emiten dengan outstanding sebesar Rp460,41 triliun dan US$ 32,362 juta. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara Surat Berharga Negara  (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.847,62 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,19 triliun. BEI juga mencatat, kapitalisasi pasar sepekan yaitu sebesar 0,48% dari  Rp11.692 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.748 triliun pada penutupan pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini turut mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,30% dengan ditutup berada pada posisi 7.350,152 dari 7.328,054 pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham turut mengalami perubahan sebesar 7,55% menjadi 1,139 ribu kali transaksi dari 1,233 ribu kali transaksi pada sepekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian saham mengalami perubahan sebesar 11,67% selama sepekan, menjadi 16,50 miliar lembar saham dari 18,68 miliar lembar saham pada sepekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian saham mengalami perubahan yaitu sebesar 40,62% menjadi Rp10,17 triliun dari Rp17,12 triliun pada sepekan yang lalu. Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp372,9 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp28,25 triliun.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Jum’at (22/3) sore akhir pekan kemarin ditutup menguat 0,16% ke posisi 7.350,15. Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan mencapai sekitar Rp 10 triliun dengan melibatkan 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 243 saham menguat, 267 saham melemah, dan 253 saham cenderung stagnan.

Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi 'penyelamat' IHSG pada akhir perdagangan, yakni mencapai 1,53%. Selain itu, sektor teknologi dan transportasi juga menjadi movers atau penopang IHSG masing-masing 1,32% dan 1,24%. Disamping itu, IHSG berhasil ditutup di zona hijau, setelah sepanjang hari ini bergerak volatil dengan mayoritas di zona merah. Bahkan di sesi II, volatilitas IHSG cenderung tinggi. Tetapi di akhir perdagangan, IHSG mampu membalikan posisi meski masih cenderung menguat sedikit. Investor sepertinya masih menyambut baik dari hasil rekapitulasi suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

BERITA TERKAIT

Trimegah Terbitkan Obligasi Rp300 Miliar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, Obligasi Berkelanjutan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) I Tahap III Tahun 2025 senilai…

SmartInvest Beri Solusi Fleksibel - Generasi Muda Mendominasi Investor Pasar Modal

NERACA Jakarta -Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta…

Momentum Nataru 2025 - PGEO Siap Siaga Jaga Pasokan Energi Hijau

NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan energi dan kelancaran operasional Pembangkit Listrik Tenaga…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Trimegah Terbitkan Obligasi Rp300 Miliar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur permodalan, Obligasi Berkelanjutan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) I Tahap III Tahun 2025 senilai…

SmartInvest Beri Solusi Fleksibel - Generasi Muda Mendominasi Investor Pasar Modal

NERACA Jakarta -Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor reksa dana di pasar modal Indonesia mencapai 12,3 juta…

Momentum Nataru 2025 - PGEO Siap Siaga Jaga Pasokan Energi Hijau

NERACA Jakarta – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) berkomitmen memastikan ketersediaan pasokan energi dan kelancaran operasional Pembangkit Listrik Tenaga…