NERACA
Jakarta - Pos Indonesia secara resmi mengumumkan merek dan logo baru yakni POSIND : PosIndonesia Integrated National Distribution di Pos Bloc Surabaya. POS IND hadir dengan semangat kolaborasi, integrasi, dan visi untuk membangun sinergi logistik sebagai tulang punggung ekonomi negara. Kehadiran POS IND akan mendorong perubahan serta membangun masa depan sektor logistik yang lebih baik bagi Indonesia. Persemian merek dan logo POS IND ditandai dengan pemutaran video yang disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
“Semangat yang diusung yaitu Together to Accelerate, tagline ini menggambarkan semangat kolaborasi POS IND dengan berbagai perusahaan logistik untuk berfokus pada percepatan perkembangan dan kemajuan sektor logistik nasional,” ungkap Erick, seperti dikutip dalam keterangannya, Jumat (17/11). Peresmian logo dan branding baru ini merupakan penegasan atas nafas baru transformasi menuju BUMN logistik sesuai dengan arahan dari Pemerintah melalui Kementerian BUMN.
Lahirnya POS IND merupakan wujud langkah transformatif dan awal babak baru dalam sejarah panjang industri pos di Indonesia. Tak hanya menjadi penyedia layanan, POS IND memiliki semangat baru guna mempercepat kemajuan logistik di Indonesia. Direktur Utama POS IND Faizal R. Djoemadi menjelaskan bahwa peresmian merek dan logo merupakan gambaran menuju BUMN logistik yang modern, dapat bersaing secara global serta merupakan bentuk nyata atas dukungan perusahaan terhadap peningkatan ekonomi nasional.
“Transformasi menuju perusahaan logistik akan mengubah dari segi landscape portfolio pendapatan logistik yang saat ini masih sekitar 17%, diharapkan dapat meningkat signifikan hingga menjadi sumber pendapatan utama bagi POS IND Group melalui berbagai inisiatif yang akan dijalankan. Untuk bisnis non-logistik (Kurir, Jasa Keuangan, dll) akan tetap berjalan sesuai dengan target serta inisiatif yang akan dijalankan pada setiap segmen,” lanjut Faizal.
Beberapa pertimbangan yang melandasi perubahan merek dan logo diantaranya adanya perubahan lingkup bisnis. Terminologi ‘pos’ kurang memiliki makna yang kuat sebagai representasi dari industri logistik, karena istilah ‘pos’ merupakan salah satu bagian dari industri logistik. Selanjutnya citra nama yang cenderung tua, karena persepsi masyarakat terhadap POS IND cenderung tua dan lamban berdasarkan riset yang dilakukan. Selain itu pelafalan nama yag terlalu panjang memiliki resiko pelafalan yang susah dan tidak mudah diingat.
Turut hadir dalam acara Walikota Surabaya Eri Cahyadi, didampingi Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi, Direktur PT Pos Properti Indonesia JunitaRoemawi, dan CEO PT Ruang Kreatif Pos Jimmy Saputro beserta segenap jajarannya masing-masing. Dengan diresmikannya merek dan logo POS IND, maka logo Burung Merpati Pos Indonesia dinyatakan tidak berlaku. Proses peralihan logo akan dilakukan secara bertahap.
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa infrastruktur bisa…
NERACA Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun mengatakan penerapan governance, risk, and compliance (GRC) secara terintegrasi memperkuat ekosistem…
NERACA Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan investasi merupakan…
NERACA Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa infrastruktur bisa…
NERACA Jakarta - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun mengatakan penerapan governance, risk, and compliance (GRC) secara terintegrasi memperkuat ekosistem…
NERACA Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan investasi merupakan…